Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Assist. Prof. Dr. Hisam Ahyani.

Wisata Halal di Bulan Ramadhan Penuh Keberkahan

Wisata | Monday, 08 Apr 2024, 01:44 WIB

Wisata Halal di Bulan Ramadhan Penuh Keberkahan

oleh : Dr. Ahyani

Dosen Institut Miftahul Huda Al Azhar (IMA) Kota Banjar, Jawa Barat

Direktur Madrasah MI Plus Nurul Huda Kota Banjar, Jawa Barat

Wisata Halal di Bulan Ramadhan Penuh Keberkahan

Halal tourism atau wisata halal adalah sebuah model atau paket layanan tambahan atau extended services amenitas yang ditunjukkan dan diberikan untuk memenuhi pengalaman dan keinginan wisatawan muslim. Menurut Alexander Reyaan, Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf, layanan tambahan meliputi need to have, seperti makanan halal dan fasilitas untuk salat, dan good to have, seperti toilet yang ramah bagi muslim (Kemenparekraf/Baparekraf RI, 2022).

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam, di mana umat Islam di seluruh dunia menjalankan puasa sebagai bagian dari ibadah. Selama bulan Ramadhan, banyak orang mencari pengalaman wisata yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan kebutuhan mereka saat berpuasa. Berikut beberapa saran wisata halal yang dapat dinikmati selama bulan Ramadhan:

 

  1. Ziarah ke Masjid-Masjid Bersejarah: Mengunjungi masjid-masjid bersejarah yang memiliki nilai-nilai keagamaan dan sejarah yang kaya dapat menjadi pengalaman yang sangat bermakna selama bulan Ramadhan. Banyak masjid di seluruh dunia menawarkan kegiatan keagamaan seperti kajian Al-Qur'an, ceramah keagamaan, dan kegiatan sosial lainnya selama bulan Ramadhan.
  2. Berkunjung ke Tempat-tempat Suci: Bagi umat Islam, pergi ziarah ke tempat-tempat suci seperti Makkah dan Madinah di Arab Saudi adalah impian banyak orang. Bulan Ramadhan adalah waktu yang istimewa untuk melakukan ziarah ke tempat-tempat suci ini, karena pengalaman spiritualnya yang sangat mendalam.
  3. Menghadiri Pengajian dan Ceramah Agama: Banyak tempat wisata yang menyelenggarakan pengajian dan ceramah agama selama bulan Ramadhan. Ini bisa menjadi kesempatan untuk memperdalam pengetahuan agama dan merasakan atmosfer yang penuh dengan keberkahan.
  4. Makanan Halal dan Restoran yang Ramah Lingkungan: Saat berwisata selama bulan Ramadhan, pastikan untuk mencari restoran-restoran yang menyajikan makanan halal dan memiliki suasana yang ramah bagi umat Islam yang sedang berpuasa. Ini termasuk memperhatikan waktu buka puasa dan makanan yang disajikan untuk berbuka.
  5. Partisipasi dalam Kegiatan Amal dan Sosial: Selama bulan Ramadhan, banyak tempat wisata dan komunitas lokal menyelenggarakan kegiatan amal dan sosial seperti pembagian makanan untuk berbuka puasa kepada yang membutuhkan, atau program-program penggalangan dana untuk membantu orang-orang yang kurang beruntung. Ini adalah cara yang baik untuk memberikan kembali kepada masyarakat selama bulan yang penuh berkah ini.
  6. Berwisata Alam: Jika Anda lebih suka wisata alam, pertimbangkan untuk melakukan perjalanan ke tempat-tempat alam yang indah seperti pegunungan, pantai, atau taman nasional. Dalam melakukan aktivitas ini, pastikan untuk memperhatikan waktu puasa dan memilih aktivitas yang tidak terlalu melelahkan.

Ingatlah selalu untuk menghormati nilai-nilai agama dan budaya setempat saat melakukan wisata, terutama selama bulan Ramadhan. Hal ini penting untuk memastikan pengalaman wisata Anda tetap positif dan menghargai keberagaman umat manusia.

Halal lifestyle adalah gaya hidup halal yang merujuk pada kewajiban seorang muslim dalam mengonsumsi dan menggunakan segala sesuatu yang dikategorikan halal menurut ajaran Islam. Gaya hidup halal merujuk pada cara Anda menjalani hidup dengan mengedepankan dan menjaga prinsip halal pada setiap aspek kehidupan.

Semoga Ramadhan tahun 2024 ini selalu Penuh Keberkahan. Ammin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image