Pentingnya Analisis Fundamental dan Teknikal bagi Trader
Bisnis | 2024-04-19 16:17:55Oleh : Fauzan Akbar Syahbana
Mahasiswa UB EKP 2023
Trading saham adalah sebuah aktifitas jual beli saham di pasar saham dengan tujuan memperoleh keuntungan dari perubahan harga saham. Biasanya trader atau investor menggunakan dua analisis yaitu analisis fundamental, dengan mengevaluasi kondisi keuangan dan pertumbuhan perusahaan, atau secara teknikal, dengan mempelajari pola pergerakan harga dan indikator pasar. Tidak hanya itu, trader dan investor juga menggunakan analisis makroekonomi untuk memprediski arah pasar.
Dalam pratiknya, trading saham memerlukan strategi yang matang dan pengelolaan risiko yang baik. Para trader harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk tujuan investasi, toleransi risiko, dan kondisi pasar saat ini. Trader juga harus waspada terhadap biaya transaksi, seperti komisi broker yang dapat mempengaruhi potensi keuntungan. Selain itu, trader perl memiliki disiplin dan kontrol emosi yang kuat, karena pasar saham seringkali dipengaruhi oleh volatilitas dan ketidakpastian.
Meskipun trading saham menawarkan peluang kentungan yang besar, namun juga melibatkan risiko yang signifikan. Tidak ada jaminan bahwa investasi akan menghasilkan keuntungan, dan ada kemungkinan kehilangan modal. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku trading untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, serta melakukan diversifikasi portfolio untuk mengurangi risiko. Dengan pendekatan yang hati-hati dan disiplin yang konsisten, trading saham dapat menjadi salah satu instrumen investasi yang menguntungkan dalam portofolio finansial seseorang.
Maka dari itu, untuk meminimalisir resiko yg dapat kita terima, maka trader hendanya memahami kedua analisis vaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
- Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah analisis yang berfokus pada ekondisi keuangan dan operasional suatu perusahaan untuk menilai kineria, kondisi keuangan dan nintrinsik sahamnya. Biasanya investor menggunakan analisis fundamental untuk menentukan apakah saham tersebut dihargai dengan benar oleh pasar atau tidak. Dengan membandingkan nilai intrinsik saham dengan harga pasar saat ini, investor dapat mengidentifikasi saham-saham yang dianggap overvalued (terlalu mahal) atau undervalued (terlalu murah). Analisis fundamental juga dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi jangka panjang, dengan mempertimbangkan potensi pertumbuhan perusahaan dan kesehatan keuangan secara keseluruhan.
Ada banyak rasio keuangan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis fundamental, diantaranya adalah :
a. Earnings per Share (EPS)
EPS adalah sebuah indikator yang mengukur jumlah laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan per saham yang beredar. Kita dapat menghitung EPS dengan membagi laba bersih perusahaan dengan jumlah saham biasa yang beredar. EPS dapat memberikan gambaran kepada investor tentang profitabilitas perusahaan terhadap jumlah saham yang ada. EPS yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan laba yang signifikan untuk setiap saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Hal ini bisa menjadi indikator positif bagi investor, karena menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dan potensi bagi pemegang saham untuk mendapatkan dividen atau pertumbuhan modal yang lebih baik.
Namun, perlu dingat, dalam melakukan analisis fundamental kita tidak bisa hanya menggunakan satu rasio. Penting bagi kita sebagai investor ataupun trader untuk menggabungkan berbagai rasio keuangan yg ada.
b. Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value adalah salah satu rasio yang digunakan dalam analisis fundamental untuk menilai valuasi saham. PBV mengukur perbandingan antara harga pasar saham perusahaan dengan nilai buku (book value) per saham. Nilai buku adalah nilai total aset perusahaan dikurangi total kewajibannya. Perhitungan PBV dapat dilakukan dengan membagi harga pasar saham perusahaan dengan nilai buku per saham.
