Troussier, Dokter Penyihir Putih, yang Akhirnya Gagal Mengangkat Prestasi Tim Vietnam
Olahraga | 2024-03-27 09:58:20FEDERASI Sepak Bola Vietnam (VFF) dan pelatih Philippe Troussier sepakat untuk berpisah alias keduanya tidak melanjutkan kerjama lagi. Keputusan ini diambil dua jam setelah Vietnam dipukul 0-3 di kandang sendiri saat menghadapi Indonesia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (26/3/2024) malam.
“Kami baru saja menyelesaikan pertemuan dan kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri kontrak,” kata Sekretaris Jenderal VFF, Duong Nghiep Khoi, kepada VnExpress.
Pada pertemuan tersebut, pelatih Troussier mengucapkan terima kasih kepada para pemain, klub, VFF serta para fans dan meminta maaf karena tidak memenuhi ekspektasi. Sebagai tanggapan, VFF juga mengakui upaya dan kontribusi Troussier, mendoakan kesehatan dan kebahagiaan yang baik bagi dia dan keluarganya.
Troussier meneken kontrak untuk melatih tim nasional dan sepak bola Vietnam U23 pada Maret 2023. Kontrak berlaku hingga 31 Juli 2026. Ia memulai dengan baik dengan tiga kemenangan berturut-turut melawan Hong Kong (1-0), Suriah (1-0) dan Palestina (2-0) dalam pertandingan persahabatan
Namun setelah itu, Vietnam mengalami 10 kekalahan dalam 11 pertandingan berikutnya. Satu-satunya kemenangan Vietnam dalam perjalanan mengecewakan ini adalah melawan Filipina di babak kualifikasi kedua Piala Dunia 2026.
Kekalahan terbesar Vietnam pada periode ini adalah kekalahan 0-6 dari Korea Selatan. Di bawah asuhan Troussier, Vietnam juga kalah dari lawan yang sering mereka kalahkan di bawah asuhan pelatih sebelumnya Park Hang-seo seperti Indonesia dan Kyrgyzstan.
Yang menyakitkan, tentu saja, dua kekalahan terakhir. Kedua kekalahan itu dialami Vitenam saat berhadapan dengan Indonesia, dan membuat tim berjersey merah-merah itu nyaris tak berpeluang melaju ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 meski masih menyisakan dua laga tersisa -- menghadapi Filipina dan Iraq.
Dengan hanya meraup empat kemenangan dalam 14 pertandingan, Troussier memiliki tingkat kemenangan terendah (28,57%) di antara pelatih asing yang pernah memimpin tim nasional sepak bola Vietnam.
Ketika Troussier mengambil alih sebagai pelatih kepala, Vietnam berada di peringkat 94 dunia FIFA. Setelah 13 pertandingan dilakoni, tim tersebut turun ke peringkat 107, terendah dalam beberapa tahun dan bisa saja terpuruk lebih jauh setelah kekalahan mengecewakan dan menyakitkan dari Indonesia.
Pada Mei 2023, tim U23 asuhan Troussier juga kalah 2-3 dari Indonesia di semifinal SEA Games 32.
Troussier (68 tahun) bermain sebagai bek untuk klub Prancis dari tahun 1976 hingga 1983. Begitu gantung sepatu, dia beralih ke kepelatihan. Ia sempat dijuluki "Dokter Penyihir Putih" karena kesuksesannya mengangkat sejumlah tim Afrika, antara lain Pantai Gading, Nigeria, Afrika Selatan, dan Burkina Faso.
Karir internasionalnya mencapai puncaknya selama bertugas di Jepang (1998 - 2002) ketika ia memenangi Piala Asia AFC 2000.
Dua tahun kemudian, ia memimpin Jepang ke babak 16 besar Piala Dunia 2002. Pada tahun 2020, Konfederasi Sepak Bola Asia menobatkannya sebagai salah satu pelatih terhebat dalam sejarah Piala Asia.
Troussier bertindak sebagai penasihat strategis dan kemudian direktur teknis Akademi Dana Promosi Bakat Sepak Bola Vietnam (PVF) pada tahun 2018. Ia ditunjuk sebagai pelatih kepala tim Vietnam U19 setahun kemudian, yang ia bantu untuk lolos ke Kejuaraan AFC U19 tahun 2020, yang lantas batal digelar karena pandemi Covid-19.***
Sumber: VN Express
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.