Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Menulis untuk Bahagia

Gaya Hidup | Wednesday, 17 Apr 2024, 12:17 WIB

Menulis untuk Bahagia

====

Mungkin bisa disebut bahwa menulis merupakan satu keterampilan diri yang paling cepat ditinggalkan. Cobalah ingat. Kapan terakhir anda menulis secara terstruktur atau secara bebas menyampaikan gagasan?

Pada era medsos sejak 2007 misalnya, kita banyak sibuk di dunia maya dengan tulisan tulisan pendek atau tulisan sporadis begitu saja. Kadang hanya tulisan kosong tanpa makna. Sehingga dunia tulis tidak menjadi garapan yang serius sebagai indikasi kemajuan bangsa.

Ajang menulis di sekolah hanya bertumpu pada tugas stagnan dan tidak mendorong untuk terbiasa menulis dan menyampaikan pikiran inovatif.

Pun di kampus..kehidupan menulis masih jauh dari 100 kampus terbaik di dunia. Tak jarang kita mendengar joki menulis jurnal dan tugas akhir mahasiswa. Menulis belum menjadi integral dalam pengembangan diri dan profesi seseorang.

Lingkungan setempat dan pemerintah perlu memberi banyak wadah dan ruang bagi berkembangnya budaya menulis dan tradisi meneliti bagi siapapun.

Memang, kemampuan menulis terkait dengan apa yang dibaca. Terkait pula dengan pola pengalaman dan latihan pembiasaan.

Dalam berbagai aspek, menulis dapat memberi makna signifikan bagi pengembangan personal, pemecahan masalah, hiburan dan edukasi dst. Menulis dapat memediasi seseorang untuk lebih bahagia.

Yaitu dengan dapat melihat ke diri sendiri. Mengolah makna dan merefleksikan pengalaman zahir dan batin. Pada poin ini, kegiatan menulis sebagai jalur flow, kegiatan mengalirkan gairah dan ekspresi untuk menghasilkan produk budaya. Suatu kegiatan yang bernilai terapis dan bisa memperbesar indikasi bahagia.

Anda bisa menulis dari apa yang anda sukai. Tentang suatu pandangan, ide dan ulasan tentang satu hal. Anda juga bisa menuliskan pengalaman anda secara satire atau bebas. Ada banyak platform yang bisa membantu (juga aplikasi).

Mulailah dari hal hal kecil dan atur waktu senyaman mungkin dengan konsisten. Dalam hal konsisten ini banyak dari kita yang tidak kuat. Hingga akhirnya berhenti menulis. Selain karena faktor motivasi yang juga turut andil.

===

#mengelola program menulis kreatif.albanna international college aceh.

Ilustrasi.tonny s

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image