Optimalisasi Keuntungan Jangka Pendek: Pilih Analisa Fundamental, Teknikal, atau Keduanya?
Bisnis | 2024-04-16 19:33:00oleh: Annaurah Kireina AT, Mahasiswa Ekonomi, Keuangan, dan Perbankan, Universitas Brawijaya
Bayangkan jika kamu menerima uang sebesar Rp100 juta dari seorang kerabat, dengan syarat kamu harus menginvestasikan uang tersebut dan setidaknya meraih keuntungan lebih dari 5% dalam tiga bulan. Jika syarat tersebut tidak dapat terpenuhi, uang tersebut akan ditarik kembali, dan jika kamu berhasil mendapat keuntungan sebesar 5%, maka uang tersebut akan ditambah.
Umumnya, seorang investor melakukan investasi untuk memperoleh keuntungan untuk memperoleh kekayaan moneter atau sekedar menjaga nilai uang agar terhindar dari inflasi. Ketika seseorang memutuskan untuk berinvestasi, dapat dipastikan mereka memiliki tujuan investasi yang berbeda-beda. Dari segi durasi, perumpamaan di atas mengindikasikan tujuan investasi berjangka pendek yang mengharapkan dapat memperoleh keuntungan dalam jangka waktu sebulan. Harapan keuntungan atau return inilah yang disebut sebagai ekspektasi pengembalian (expected return). Namun, bagaimana cara merealisasikan expected return tersebut?
Untuk merealisasikan expected return, tentu seorang investor perlu menetapkan strategi investasinya secara matang, mulai dari profil risiko hingga membangun portofolio investasi. Sebelum membangun portofolio investasi, seorang investor sebelum membangun portofolio adalah menganalisis pasar untuk mengetahui industri atau sektor yang berpotensial.
Ketika investor telah menemukan sektor yang tepat untuk merealisasikan expected return, sebagai contoh yaitu saham. Maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan analisis mendalam pada perusahaan-perusahaan yang ada dalam sektor tersebut. Menurut Petrusheva & Jordnaoski, analisis yang dapat dilakukan adalah Analisa Fundamental yang merupakan suatu metode evaluasi secara menyeluruh dan mendalam mengenai kondisi operasional dan keuangan perusahaan untuk menentukan nilai intrinsiknya.
Nilai intrinsik sebuah perusahaan dapat diketahui melalui laporan keuangan, annual report, strategi bisnis, kondisi industri dan faktor ekonomi makro saat ini. Tujuan utama dari analisis fundamental ini adalah guna mengetahui nilai sebuah perusahaan pada saat ini dan untuk mengetahui besarnya potensi dimana harga instrumen investasi berbeda dari harga pasar saat ini. Terdapat beberapa kelebihan yang dimiliki analisis fundamental, di antaranya adalah:
Pemahaman dalam Menilai Harga Saham Sesuai dengan Kondisi Perekonomian
Pemahaman dapat diperoleh dengan melihat prospek ekonomi yang menguntungkan, sektor bisnis dan perusahaan yang akan dipilih. Selain itu, manajemen dan rencana bisnis juga dapat dijadikan sebagai indikator.
Memprediksi Keuntungan Suatu Perusahaan
Seseorang dapat membuat prediksi keuntungan suatu perusahaan dengan analisis fundamental. Jika prediksi tersebut relatif tepat, maka besar kemungkinan untuk memproyeksikan keuntungan yang didapat dari harga saham.
Selain kelebihan, terdapat beberapa kekurangan mayor dari analisis fundamental, yaitu:
Membutuhkan Waktu Ekstra dalam Menganalisis
Seseorang tidak bisa menilai secara cepat. Diperlukan evaluasi dan perbandingan untuk memilih secara bijaksana dan objektif. Hal tersebut juga dapat memicu sifat subjektif dalam menetapkan nilai wajar. Maka dari itu, analisis fundamental identik dengan investasi jangka panjang.
Seluruh Informasi Bersifat Umum
Informasi yang didapatkan oleh investor bersifat umum, seperti laporan keuangan, berita yang beredar, hingga analisis, sehingga tidak terdapat informasi “tersembunyi” yang dapat diketahui untuk memperoleh keuntungan lebih.
Sekilas, mungkin analisis fundamental telah mencakup seluruh kebutuhan investor sebagai alat untuk membandingkan nilai intrinsik setiap perusahaan dan juga dapat digunakan untuk memprediksi kesehatan sebuah operasional di kemudian hari. Namun, apakah dengan menilai dari segi operasional dan keuangan saja cukup?
