Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dalam Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Eduaksi | 2022-01-16 18:04:07Kepemimpinan mengandung arti kemampuan mempengaruhi, menggerakkan, dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk mncapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
Sejak beberapa tahun belakangan, para pakar bisnis sangat memperhatikan tentang budaya organisasi. Hal ini dapat dilihat dari tulisan di majalah, buku maupun kegiatan seminar dan pelatihan-pelatihan. Budaya pada dasarnya merupakan pola yang terintegrasi dari perilaku manusia, yang terdiri dari pikiran, bahasa, perbuatan dan hasil-hasil budaya lainnya.
Budaya organisasi mempengaruhi cara mengerjakan segala hal dalam organisasi. Tidak jauh berbeda dengan budaya yang mempengaruhi masyarakat, maka budaya organisasi juga akan mempengaruhi sikap dan perilaku semua anggota dalam organisasi tersebut.
Budaya yang kuat dapat memberikan dorogan atau paksaan kepada para anggota untuk bertindak atau berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi. Organisasi yang dimaksud disini adalah perusahaan dan anggota adalah karyawan.
Sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Karena, sumber daya manusia dapat menjadi salah satu faktor yang terlibat langsung dalam menjalankan aktivitas organisasi dan berperan dalam meningkatkan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Di tempat kerja yang semakin menantang dan kompleks, praktisi dan cendekiawan telah mengakui pentingnya manajemen sumber daya manusia yang efektif untuk kinerja individu dan selanjutnya untuk kesuksesan organisasi (Cesário & Chambel, 2017). Penelitian ini juga menyarankan agar organisasi dapat mempromosikan praktik sumber daya manusia yang berorientasi pada komitmen untuk mencapai tujuan organisasi dan menghasilkan pekerjaan yang berkualitas.
Gaya Kepemimpinan
Organisasi yang berhasil mencapai tujuannya juga akan sangat bergantung pada pemimpinnya. Pemimpin yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik, sangat mungkin organisasi akan mencapai tujuannya.
Pemimpin juga sangat perlu memperhatikan gaya kepemimpinannya dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas bawahannya serta mengkoordinasikan tujuan bawahan dan tujuan organisasi agar keduanya dapat tercapai. Gaya kepemimpinan sering dianggap sebagai faktor terpenting dari keberhasilan atau kegagalan organisasi.
Menurut Efendi & Graduate, (2020) gaya kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan pengaruh yang konstruktif kepada orang lain atau sekitar untuk melakukan upaya kolaboratif untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Dengan demikian, kepemimpinan merupakan upaya mempengaruhi karyawan dengan mengerahkan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien dalam seluruh proses manajemen untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menciptakan kualitas kerja yang baik.
Selain diperlukan gaya kepemimpinan yang efektif dalam suatu organisasi untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, pemimpin juga akan membentuk budaya organisasi. Schein (2009) menyatakan bahwa pemimpin membentuk budaya dan pada gilirannya dibentuk oleh budaya yang dihasilkan.
Amati bahwa budaya organisasi dan kepemimpinan saling terkait dan gambarkan keterkaitan ini dengan melihat hubungan antara kepemimpinan dan budaya dalam konteks siklus hidup organisasi. Budaya organisasi merupakan simbol dan nilai yang dimiliki bersama oleh seluruh anggota organisasi. Budaya organisasi dikenal untuk mengikat karyawan secara bersama dan memberikan arahan bagi pertumbuhan perusahaan (Pawirosumarto et al., 2017).
Budaya organisasi akan menentukan bagaimana karyawan menyelesaikan tugas dan saling berinteraksi dalam organisasi (Narayana, 2017). Pola budaya ini terdiri dari berbagai nilai, kepercayaan, ritual, dan simbol yang mengatur gaya operasi masyarakat dalam suatu perusahaan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.