Duka Menyapa Selat Sunda
Info Terkini | 2022-01-16 13:56:00Tahun baru masih terasa di benak kita dan awal tahun 2022 belum genap 1 bulan berlalu. Namun, Duka menyapa Selat, Sunda pada hari Jumat, 14 Januari 2022 tepat pukul 16:05 WIB Gempa menguncang Selat Sunda yang berkekuatan 6,6 Magnitudo.
Guncangan gempa yang dapat dirasakan dengan kuat di beberapa tempat seperti Serang, Cilegon, Lebak, Jakarta, Bekasi, Bogor, sampai dengan Lampung. Menurut informasi dari data kepolisian daerah Banten, yang menyebutkan bahwa di Kabupaten Pandeglang, gempa mengakibatkan seorang perempuan mengalami luka berat serta 54 rumah, 3 sekolah, 2 mushala, dan 1 puskesmas mengalami kerusakan dan hingga kini diketahui ratusan rumah ambruk akibat gempa itu yang tersebar di tujuh desa. Guncangan tersebut membuat kepanikan di berbagai wilayah dari mulai rumah sakit, pusat perbelanjaan, kantor sekolah, perumahan, dll berhamburan keluar demi menyelamatkan diri.
Gempa yang kuat itu berpusat di 52 kilometer barat daya Sumur, Banten, tepatnya pada koordinat 7,01 LS dan 105,26 BT yang memiliki kedalaman sampai 40 kilometer. Gempa yang kuat mengguncangkan Selat Sunda itu membelenggu duka bagi para masyarakat yang berada di sana. Mereka khawatir dan takut gempa sangat kuat tersebut akan mengakibatkan tsunami. Hal ini membuat mereka terkenang kembali akan kejadian Tsunami pada Tahun 2018 silam.
Mengingat kembali bagaimana tsunami tahun 2018 lalu yang meluluh lantahkan bagunan-bangunan, bahkan banyak korban yang berjatuhan akibat persitiwa tersebut. Meskipun, tsunami tersebut sudah terjadi hampir 4 tahun silam tapi trauma masih membelenggu mereka yang selamat dari tsunami lalu. 22 Desember 2018 Tsunami menerjang Tanjung Lesung yang membuat kita warga negara Indonesia berduka dan prihatin akibat persitiwa itu. Tsunami tersebut disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda yang menerjang daerah pesisir Banten dan Lampung, Indonesia.
Menurut Abdul Muhari sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, yang menjelaskan bahwa gempa dapat dirasakan sangat kuat selama hampir 4-5 detik di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang. Lalu, ratusan warga desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang yang berdekatan dengan pusat gempa Banten berhamburan meninggalkan rumahnya untuk mengungsi ke Huntap atau (hunian tetap) yang dulu pernah mereka tinggali pada saat tsunami Selat Sunda, 2018 silam. Gempa susulan beberapa kali terjadi, tetapi dengan kekuatan rendah. Namun, setelah gempa mereda termasuk gempa susulan. Akhirnya, masyarakat kembali ke rumah dan mereka pun khawatir akan barang-barangnya, karena dapur dan pintu rumahnya ambruk. Hal ini membuat mereka takut rumahnya dimasuki orang jahat dan mengambil barang berharga yang tersisa dirumahnya.
Sapaannya menjadi pengingat kepada-Nya. Membuat kita sadar bahwa kita hidup di dunia ini hanya sementara dan atas kehendaknyalah segala sesuatu yang tidak mungkin bisa terjadi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.