Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Hampir Separuh Lalu Lintas Internet Dunia Saat Ini Dihasilkan oleh Bot

Teknologi | Friday, 19 Apr 2024, 08:48 WIB
Sebagian lalu-lintas internet global saat ini berasal dari bot. Gambar: searchenginejournal.

SEBUAH laporan oleh sebuah perusahaan keamanan siber menyebut bahwa hampir separuh dari lalu lintas internet dunia saat ini dihasilkan oleh sistem komputer yang disebut bot.

Bot adalah program perangkat lunak yang seringkali bekerja sendiri di internet untuk melakukan jenis tindakan yang sama seperti yang dilakukan manusia.

Laporan itu, yang dirilis perusahaan keamanan internet berbasis California bernama Imperva, menemukan bahwa 49,6 persen dari lalu lintas internet global di tahun 2023 lalu berasal dari bot. Itu adalah level tertinggi yang dilaporkan sejak perusahaan mulai memeriksa tingkat lalu lintas bot pada tahun 2013. Lalu lintas dari pengguna manusia turun menjadi 50,4 persen.

Laporan Imperva juga menemukan bahwa lalu lintas web yang terkait dengan "bot buruk" tumbuh menjadi 32 persen pada tahun 2023, naik 30,2 persen dari tahun 2022.

Nanhi Singh, kepala bidang keamanan aplikasi di Imperva, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bot saat ini menjadi salah satu ancaman yang paling meresahkan dan berkembang pesat yang dihadapi setiap industri.

Bot umumnya dirancang untuk mengunjungi situs web dan secara independen mencari berbagai jenis informasi online. Mereka mampu beroperasi dengan kecepatan yang jauh lebih besar dari manusia dan dapat memproses pencarian berulang dan memproses sejumlah besar data.

Sementara itu, konsultan pencarian online Yoast mencatat bahwa beberapa bot dianggap baik karena dibangun untuk melakukan aktivitas legal dan produktif untuk bisnis.

Bot juga dapat berguna bagi individu melalui alat seperti chatbot OpenAI, ChatGPT. Sebuah chatbot juga beroperasi secara online secara independen dan dapat membantu manusia untuk pencarian, penulisan, atau pemrosesan sejumlah besar data dalam waktu singkat. ChatGPT dan alat serupa dikenal sebagai kecerdasan buatan generatif (AI).

Bot lain dianggap jahat, atau buruk, karena dilatih untuk meretas, atau membobol, sistem komputer jaringan. Jenis bot ini menyamar sebagai manusia dan mengumpulkan data pribadi atau keuangan yang dapat digunakan untuk melakukan kejahatan. Dan beberapa bot dirancang untuk menyebarkan informasi yang salah dan berita palsu.

Beberapa bot, yang disebut "scraper," mengunjungi halaman web dan mengambil, atau menangkap, semua data di situs web yang dapat mereka temukan. Jenis lain dikenal sebagai bot spam, yang dirancang untuk membanjiri situs web atau layanan media sosial dengan pesan atau surel.

Laporan terbaru Imperva mencatat bahwa peningkatan sistem AI generatif di seluruh dunia mengakibatkan jumlah "bot sederhana" meningkat sekitar enam persen menjadi 39,6 persen pada tahun 2023.

Sebagian besar peningkatan ini terkait dengan sistem pelatihan AI aktif di internet yang dikenal sebagai model bahasa besar. Sistem tersebut mengumpulkan sejumlah besar data online untuk melatih sistem AI seperti ChatGPT.

Laporan tersebut menyarankan bahwa beberapa negara memiliki masalah bot buruk yang jauh lebih besar daripada yang lain. Lalu lintas web yang terkait dengan bot jahat pada tahun 2023 paling tinggi di Irlandia, mencapai 71 persen. Demikian para peneliti menemukan. Jerman berada di tempat kedua, dengan 67,5 persen. Meksiko memiliki tingkat tertinggi berikutnya, mencapai 42,8 persen. Di Amerika Serikat, lalu lintas bot buruk dilaporkan mencapai 35,4 persen, naik lebih dari 3 persen dari tahun 2022.

Imperva melaporkan bahwa pengambilalihan akun -- salah satu impilkasi paling parah dari aktivitas bot buruk -- meningkat 10 persen pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2022. Dari semua upaya login di seluruh internet, 11 persen terkait dengan pengambilalihan akun, kata perusahaan tersebut.

Jumlah pengambilalihan akun tertinggi -- 36,8 persen -- terjadi di industri jasa keuangan. Selanjutnya adalah industri perjalanan, dengan 11,5 persen, diikuti oleh layanan bisnis dengan 8 persen.

Singh mengatakan bahwa masalah ini kemungkinan akan memburuk dalam beberapa tahun mendatang hingga bot semacam itu bisa menjadi ada di mana-mana. Dia mendorong organisasi/lembaga untuk "secara proaktif" memperkenalkan manajemen bot dan alat keamanan dalam upaya membatasi lalu lintas otomatis dan mencegah pengambilalihan akun berbahaya.***

Sumber: Imperva, Reuters

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image