Mudik Lewat Cikubang Bisa Lihat Terowongan Kereta Cepat Indonesia-China
Jalan Jalan | 2024-03-26 10:48:57MUDIK telah menjadi tradisi yang sangat lekat bak prangko dengan masyarakat kita. Khususnya untuk merayakan hari Idulfitri alias Lebaran, yang datang setelah usai pelaksanaan ibadah shaum Ramadan.
Maka, di ujung bulan Ramadan, pemandangan eksodus pemudik pun menjadi fenomena tersendiri. Bagi kebanyakan masyarakat kita, berlebaran tanpa mudik agaknya kurang afdol. No mudik, no Lebaran. Mungkin itu istilahnya dalam bahasa Bob Marley.
Mudik bisa sendirian. Bisa juga rame-rame. Seperti bedol desa. Mudik bisa boncengan naik sepeda motor, naik bus, naik sedan pribadi, naik kereta api, naik pesawat udara, atau naik kapal laut (khusus mereka yang harus menyeberang pulau).
Tapi, ada juga yang nekat mudik dengan menggowes sepeda. Meski sangat ramah lingkungan, mudik dengan menggowes sepeda bukan hanya butuh kesabaran dan ketabahan, tapi juga butuh kekuatan fisik dan kekuatan mental.
Banyak rute pilihan untuk mudik. Contohnya, yang mudik Lebaran dari Tangerang atau Jakarta menuju Bandung ataupun sebaliknya bisa menggunakan beberapa opsi rute.
Yang menggunakan jalur non-tol misalnya, bisa memilih rute Puncak yang nyecep adem. Bisa juga menggunakan rute Purwakarta yang sedikit panas membara.
Nah, jika lewat Purwakarta, kalian bakal melewati kawasan Cikubang, di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.
Saat merayap di sekitaran Cikubang ini, para pemudik so pasti berkesempatan bisa melihat Jembatan KA Cikubang, yang ikonik itu.
Tak jauh dari jembatan tersebut, sekarang ada terowongan kereta cepat Indonesia-China, yang membanggakan kita semua. Di dekatnya, melintang sebagian ruas jalan Tol Cipularang.
Tatkala melintas di Cikubang, di tengah perjalanan mudik, mungkin kalian bisa rehat beberapa jenak, sembari membuat foto-foto dokumentasi atau selfian di sekitaran Cikubang dan kemudian diunggah ke beranda medsos kalian sehingga menjadi salah satu bukti bahwa kalian tergolong kaum pemudik sejati.***
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.