Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Menggapai Ganjaran Abadi dengan Berpuasa Sunah di Syawwal

Agama | Wednesday, 17 Apr 2024, 17:39 WIB
Dokumen UMSU

Bulan Ramadhan yang mulia telah berlalu, meninggalkan kenangan manis bagi setiap muslim yang dengan ikhlas menjalankan ibadah puasa. Selama sebulan penuh, kita menahan diri dari makan, minum, dan hasrat biologis sejak fajar hingga magrib dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Inilah bentuk ketaatan dan ketundukan yang begitu mulia di mata-Nya.

Namun, jangan kira ganjaran berlipat ganda dari berpuasa hanya berlaku selama Ramadhan saja. Sungguh, Allah Maha Pemurah masih membukakan pintu keutamaan dengan disyariatkannya puasa sunah enam hari di bulan Syawwal. Praktik mulia ini telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dan membawa pahala yang luar biasa.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian menggantinya dengan berpuasa enam hari pada bulan Syawwal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh." (HR Muslim).

Sungguh, janji Allah yang disabdakan Rasul-Nya ini menggembirakan. Bayangkan, hanya dengan menambah enam hari berpuasa setelah satu bulan Ramadhan, seseorang akan mendapat ganjaran seakan-akan ia berpuasa selama satu tahun penuh! Bukankah ini kemurahan Allah yang luar biasa? Sungguh beruntung orang yang meraih peluang emas ini.

Keutamaan berpuasa sunah enam hari Syawwal ini diperuntukkan bagi mereka yang telah melaksanakan puasa Ramadhan dengan sempurna. Tentu, bagi yang memiliki kekurangan dalam berpuasa wajib Ramadhan, seperti ketinggalan beberapa hari karena sakit atau dalam perjalanan, maka diwajibkan untuk mengqadha' atau menggantinya terlebih dahulu sebelum menunaikan ibadah sunah lainnya. Sebab, mendahulukan kewajiban daripada sunah merupakan kaidah penting dalam Islam.

Nah, setelah seseorang menunaikan seluruh puasa wajib Ramadhan, baik puasa asli maupun yang diqadha', barulah ia dianjurkan untuk melaksanakan berpuasa sunah enam hari di Syawwal. Inilah momen emas yang tak boleh disia-siakan oleh setiap muslim yang mencintai surga.

Masih ingat, betapa berat dan melawan nafsulah berpuasa di Ramadhan? Bagaimana perjuangan menahan lapar dan dahaga serta berbagai macam kepenganan menjadi ujian tersendiri. Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam memuji orang yang berpuasa dengan sabdanya, "Sesungguhnya, setiap amal anak Adam (manusia) akan dilipat gandakan; kebaikan akan mendapat pahala 10 sampai 700 kali lipat. Allah berfirman, 'Kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya. Ia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena Aku.'" (HR Bukhari Muslim)

Dapat kita pahami mengapa puasa mendapat ganjaran yang begitu luar biasa dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Puasa membutuhkan perjuangan, kesungguhan, dan pengekangan diri yang bukan perkara mudah. Karena itulah, Allah berkenan untuk langsung memberikan balasan bagi orang-orang yang berpuasa. Sungguh nikmat dan karunia yang sangat besar!
Oleh karena tingginya derajat ibadah puasa, tidaklah mengherankan bila Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menekankan untuk senantiasa mengamalkan puasa sunah, termasuk puasa enam hari di Syawwal. Beliau bersabda, "Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawwal seusai Ramadhan, maka itu seperti puasa setahun" (HR Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Para ulama menerangkan, dengan berpuasa enam hari ini, maka jumlah hari yang telah dijalani dengan berpuasa (Ramadhan 30 hari dan Syawwal 6 hari) menjadi 36 hari. Angka ini dalam tata cara penghitungan Allah di-lipatgandakan menjadi 360 hari, sama dengan bilangan hari di satu tahun. Itulah sebabnya, pahala puasa 36 hari tersebut disamakan dengan puasa selama satu tahun penuh. Alhamdulillah, betapa Murah Pemberi Nikmat (Allah) kita.

Pada akhirnya, dengan menunaikan sunnah puasa enam hari di Syawwal ini, kita seakan menutup rangkaian ibadah puasa di Ramadhan dengan "penyempurna". Niat dan upaya yang kita curahkan di bulan suci Ramadhan merupakan modal awal. Lalu, diteruskan dengan melengkapi amalan dengan puasa sunah selepas Ramadhan agar menjadi pribadi yang bertakwa di mata Allah sepanjang tahun. Insya Allah dengan komitmen mengamalkan anjuran Rasulullah ini, pintu surga akan terbuka lebar untuk kita semua.

Sudikah kita meraih keutamaan besar dari amalan kecil ini? Di antara banyaknya keutamaan yang dijanjikan, "pahala seperti berpuasa setahun penuh" tentu sangat memikat siapa saja. Lantas, marilah kita berlomba-lomba mencari kebajikan dengan menggandengnya bersama amalan-amalan sunah lainnya, seperti sedekah, shadaqah, shalat sunnah, serta akhlak mulia lainnya. Ingatlah, surga masih terbuka lebar untuk mereka yang bertakwa dan senantiasa beramal shalih. Semoga kita menjadi termasuk golongan itu, amin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image