Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fergi Nadira Bachruddin

Mengenal Organisasi Rahasia Freemason

Sejarah | Sunday, 16 Jan 2022, 14:27 WIB
Photo: Pinterest

Sejarah berulang, mari ambil pembelajaran dari apa yang dulu pernah terjadi. Sebab kita hidup tak serta merta langsung muncul di dunia ini. Ada jejak-jejak sejarah yang berulang hingga kini. Mari tilik apa itu aliran rahasia yang ada di luar sana bahkan di Indonesia.

Organisasi rahasia berkembang sepanjang sejarahnya bahkan diikuti oleh sejumlah "Bapak Pendiri Negara" dan para bangsawan. Setidaknya kita mengenal organisasi rahasia dunia yang paling terkenal diantaranya Knights Templar, Freemason, Bavarian Illuminati, Skull and Bones, dan Bilderberg.

Kegiatan organisasi itu terselubung dan penuh dengan teori konspirasi. Mengenal salah satu dari organisasi rahasia tersebut, Freemason, yang juga merupakan aliran rahasia yang disebut sebagai organisasi persaudaraan tertua di dunia. Kelompok ini dimulai pada Abad Pertengahan di Eropa sebagai serikat pembangun yang terampil.

Namun kian waktu berjalan, Freemason diartikan sebagai organisasi sosial dan filantropi yang dimaksudkan untuk membuat anggotanya menjalani kehidupan yang lebih berbudi luhur dan berorientasi sosial, begitu menurut Margaret Jacob, profesor sejarah di University of California, Los Angeles, dan penulis Living the Enlightenment: Freemasonry and Politics in Eropa abad 18.

Menurut seorang freemason, sejarawan Freemasonry, dan profesor di Universitas Bordeaux, Cecile Revauger, aliran freemason didasarkan pada pencerahan, yang merupakan organisasi yang masih menyampaikan nilai-nilai inti, toleransi beragama, haus akan pengetahuan dan keramahan.

Kita mengenal Freemasonry. Ya, Freemasonry itu adalah nama organisasinya, sementara Freemason adalah orang yang mengikuti organisasi tersebut.

Banyak yang bilang, para Freemason ini terinspirasi dari pekerja bangunan. Sebab Mason sendiri memiliki arti tukang atau pembangun. Sedangkan Free berarti bebas. Mereka menyimbolkan para anggota mason adalah para pekerja bangunan yang hendak membuat bangunan besar atau temple atau kuil. Nah temple ini mereka maknai sebagai humanisme atau kemanusiaan.

Freemason memiliki tujuan menciptakan suatu masyarakat yang mengedepankan kesopanan dan kehormatan yang terlihat di kalangan anggotanya.

Pada dasarnya Freemason mengedepankan rasionalitas dan sekularisme dibandingkan dogma dan kepercayaan supranatural. Maka dari itu juga diangkat sistem nilai yang berupaya mengatur manusia dan sistem nilai yang bisa diterima semua bentuk kepercayaan, yang disebut dengan sistem nilai universal.

Pokoknya dalam mengembangkan kenegaraan, hukum, iptek, kesehatan, pendidikan, sampai ekonomi, menurut Freemason harus memakai pendekatan sekularisme (melepaskan diri dari dogma agama).

Photo: Britannica

Freemason kadang dikaitkan dengan Knight Templar yang muncul pada masa Perang Salib. Knight Templar dibentuk tahun 1119 oleh Hugh de Payens beserta 9 ksatria lainnya seusai Perang Salib I sekitar tahun 1096. Tujuannya tak lain untuk melindungi Yerusalem sehabis mereka rebut. Markas mereka ada di Gunung Bait Suci, yang sekarang dikenal dengan nama Dome of the Rock dekat Masjid Al-Aqsa.

Banyak artikel internasional bilang Freemason berasal dari anggota Ksatria Templar. Pasukan Templar ini awalnya dikenal sebagai Prajurit Miskin. Meskipun didirikan pada tahun 1118, namun sebenarnya kelompok ini telah hadir sejak Perang Salib 1095. Para Ksatria ini menjadi “The Bank Of Europe”. Karena mereka memiliki harta yang banyak sehingga menguasai perekonomian. Mereka ini mampu memberikan pinjaman pada raja-raja yang salah satu raja yang terlilit hutang adalah Raja Prancis Philip IV.

Pada 1307, King Philip IV menangkap semua anggota Knight Templar dengan tuduhan kafir kepada Tuhan dan menyembah berhala padahal itu dalih Philip saja karena terlilit hutang Templar. Penangkapan itu pun didukung oleh Paus Clement V dengan menyebut Templar melakukan ajaran sesat dalam kekristenan.

