Mungkinkah Kita Menunda Penuaan?
Gaya Hidup | 2024-03-27 19:29:05MENJADI tua adalah hukum alam. Ia merupakan siklus hidup yang -- mau tidak mau, suka tidak suka -- harus kita lakoni. Artinya, siapa pun kita, dari mana pun asal-usul kita, apa pun status dan jabatan yang kita sandang, menjadi tua adalah keniscayaan. Kita tidak mungkin menghindarinya.
Seberapa cepat kita menua bisa sangat bervariasi. Antara satu orang dengan orang lainnya akan berbeda-beda. Proses penuaan yang kita lakoni akan sangat bergantung pada beberapa faktor yaitu genetik, pengaruh lingkungan dan gaya hidup yang kita anut. Sekali lagi, kita tidak bisa menghindar dari proses penuaan. Begitu kita lahir ke dunia, sesungguhnya kita sudah mulai bergerak menuju proses penuaan.
Kendatipun demikian, sejumlah dampak dari proses penuaan yang harus kita jalani sesungguhnya bisa kita perlambat, bahkan bisa kita hindari dengan cara-cara preventif yaitu dengan berbagai aktivitas yang diarahkan untuk mengurangi risiko sejumlah penyakit dan risiko penurunan fungsi serta kemampuan tubuh.
Dalam sebuah artikelnya bertajuk Introduction: What Is Aging?, Elizabeth Joyner Gothelf mengungkapkan bahwa gaya hidup yang kita jalankan bakal sangat menentukan seberapa mulus kita menapaki setiap proses penuaan. Mengutip satu hasil kajian, Joyner Gothelf menegaskan bahwa dengan menerapkan tujuh langkah berikut ini, kualitas hidup kita bakal meningkat, mencegah penurunan fungsi tubuh sekaligus memperpanjang usia.
Ketujuh langkah itu adalah (1) tidur selama 7-8 jam setiap malam, (2) mengendalikan berat badan, (3) olahraga secara teratur, (4) menghindari konsumsi alkohol, (5) tidak merokok, (6) sarapan teratur, dan (7) memperjarang ngemil.
Joyner Gothelf juga mengingatkan, menjalin hubungan yang positif sepanjang hidup kita memiliki kontribusi berarti bagi kebugaran kita -- fisik maupun psikis. Ia menegaskan bahwa kualitas dari dukungan sosial yang kita miliki memunyai dampak positif bagi kesehatan kita, yang pada gilirannya dapat menjadi tameng ampuh sekaligus mengurangi dampak-dampak proses penuaan yang terkait dengan aspek kesehatan kita.***
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.