WEWAW: Ruang Penemuan Jati Diri dalam Kehidupan Profesional
Edukasi | 2024-04-20 23:18:35Dalam perjalanan hidup, momen dimana kita membutuhkan bimbingan dan dukungan untuk meraih potensi maksimal seringkali muncul. Itulah yang dirasakan oleh enam wanita muda yang bersemangat untuk meraih kemandirian dan kesuksesan. Untuk mewujudkan impian mereka, mereka memutuskan untuk bergabung dalam program mentoring intensif selama empat bulan.
WEWAW, singkatan dari Women Empower Women At Work adalah sebuah komunitas perempuan yang menyajikan Mentoring Program. Namun, mentoring ini bukan hanya sekadar program mentoring biasa. Bagi banyak perempuan yang menjadi bagian darinya, WEWAW merupakan perjalanan yang mengubah pandangan tentang diri sendiri, karier, dan masyarakat secara keseluruhan.
Rima Agung Dira, Arda Kurnia, Deviasri Syua’idah Daulay, Annisa Galuh Ratna Kumala, Evi Destriana serta Lolita Kusuma dan banyak lagi mentee lainnya telah menemukan nilai tambah yang luar biasa dari pengalaman mentoring mereka. Inilah Pengalaman yang bisa mereka bagikan sebagai bentuk kepedulian terhadap teman-teman wanita di luar sana yang mungkin juga membutuhkan wadah dan dukungan.
Mengikuti WEWAW bukan hanya tentang mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru. Bagi Rima, menjadi bagian dari WEWAW adalah langkah penting dalam mengenali dirinya sendiri. Melalui mentoring ini, ia merasa tidak lagi sendirian dalam perjuangan mencari jati diri dan mengatasi quarter life crisis. Kesempatan bertemu dengan teman-teman seperjuangan dan mentor-mentor inspiratif memberikan dorongan bagi Rima untuk terus berkembang dan menjadi manusia yang lebih baik di dunia kerja. Bahkan sekarang, Rima memegang teguh nilai-nilai yang ia pelajari dari mentoring WEWAW yaitu “tetap berusaha menjadi perempuan yang berdaya, baik bagi diri sendiri maupun sekitar”.
Sementara itu, bagi Arda, mentoring WEWAW adalah sesi yang selalu ia nantikan dan berada diluar ekspektasinya. Selama 4 bulan sesi mentoring menjadi ajang untuk Arda memperkuat emosi, belajar manajemen waktu, dan keterampilan bisnis. Ia merasa materi yang didapat dari kakak mentor benar-benar bermanfaat untuk kehidupannya. Bersama teman-teman mentee lainnya, setiap sesi praktik juga menjadi momen yang dinantikan dengan antusiasme tinggi. Arda yakin bahwa setiap harinya, ia dapat berkembang sedikit demi sedikit bahkan setidaknya 1% berkat proses pembelajaran yang ia jalani.
Sama halnya dengan Devia, ia merasa WEWAW adalah jawaban atas doa-doanya selama ini. Menemukan lingkungan yang mendukung dan memahami cita-cita yang ia punya sepenuhnya. Setiap sesi mentoring menjadi kesempatan berharga bagi Devia dalam mengasah keterampilan, menggali minat, dan mengembangkan diri secara menyeluruh. Devia juga merasa interaksi yang terjalin dengan mentor yang percaya akan kemampuannya dalam menulis telah membantu meningkatkan rasa percaya diri dan menghargai nilai diri sendiri. Percaya akan kemampuan diri sendiri adalah satu hal yang terus ia ingat dari mentoring WEWAW.
Kemudian Annisa, baginya ini adalah sebuah pengalaman berharga yang dimana ia merasa didukung dalam membangun bisnisnya melalui bimbingan seorang mentor yang berpengalaman. Diskusi tentang isu-isu industri dan penerapan konsep-konsep baru telah memperluas pandangannya dan meningkatkan kepercayaan dirinya dalam merancang bisnis yang lebih berkelanjutan. Menurut Annisa dengan pengalaman dan pengetahuan yang diberikan oleh mentor saat sesi mentoring, ia yakin untuk memulai bisnis yang tidak hanya fokus pada keuntungan tetapi juga memperhatikan hubungan sosial dan keberlanjutan lingkungan.
Evi Destriana juga bersyukur dan merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan mentor-mentor hebat dan tangguh. Walaupun dari latar belakang yang beragam, mereka memiliki semangat untuk memberdayakan sesama perempuan Indonesia. Evi yakin akan mampu menata karir dengan mantap dan bermanfaat bagi banyak orang. Melalui program ini, Evi belajar banyak hal, mulai dari bisnis, mengelola emosi dan keuangan, hingga pentingnya hidup untuk memberi manfaat kepada orang lain.
Begitu juga dengan Lolita Kusuma, yang merasa pengalaman mentoring hampir satu semester ini sangat bermakna. Lolita mengapresiasi materi-materi yang dihadirkan WEWAW, seringkali diluar kebiasaan dan membuka wawasan baru, seperti tips penyusunan video iklan saat materi Digital Marketing. Program 1on1 juga memberikan manfaat besar bagi Lolita, karena ia dapat bertemu dengan mentor yang memiliki passion yang sama dengannya, sehingga dapat mendalami bidang yang diminatinya lebih dalam.
Dari pengalaman berharga yang telah didapat keenam wanita muda ini, mentoring WEWAW bukan hanya tentang mendapatkan ilmu dan keterampilan baru. Tetapi juga tentang menemukan jati diri, memperkuat emosi, dan membangun komunitas yang saling mendukung. Bagi mereka, pengalaman menjadi bagian dari WEWAW telah membuka pintu menuju pertumbuhan pribadi dan profesional yang lebih baik. Melalui kisah mereka ini pula menunjukkan betapa pentingnya proses penemuan diri dalam perjalanan menuju kesuksesan.
Dengan demikian, Mentoring WEWAW tidak hanya menjadi program mentoring, tetapi juga menjadi tempat untuk menemukan inspirasi, dukungan, dan jati diri yang sejati. Untuk kamu dan semua wanita muda yang sedang mencari wadah untuk mencapai kesuksesan dan pertumbuhan pribadi. Mari bergabung dengan WEWAW, sebuah komunitas yang berfokus pada membangun, menginspirasi, dan mendorong setiap perempuan untuk menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri. Di sini, Kamu akan bertemu dengan mentor-mentor berpengalaman yang siap membimbing, berbagi pengetahuan, dan tumbuh bersama.
Informasi lebih lanjut terkait WEWAW dapat kamu akses melalui laman website resmi dan akun Instagram @wewaw.id. Mari bersama-sama menjadi perempuan yang berdaya dan bermanfaat bagi sekitar, serta mewujudkan perubahan positif bagi perempuan Indonesia. Bergabunglah sekarang dan bersiaplah untuk tumbuh dan berkembang bersama wanita-wanita hebat di sini!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.