Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Mengapa Selera Musik Kita Berbeda?

Humaniora | Wednesday, 03 Apr 2024, 21:24 WIB
Sumber gambar: Neuroscience News

Faktor kunci yang memengaruhi preferensi musik.

Poin-Poin Penting

· Selera musik kita memberi sinyal siapa diri kita kepada orang lain.

· Kita umumnya menyukai gaya musik yang kita kenal.

· Preferensi musik cenderung terbentuk pada masa remaja akhir dan bertahan hingga masa dewasa.

Preferensi musik mengacu pada sejauh mana seseorang menyukai jenis musik tertentu dibandingkan jenis musik lainnya. Mengapa kita menyukai musik yang kita buat? Dari mana asal preferensi musik kita? Berikut ini adalah beberapa faktor psikologis utama yang mendasari preferensi musik masyarakat.

1. Motif Identitas. Selera kita terhadap musik, film, seni, kopi, dan pakaian mewakili salah satu ciri penting dari diri kita. Orang-orang tertarik pada gaya musik yang memvalidasi persepsi diri mereka dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada orang lain. Misalnya, mendengarkan musik inovatif dapat mengomunikasikan keyakinan bahwa seseorang itu kreatif dan tidak konvensional. Dan perubahan preferensi dapat dilihat sebagai perubahan pada diri kita karena mempengaruhi cara orang lain memandang kita. Perubahan ini juga dapat membentuk ikatan sosial dengan kelompok atau orang-orang yang memiliki preferensi musik (atau estetika) yang sama dengan yang kita dukung.

2. Benjolan Kenangan. Preferensi musik cenderung terbentuk pada masa remaja akhir dan bertahan hingga masa dewasa. Musik yang didengarkan pada masa kanak-kanak dan remaja menciptakan ingatan yang lebih tahan lama dibandingkan musik yang didengar pada usia lainnya. Musik yang kita dengarkan di awal masa remaja menciptakan rasa nostalgia yang kuat di tahun-tahun berikutnya.

3. Manajemen Suasana Hati. Orang-orang lebih menyukai gaya musik yang mendukung suasana hati atau keadaan emosi mereka. Misalnya, mendengarkan musik yang membangkitkan semangat dapat membantu menjaga suasana hati yang positif. Musik yang cepat dan upbeat melengkapi berbagai aktivitas energik, mulai dari menari hingga bersosialisasi. Musik sederhana pada tingkat mendengarkan yang lembut secara psikologis menenangkan.

4. Konteks. Orang-orang lebih menyukai konten pendengaran yang melengkapi aktivitas yang rutin mereka lakukan. Misalnya, preferensi masyarakat cenderung berubah berdasarkan waktu. Kebanyakan orang mendengarkan musik yang lebih menenangkan di malam hari, tetapi musik yang lebih intens di siang hari. Dan saat berolahraga, orang lebih menyukai musik yang ceria dan merangsang.

5. Efek Paparan. Eksposur membentuk preferensi musik kita. Kita cenderung lebih menyukai musik yang paling kita kenal. Pada usia dini, paparan musik kita sepenuhnya bergantung pada apa yang didengarkan orang tua kita. Namun, seiring bertambahnya usia, kita biasanya mengembangkan lebih banyak kendali atas pilihan mendengarkan musik kita. Salah satu penjelasannya adalah bahwa paparan berulang dapat dianggap sebagai bentuk pengkondisian klasik yang dapat meningkatkan kesukaan terhadap rangsangan melalui proses pengkondisian. Lebih jauh lagi, pemaparan berulang menghasilkan kelancaran pemrosesan tertentu (yaitu, ukuran seberapa mudahnya memikirkan sesuatu) yang dapat menghasilkan penilaian ketertarikan yang lebih besar. Kefasihan memproses dirasakan sebagai hal yang menyenangkan.

6. Ciri Kepribadian. Preferensi musik mengungkapkan informasi berharga tentang karakter seseorang. Orang-orang lebih menyukai gaya musik yang sesuai dengan kepribadian mereka. Misalnya, orang yang membutuhkan rangsangan kreatif dan intelektual lebih menyukai gaya musik yang tidak konvensional dan kompleks (misalnya klasik, jazz, folk), dan orang yang mudah bergaul dan antusias lebih menyukai gaya musik yang energik dan hidup. Secara keseluruhan, individu mencari genre musik yang mencerminkan dan memperkuat aspek kepribadian mereka.

Singkatnya, kita tertarik pada gaya musik yang memuaskan dan memperkuat kebutuhan psikologis kita. Pemahaman tentang preferensi musik kita dapat membantu menemukan hal-hal tentang kita dan orang lain karena preferensi musik mereka. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa kesamaan dalam preferensi musik dapat berkontribusi pada kepuasan hubungan pasangan romantis atau bahkan teman sekamar.

***

Solo, Rabu, 3 April 2024. 9:19 pm

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image