Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Oase kata

Inilah Sumpah Setan Menyesatkan Manusia

Agama | Sunday, 17 Mar 2024, 14:16 WIB

Tamhid

Tadarus kita kali ini masih mengenai "setan", agar jelas permusuhan setan di benak kita dan selanjutnya kita bisa antisipasi segala rayuan setan. Dan ayat yang akan dikaji pada tadabbur di serial ini adalah soal sumpah setan menyesatkan manusia.

Memangnya untuk menyesatkan manusia, setan perlu bersumpah? Wah, serius sekali setan menyesatkan manusia sampai harus bersumpah. Al-Quran kerap kali mengabadikan sumpah-sumpah setan ini dalam beberapa ayatnya. Tujuannya tentu agar manusia benar-benar sadar dengan rencana buruk setan kepada manusia.

Salah satu ayat yang menyebutkan sumpah setan ini terdapat dalam surat An-Nisa ayat 19. Inilah ayat yang akan dibahas dalam serail tadarus kita kali ini. Selamat mengikuti!

Tilawah

وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَءَامُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ ءَاذَانَ ٱلْأَنْعَٰمِ وَلَءَامُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ ٱللَّهِ ۚ وَمَن يَتَّخِذِ ٱلشَّيْطَٰنَ وَلِيًّا مِّن دُونِ ٱللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِينًا

Artinya: “Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya". Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. (QS. Annisa: 19)

Tafsir

Berikut beberapa tafsir berkitan dengan ayat ini:

Kemudian Allah menyebutkan sumpah setan yang berkata: "Sungguh aku akan menyesatkan mereka dari jalan yang lurus dengan bisikan-bisikan dan godaan-godaan. Dan sungguh aku akan memanjangkan angan-angan mereka semampuku dengan berbagai kebatilan seperti menafikan hari kebangkitan, merasa umur yang masih panjang, mendapatkan rahmat dan ampunan di dunia dan akhirat, dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan seseorang yang menunda-nunda taubat. Dan aku akan memerintahkan mereka untuk memotong-motong dan melubangi telinga hewan-hewan ternak sebagai tanda bahwa hewan itu haram bagi diri mereka. Dan aku akan memerintahkan mereka agar mengubah ciptaan Allah yang telah dia ciptakan dengan hikmah yang sempurna agar mereka mengubahnya dengan berbagai macam pengubahan yang menyelisihi fitrah."

Dan barangsiapa yang mengikuti setan dan godaannya maka dia telah jauh dari sebab-sebab mendapatkan rahmat dan karunia Allah, Dan dia telah jelas-jelas merugi di dunia dan di akhirat, sebab dia telah tertawan oleh angan-angan dan kurafat, melakukan suatu perbuatan tanpa petunjuk, dan tidak dapat mendapat manfaat dari akal dan keterampilan yang hanya Allah berikan kepada manusia.

(Dan sungguh, akan aku sesatkan mereka) dari kebenaran dengan waswas dan godaan (dan akan aku berikan pada mereka angan-angan) artinya aku masukkan ke dalam hati mereka harapan akan berumur panjang dan bahwa tak ada saat berbangkit atau hari pengadilan (dan aku suruh mereka memotong telinga binatang-binatang ternak) dan hal itu telah mereka lakukan pada ternak bahirah. (Dan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah.") maksudnya agama-Nya yaitu dengan kekafiran, menghalalkan apa yang diharamkannya dan mengharamkan apa yang dihalalkannya. (Dan siapa yang mengambil setan sebagai pelindung) yang ditaati dan dipatuhinya (selain dari Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata) artinya yang jelas, karena tempat kediamannya sudah jelas tiada lain dari neraka yang akan didiaminya untuk selama-lamanya.

Bagian yang ditentukan dimana setan telah bersumpah kepada Allah bahwa ia akan menggoda manusia, ia menyebutkan apa yang menjadi keinginannya dari manusia, dan apa yang menjadi tujuannya untuk mereka dengan perkataanya, “Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka” yaitu dari jalan yang lurus, kesesatan dalam hal ilmu dan perbuatan,

“Dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka,” yaitu disamping manyesatkan, membangkitkan angan-angan kosang mereka untuk memperoleh apa yang akan diperoleh oleh orang-orang yang diberi petunjuk, inilah inti dari keterpedayaan itu, dan ia tidaklah sebatas menyesatkan mereka hingga ia menghiasi kesesatan yang mereka kerjakan, dan hal ini adalah tambahan keburukan setelah keburukan-keburukan yang telah ada pada mereka, dimana mereka mengerjakan amalan-amalan penghuni neraka yang mengakibatkan hukuman dan mereka mengira bahwa amalan-amalan tersebut akan mengakibatkan surga, maka ambilah pelajaran Yahudi dan Nasrani dan semisal mereka dalam hal itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah seperti yang Allah telah beritakan tentang mereka.