PBV memberikan gambaran tentang seberapa mahal atau murah saham tersebut diperdagangkan terhadap nilai aset yang dimilikinya. Jika PBV kurang dari 1, itu menunjukkan bahwa saham diperdagangkan dengan harga yang berada dibawah dari book value, yang bisa berarti undervalue dan merupakan sebuah kesempatan yg menarik bagi investor. Namun, jika PBV lebih dari 1, itu menunjukan bahwa saham overvalue. (penentuan value saham tidak hanya terpaku pada dibawah 1 atau diatas 1, investor dapat membandingkan value saham dari perusahaan lain yang berada pada satu sektor yg sama)
c. Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) adalah indikator kinerja perusahaan dengan membandingkan laba bersih dan total modal. Kita dapat menghitung ROE dengan membagi laba bersih perusahaan dengan ekuitas pemegang saham. Semakin tinggi ROE, maka semakin efisien perusahaan dalam menghasilkan laba untuk setiap ekuitas yg dimilikinya. ROE yang tinggi juga sering dianggap sebagai indikator kinerja yang baik dan menarik bagi investor, karena menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi dari modal yang ditanamkan.
Mash ada banyak lagi rasio keungan yang dapat digunakan oleh investor dalam analisis fundamental diantaranya Price to Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Dividend Yield, dsb. Namun hal yang paling penting adalah bagaimana investor dapat mengimplementasikan analisis fundamental dan menggabungkan rasio keuangan ini menjadi sebuah analisis yang pada akhirnya dapat menjadi acuan untuk pengambilan keputusan hingga mendapatkan keuntungan dari market
2. Analisis Teknikal
Jika pada analisis fundamental lebih berpaku kepada kinerja perusahaan dan pertumbuhan perusahaan, maka analisis teknikal terpaku kepada data yang berisi tentang historis pergerakan harga saham. Analisis teknikal adalah analisis yang mengukur kinerja suatu saham dan arah harga saham di masa depan berdasarkan data historis pergerakan harga dengan menggunakan grafik dan beberapa indikator tertentu, seperti grafik garis (line chart), grafik batang (bar chart), dan grafik lilin (candlestick). Biasanya analisis teknikal ini lebih sering digunakan oleh trader untuk melakukan trading jangka pendek hingga menengah (swing trade). Trader juga biasanya menggunakan analisis teknikal untuk mencari momentum dan area beli yang ideal.
Ada banyak teknik cara yang bisa kita manfaatkan ketika trading dari sebuah analisis teknikal :
a. Follow the trend
Suatu harga saham memiliki keenderungan bergerak pada trend harga naik (bullish), turun (bearish) atau bergerak dalam suatu area konsolidasi (sideways). Bagi trader pemula, disarankan untuk membeli saham yang sedang berada pada trend naik (bullish) dan memanfaatkan momentum dari kenaikan harga lanjutan nya.
b. Buy on Support
Area support adalah sebuah area bawah yang memiliki keenderungan untuk memantulkan harga keatas. Teknik ini merupakan teknik yang sering digunakan oleh para trader dengan memanfaatkan pantulan harga. Biasanya trader mencari saham yang sedang sideways atau bahkan bearish dan mencari area harga support kuatnya. Ketika harga mendekeati area support, maka trader biasanya melakukan pembelian dan berharap adanya pantulan dari harga tersebut guna mendapatkan profit. Teknik ini adalah teknik yang efektif karena memungkinkan kita untuk membeli saham pada area bawah, namun perlu diketahui bahwa teknik ini juga beresiko apabila kita hanya berspekulasi dan tidak menggunakan konfirmasi lanjutan sepeerti candlestick pattern atau chart pattern.
Masih ada banyak lagi teknik yang digunakan oleh trader, seperti buy on breakout, teknik liquidity sweep, chart pattern, dsb. Bahkan penting untuk kita sebagai trader untuk menggunakan indikator tambahan seperti moving average, stochastic, RSI, MACD, dan Volume.
3. Kesimpulan
Dari opini yang sudah saya jelaskan, dapat disimpulkan penting bagi trader maupun investor untuk mengetahui dan memahami kedua analisis tersebut. Kita dapat menyeleksi perusahaan dengan kinerja yang baik, perusahaan yang bertumbuh dan perusahaan yang berpotensi menjadi besar lewat analisis fundamental. Sementara itu, kita dapat melihat potensi kenaikan harga saham, mencari area beli dan jual yang tepat, serta melakukan trading jangka pendek dan menengah menggunakan analisis teknikal. Kedua analisis ini berbeda, namun sama pentingnya, tergantung bagaimana kita bisa memanfaatkan kedua analisis ini dengan efektif dan efisien. Salam Cuan.
Daftar Pustaka :
https://www.ocbc.id/id/article/2021/10/11/book-value-adalah
https://www.poems.co.id/htm/Freeducation/Newsletter/v18/Vo/117_analisisteknikalfundam
ental.html
https://translate.google.com/translate?u=https://www.investopedia.com/terms/r/returnonequity.asp&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.