Selembar Surat Cahaya
Sastra | 2024-03-18 22:50:18Surat Cahaya ====
(mengeja alif.lam.mim) aku bayangkan diri bagai selembar daun yang ditimpa cahaya. panas dan hujan juga menimpanya. kadang sangsi dan lunglai.luruh pada tubuh dan pikiran pikiran yang mengembang dan menjalar dari akar waktu.
ini bukan sekadar fisika mekanik dan kuantum. kita di ambang metafisik dalam tautan tautan magnetik. seperti menjalajah ke intielektron.atau sistem proton yang membias di antara pecahan galaksi. entah berapa kali dari ledakan nova.untuk satu kehadiran dan wujud dari sebuah pertemuan.
oh..mungkin sekarang pecahan cahaya bulan menimpa sang daun dari sebuah peristiwa malam. melampaui zikir badan.melewati perjalanan tubuh.mengeja alif lam mim...,
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.