Tepatnya 13 Oktober 1307 seluruh anggota Knight Templar ditangkap beserta pemimpin mereka Jacques de Molay. Lalu De Molay dibunuh dan dibakar hidup-hidup.

Teori lain juga mencatat bahwa setelah mereka ditekan oleh Paus dan Raja Prancis, para Templar menyusup ke serikat tukang batu. Hal ini kemudian ditata ulang untuk merangkul cita-cita dan ritual Templar. Akibatnya, para tukang batu dan Templar dari waktu ke waktu menjadi satu dan memiliki satu tujuan yang sama.

Teori lain mengatakan beberapa pasukan dari Templar ini berhasil melarikan diri dan pergi ke Skotlandia. Saat itu keadaan Skotlandia sangat kacau, karena mereka yang masih dijajah oleh Inggris.

Raja Skotlandia, Robert the Bruce menampung sisa anggota pasukan Templar ini. Saat Skotlandia berperang dengan Inggris, nyaris semua pimpinan pasukannya didominasi oleh pasukan Templar dan memenangkan salah satu perangnya melawan Inggris raya.

Robert the Bruce senang dengan pencapaian ini. Ia pun menghadiahkan mereka sebuah kastil. Kelompok ini kemudian memberi nama Mason. Tahun 1603, ratu Inggris, Elizabeth I meninggal dunia. Saat itu Inggris tidak memiliki pewaris tahta, dan singkat cerita sesuai aturan nilai keturunan, anak keturunan Robert the Bruce, Raja James V menjadi Raja Inggris. Kekuatan Knight Templar yang semula hanya di Skotlandia kini menyebar dan mengakar ke seluruh Inggris raya.

Sepanjang waktu mereka merencanakan, mengorganisasi, dan menyusup ke dalam posisi kekuatan di setiap penjuru kerajaan hingga pada akhirnya mereka berhasil mengembangkan jumlah dan kekuatan dan siap membuat identitas baru, dan identitas baru serta nama baru yang mereka pilih, Freemason.

Freemason ini malah bukan cuma jadi sekedar perkumpulan rahasia keturunan Knight Templar, tapi mereka punya tujuan yg lebih tinggi lagi yaitu mengontrol pemerintahan & ekonomi dunia. Yang punya pemikiran kayak gini terutama mereka yang bener-bener keturunan Knight Templar.

Tapi, masih patut dipertanyakan apakah ada hubungan antara Knights Templar dan Freemason? Seperti kita tahu, Ksatria Templar ada antara pendiriannya pada tahun 1118 dan kehancurannya pada tahun 1307, periode hampir dua ratus tahun. Freemason seperti yang kita kenal sekarang sebagian besar merupakan konstruksi abad ke-17-18 meskipun dengan akar yang lebih jauh ke belakang.

Simbol Freemason

Freemason telah lama berkomunikasi menggunakan simbol-simbol visual yang diambil dari alat-alat tukang batu, semisal "Mata yang Melihat Segalanya", atau Mata Pemeliharaan."

Meskipun tidak dirancang oleh para Mason, simbol-simbol tersebut telah digunakan oleh kelompok tersebut untuk mewakili kemahatahuan Tuhan. Simbol Freemason yang paling terkenal, "The Square and Compasses," menggambarkan persegi pembangun yang dihubungkan dengan kompas.

Huruf "G" di tengahnya masih bisa diperdebatkan. Beberapa ahli di Massachusetts Institute of Technology, misalnya, percaya bahwa "G" di tengah simbol mewakili geometri, bidang kritis bagi Freemason pertama, sementara yang lain percaya itu mewakili Tuhan, "Arsitek Agung Alam Semesta." Alun-Alun dan Kompas tetap menjadi simbol populer pada cincin Masonik.

Ada simbol Masonik lain yang kurang dikenal yang diambil dari alam, seperti sarang lebah. Menurut Jacob, mason pada awalnya adalah pekerja yang seharusnya sibuk seperti lebah. Dan sarang lebah melambangkan ketekunan perguruannya.

Freemason terkenal dapat ditemukan sepanjang sejarah: George Washington adalah seorang Master Mason, dan Benjamin Franklin adalah anggota pendiri Masonic Lodge pertama di Amerika. Presiden Franklin D. Roosevelt dan Gerald Ford adalah Mason, begitu pula Perdana Menteri Inggris Raya Winston Churchill. Wolfgang Amadeus Mozart, Davy Crockett, Duke Ellington, Nat King Cole, Henry Ford, Paul Robeson, dan astronaut Buzz Aldrin juga Freemason.

*Ditulis berdasarkan laman sejarah dari berbagai sumber

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image