Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Bangsa yang Ogah Makan Buah

Gaya Hidup | 2024-03-28 10:49:40
Penjual buah nanas. Foto: dokumentasi pribadi,

SALAH satu keuntungan kita tinggal di daerah tropika yaitu melimpahnya sinar matahari. Sepanjang tahun, kita bisa melihat dan menikmati sinar matahari. Baik yang hangat maupun yang terik.

Melimpahnya sinar matahari ini menguntungkan pula sektor agrikultur. Sama-sama kita ketahui, tumbuhan perlu matahari untuk membantu proses fotosintesis.

Tidak pernah kekurangan

Berkat melimpahnya sinar matahari, beragam tanaman tumbuh di negara kita. Termasuk tanaman buah-buahan. Buntutnya, kita sama sekali tidak pernah kekurangan buah-buahan.

Beragam jenis buah bisa kita dapatkan sepanjang tahun. Mau buah musiman seperti rambutan, duren, duku atau juga manggis, maupun yang nonmusiman seperti pisang dan kates. Semua tersedia.

Buah, di samping sayur, sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Khasiat buah tidak perlu kita ragukan. Banyak penelitian membuktikan hal tersebut.

Pakar kesehatan maupun pakar nutrisi senantiasa menyarankan agar kita lebih banyak mengkonsumsi buah, dan juga sayuran.

Sayangnya, saran yang bagus tersebut agaknya masih belum dilaksanakan oleh masyarakat kita.

Artinya, makan buah belum menjadi hal yang membudaya. Dengan kata lain, konsumsi buah masyarakat kita masih minim.

Hal tersebut setidaknya tergambar dari hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 lalu yang menyebut 95,5 persen orang Indonesia masih kurang mengkonsumsi buah.

Salah pendidikan pola makan

Padahal, aneka buah melimpah di sekitar kita. Perlu kiranya habit mengkonsumsi buah ditanamkan kepada anak-anak Indonesia sejak dini. Agar mereka, sebagai generasi penerus, tidak ikut-ikutan menjadi kelompok yang ogah makan buah.

Sedih sekali ketika menyaksikan anak-anak Indonesia lebih menggandrungi makanan olahan pabrik dan instan. Padahal, ada makanan yang jauh lebih menyehatkan yakni makanan segar seperti buah.

Ini mungkin karena terjadinya salah asuh atau salah pendidikan terkait pola makan di lingkungan keluarga.

Maka, salah satu tantangan keluarga Indonesia agaknya yaitu bagaimana mempraktikkan pengasuhan dan pendidikan terkait pola makan sehat di kalangan anak-anak. Harapan dan tujuan akhirnya mendorong dan menjadikan mereka lebih menyukai buah ketimbang makanan olahan pabrik dan instan.***

--

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image