Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Asal-Usul Alpukat, Buah yang Jadi Gudang Nutrisi

Gaya Hidup | Monday, 25 Mar 2024, 08:22 WIB
Buah alpukat. Foto: diggers.com.au.

Alpukat -- ada yang menyebutnya adpukat -- adalah buah yang familiar bagi kita semua. Nama ilmiahnya Persea americana. Konon, berasal dari wilayah di Meksiko dan Amerika Tengah. Diperkirakan, buah ini telah dibudidayakan di kedua kawasan tersebut lebih dari 10.000 tahun yang lalu.

Asal-usul kata alpukat yaitu dari kata dalam bahasa Nahuatl yakni “ahuacatl”, yang berarti “testis”, yang mungkin kemungkinan mengacu pada bentuk buahnya. Orang-orang Spanyol membawa alpukat ke Eropa dan belahan dunia lainnya pada sekitar abad ke-16. Berangsur, buah ini mendapatkan popularitasnya di seluruh dunia.

Alpukat mengandung lemak tak jenuh tunggal yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Sehingga bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, kandungan potasiumnya yang tinggi membantu mengatur tekanan darah, dan melindungi jantung.

Kandungan lemak alpukay yang mengenyangkan dapat mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. Selain itu, serat dalam alpukat juga berkontribusi terhadap penurunan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang dan mengatur sistem pencernaan.

Alpukat kaya akan antioksidan, seperti Vitamin E dan lutein, yang melindungi kulit dari tanda-tanda penuaan dan menjaga kesehatan mata. Lemak sehat dalam alpukat mendukung elastisitas kulit dan mengurangi risiko kondisi mata terkait usia.

Bisa dikatakan alpukat adalah gudang nutrisi. Buah ini bukan cuma kaya akan vitamin (seperti K, C, E, dan B-6), tetapu juga mineral (termasuk potasium dan magnesium), serat, dan lemak tak jenuh tunggal.

Alpukat tumbuh subur di iklim subtropis dan tropis. Pohon alpukat membutuhkan tanah dengan drainase yang baik dan curah hujan sedang hingga tinggi untuk menghasilkan buah.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image