Dari perumpamaan kasus di atas digaris bawahi bahwa sang investor diberi syarat untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu dekat, yaitu dalam 3 bulan, sehingga dana yang diinvestasikan tergolong sebagai investasi jangka pendek yang kurang dari 1 tahun. Umumnya, analisis fundamental difokuskan untuk investor yang akan berinvestasi jangka panjang. Lalu, pendekatan apa yang lebih cocok untuk investasi jangka pendek? Jawabannya adalah dengan analisis teknikal. Pada analisis teknikal, kondisi ekonomi makro, laporan keuangan, dan faktor lainnya tidak menjadi pertimbangan dalam menganalisis. Analisis teknikal hanya membutuhkan. Terdapat beberapa kelebihan yang dimiliki analisis teknikal, diantaranya adalah:
Proses Analisis yang Mudah dan Singkat
Analisis teknikal tidak melibatkan faktor ekonomi, kondisi pasar, atau laporan keuangan sebagai datanya. Data yang digunakan dalam analisis teknikal hanya data harga dan volume yang diperdagangkan saat ini atau di masa lalu untuk memprediksi harga di masa yang akan datang. Seorang trader menggunakan analisa teknikal untuk mencari dan menemukan tren harga di pasar dengan memahami polanya. Maka dari itu, analisis teknikal dikenal dengan kesederhanaan logika dan penerapannya. Analisis teknikal sering digunakan untuk trader mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek.
Mengesampingkan Hasil Subjektif
Analisis teknikal mengesampingkan opini analis terhadap perusahaan. Keputusan hanya berdasarkan pada hasil grafik dalam menentukan sinyal kapan harus menjual atau membeli saham.
Selain kelebihan, terdapat beberapa kekurangan dari analisis teknikal, yaitu:
Kurangnya Dasar/Fundamental yang Kuat
Tidak ada pembuktian dan logika khusus mengenai metode analisis teknikal dapat memprediksi harga saham secara konsisten di masa depan. Bahkan, tidak jarang pola yang dianggap akurat hanyalah sebuah kebetulan dan tidak bisa menjadi acuan yang akurat.
Secara definisi, mungkin kamu akan segera memutuskan untuk menggunakan analisis teknikal. Namun, apakah itu keputusan yang baik untuk merealisasikan expected return yang optimal? Salah satu jawabannya adalah dengan menggabungkan kedua pendekatan.
Penggunaan Analisis Fundamental dan Teknikal Pada Tahap Awal
Meskipun menganalisis nilai intrinsik perusahaan memakan waktu, seseorang dapat melihat secara singkat dengan hanya memperhatikan beberapa segi tertentu, seperti profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan stabilitas kondisi keuangan perusahaan. Lakukan perbandingan antara beberapa perusahaan untuk menilai perusahaan yang berpotensi memberikan keuntungan dalam waktu yang singkat. Perbandingan juga dapat dilakukan dengan melihat data historis harga dan volume yang diperdagangkan antar perusahaan.
Keputusan Akhir dengan Analisis Teknikal
Tentukan waktu yang tepat dengan melihat tren dan sinyal beli, volume yang diperdagangkan, hingga menentukan support dan resistance level untuk menentukan kapan harus beli dan jual. Dengan kombinasi dua pendekatan ini, maka keakuratan dapat dicapai.
Meskipun analisis fundamental dan teknikal memiliki proses yang berbeda, kedua pendekatan ini dapat dikombinasikan oleh investor atau trader untuk memiliki peluang yang lebih besar dalam mendapatkan keuntungan investasi yang optimal.
Daftar Referensi
Jones, C. P. (2007). Investments: analysis and management. John Wiley & Sons.
Petrusheva, N., & Jordanoski, I. (2016). Comparative analysis between the fundamental and technical analysis of stocks. Journal of Process Management and New Technologies, 4(2), 26-31.
Sijabat, D.S., & Swandari, F. (2023). Fundamental and Technical Analysis of IPO Company Stocks in 2014. International Journal of Business and Applied Economics.
Baresa, S., Bogdan, S., & Ivanovic, Z. (2013). Strategy of stock valuation by fundamental analysis. UTMS Journal of Economics, 4(1), 45-51
Petrusheva, N., & Jordanoski, I. (2016). Comparative analysis between the fundamental and technical analysis of stocks. Journal of Process Management and New Technologies, 4(2), 26-31.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.