Tadabur

1. Langkah-langkah setan dalam menggoda manusia itu banyak; memalingkan, menghias dengan angan, lalu menguasai manusia hingga tak berdaya menolak ajakannya.

2. Jangan terhalusinasi dengan angan-angan keduniaan, karena sumbernya adalah setan.

3. Jangan tertipu dengan bisikan "Seandainya". (وَلَأُمَنِّيَهُمْ)

4. Ateis, Trinitas, Majusi, Yahudi, Hindu, Buda dan semua selain Tauhid adalah karya setan. (وَلَأُضِلَنَّهُمْ)

5. Kesungguhan setan untuk menyesatkan manusia dari jalan dan petunjuk Allah subhanahu wata’ala, hingga siapa saja yang tersesat, maka baginya adalah kerugian dan penyesalan yang tidak berarti.

6. Bila setan memiliki banyak langkah dalam menggoda manusia, maka manusia harus memiliki pertahanan yang kuat pula agar tidak terperdaya.

7. Bisikan setan itu nyata, demikian pula hasilnya. Siapa yang jauh dari jalan Allah, mengikuti angan syahwat dan akhirnya menyimpang dari syariat pertanda sudah berhasil dikuasai setan.

8. Diantara hikmah Allah menciptakan setan adalah Allah memberikan kepadanya ilmu (pengetahuan), ilmu tentang kebaikan dan juga ilmu tentang keburukan. Sehingga dengan ilmu tersebut setan berikrar kepada Allah untuk mencoba menyesatkan sebagaian dari pada hamba-hambaNya. Salah satu caranya adalah menanamkan halusinasi amalan yang seakan-akan amalan itu adalah baik dan benar sedangkan hakikatnya amalan itu adalah sebuah keburukan dan setan mengetahui akan tetapi manusia tidak mengetahuinya. Sehingga manusia yang minim ilmu sangat mudah sekali tertipu oleh setan.

Tazkiyyah

Tazkiyah Imaniyah:

1. Meyakini bahwa angan-angan kaya raya, jabatan, popularitas adalah dari setan.

2. Meyakini bahwa kata "Seandainya" adalah dari setan.

3. Meyakini adanya campur tangan setan dalam kesesatan agama dan ajaran selain Islam.

4. Meyakini setan tidak akan pernah bosan dan berhenti untuk menyesatkan manusia, dia senantiasa menjadi penghalang agar seseorang jauh dari keberuntungan hidup.

5. Tambah yakin bahwa setiap perbuatan menjauhi syariat adalah perangkap pertama manusia terjebak langkah setan.

6. Pentingnya memohon kepada Allah selain hidayatu taufiq juga memohon hidayatul Ilmi agar supaya kita senantiasa terjaga dari halusinasi atau penyesatan-penyesatan setan.

Tazkiyah Amaliyah:

1. Mempelajari lebih dalam janji janji Allah untuk melawan angan-angan setan.

2. Fokus kepada janji Allah untuk orang yang beriman, beramal shaleh, sabar, dan tinggalkan kata "Seandainya".

3. Pegang Islam erat erat, karena kebenaran ada dalam Islam.

4. Bersungguh-sungguh untuk selalu berada pada hidayah dan ketaatan, segera bertobat saat melakukan kelalaian agar tidak ada tempat dan kesempatan buat setan untuk menjalankan tujuannya yaitu menyesatkan dari jalan jalan menuju Allah Subhanahu wata’ala.

5. Saya akan mencari formula yang dapat membentengi saya dari langkah setan saat akan memperdaya, seperti banyak melihat kondisi manusia yang ada di bawah kita yang lebih prihatin keadaannya.

6. Saya akan berusaha membekali dan mempersiapkan diri dengan ilmu, caranya dengan mentadabburi Al-Qur'an dan juga hadir dalam majlis-majlis ilmu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image