Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ali Suwarno

Ngabuburit Zaman Now, Tak Lebih Mengasyikan

Gaya Hidup | 2024-03-17 16:18:45

Istiliah Ngabuburit lebih identik digunakan selama bulan ramadhan dimana bahasa tersebut digunakan untuk menunggu waktu berbuka puasa.

Bagi kaum milenial di generasi Y yang lahir tahun 80an hingga 90an suasana ngabuburit terasa berbeda dan begitu mengasyikan dimana di zaman tersebut belum mengenal istilah gadget terutama di wilayah pedesaan.

Mereka lebih banyak menghabiskan waktu bermain bersama teman-temannya ataupun sekedar jalan-jalan menyusuri daerahnya.

Kegiatan ini dimulai setelah selesai melaksanakan sahur dilanjutkan dengan kegiatan keagamaan di mesjid.

Suasana tersebut terlihat lebih syahdu dalam menjalani hari-hari di bulan ramadhan meskipun permainan petasan masih sering dimankan.

Mengasyikan dikarenakan permainan dimainkan secara bersama-sama seperti bermain kelereng, main layangan ataupun permainan halma dan monopoli.

Berbeda di zaman sekarang, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu untuk ngabubirit dengan bermain gadget meskipun beberapa dari mereka berkumpul bersama teman-temannya.

Perbedaan ini tentu saja dikarenakan perubahan zaman yang bergerak begitu cepat kearah kecanggihan teknologi sehingga suasana dan kegiatan ngabuburit pun terasa berbeda.Bagi generasi sekarang istilah ngabuburit guna menunggu waktu berbuka, selain banyak digunakan dengan memainkan gadget di beberapa tempat masih ditemukan juga mereka mendatangi tempat-tempat eksotis sembari melihat pemandangan dan mengabadikan momen untuk di post di akun mesia sosial mereka.

Perbedaan ini tentu saja dikarenakan perubahan zaman yang bergerak begitu cepat kearah kecanggihan teknologi sehingga suasana dan kegiatan ngabuburit pun terasa berbeda.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image