Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fergi Nadira Bachruddin

Lagu-lagu BTS yang Kadang Jadi Pengingat Saat Jauh dari Allah

Curhat | Friday, 14 Jan 2022, 21:21 WIB
RM, Jin, Suga, j-hope, Jimin, V dan Jungkook usai konser PTD. Photo: BigHitEntertainment
RM, Jin, Suga, j-hope, Jimin, V dan Jungkook usai konser PTD. Photo: BigHitEntertainment

Diakui, iman memang kadang suka naik turun. Semisal ketika rakaat pertama salat, teringat kunci yang sebelumnya lupa di mana kita taruh.

Begitulah. Gerak gerik harian kita kadang luput dari mengingat Allah.

Sampai-sampai berlaku yang tidak semestinya, seperti berbohong, menzalimi diri sendiri, korupsi, bahkan hingga mencelakakan orang lain. Padahal Allah selalu beserta kita sehingga harusnya kita malu melakukan hal buruk maupun yang tidak sesuai dengan kaidah kehidupan itu sendiri.

Bangtan Sonyeondan atau BTS bagi saya adalah pengingat ketika kadang-kadang "lupa" Allah. Lirik-lirik lagu boy band asal Korea Selatan itu selalu mengetuk hati dan pikiran saya untuk kembali lagi melibatkan Allah di setiap gerak hidup terlebih ketika lagi jauh dari mengingat-Nya.

Lirik lagu "Save Me" adalah salah satu contoh lirik lagu BTS yang membuat saya wake up to the reality dan kembali berkesadaran bahwa rohani dan jasmani kita ini sebenarnya diliputi Allah.

Seperti kita ketahui bersama, lagu "Save Me" oleh BTS dirilis tahun 2016 dalam album The Most Beautiful Moment in Life: Young Forever. Dalam album tersebut banyak lagu-lagu yang menggambarkan perasaan mereka, dan perjuangan member menjadi idola. Kira-kira liriknya begini terjemahannya:

Save Me

<a href=https://open.spotify.com/track/7bxGcILuAjkZzaveU28ZJS?si=03c57fb528a04470" />
https://open.spotify.com/track/7bxGcILuAjkZzaveU28ZJS?si=03c57fb528a04470

(Selamatkan aku)

Aku ingin bernapas, aku benci malam ini
Aku ingin bangun, aku benci bermimpi
Aku terjebak di dalam diriku, aku sekarat
tak ingin kesepian
hanya ingin jadi milikmu

Mengapa begitu gelap?
tempat ini tanpamu
Ini berbahaya, aku hancur

Selamatkan aku, aku bahkan tak bisa mengerti diriku sendiri
Dengarkan hatiku
yang memanggilmu dengan sendirinya
Dalam kegelapan hitam ini

Kau adalah cahaya
Ulurkan tanganmu, selamatkan aku, selamatkan aku
Aku membutuhkan cintamu sebelum aku jatuh jatuh
Ulurkan tanganmu, selamatkan aku, selamatkan aku

Selamatkan aku, selamatkan aku
Bulan hari ini menyinari kekosongan ingatanku
Kegilaan ini telah menelanku
Tolong selamatkan aku malam ini

Dalam kegilaan yang kekanak-kanakan ini
Malam inilah yang akan memberi penyelamatan padaku
Aku tahu bahwa kau adalah penyelamatku
Satu-satunya tangan yang akan membelaku
Dari bagian yang menyakitkan dalam hidupku
Yang terbaik dariku, aku tak punya apa-apa, tapi punya dirimu
Sehingga bisa tertawa lagi, membuatku senang

Suara mu
Keluarkanlah
Dengarkan hatiku
yang memanggilku dengan sendirinya
dalam kegelapan hitam ini

Kau adalah cahaya
Ulurkan tanganmu, selamatkan aku, selamatkan aku
Aku membutuhkan cintamu sebelum aku jatuh jatuh
Ulurkan tanganmu, selamatkan aku, selamatkan aku
Aku membutuhkan cintamu sebelum aku jatuh
Ulurkan tanganmu, selamatkan aku, selamatkan aku

Aku bersyukur, untuk melakukan hal ini
Untuk memberiku sayap
Untuk memberikan sayap untuk orang sepertiku
Untuk memberikan itu semua pada kehancuranku
Untuk membangunkan penahanan
Untuk membangunkanku yang tinggal hanya dalam mimpi
Karena aku bangun sambil memikirkanmu

Aku membuang semua kesedihanku
terima kasih, untuk (aku dan kamu) menjadi “kita”
Ulurkan tanganmu, selamatkan aku, selamatkan aku
Aku membutuhkan cintamu sebelum aku jatuh jatuh
Ulurkan tanganmu, selamatkan aku, selamatkan aku
Aku membutuhkan cintamu sebelum aku jatuh

Makna "Save Me" menurut 'rasa' saya:

Jika dimaknai, save me ini berarti selamatkan aku atau dapat diartikan meminta perlindungan, meminta keselamatan kepada Allah sang Maha Cahaya. Perlindungan dari 'kegelapan', rasa aman dari 'mimpi buruk', kenegatifan dalam hidup, hingga luput tidak mengikutsertakan Dia dalam gerak hidup kita.

Di dalam gelap itu, ada Sang Maha Terang yang selalu bersinar, begitu dalam lirik tersebut. Saya memaknai Mu dan Kau dalam lirik yang merujuk pada Allah.

Ulurkan tangan-Mu, ya Allah
Selamatkan aku, selamatkan aku
Aku membutuhkan cinta-Mu sebelum aku jatuh
Ulurkan tangan-Mu, ya Allah
Selamatkan aku, selamatkan aku
Aku membutuhkan cintamu sebelum aku jatuh
Karena aku bangun sambil memikirkan-Mu
Aku membuang semua kesedihanku
terima kasih, untuk (aku dan kamu) menjadi 'kita'.

Aku dan Allah menjadi kita. Menjadi satu. Allah dan Aku selalu bersama. Maka kita selalu sertakan Dia dalam setiap gerak kita.

Sesungguhnya lirik ini lebih kepada pengingat, dan lebih kepada makna ketika kita sedang lupa Allah karena jatuh di jurang maupun kegelapan dalam sisi-sisi kehidupan kita. Segala rasa-rasa risau, galau, atau khawatir tentang masa depan memang kadang hadir begitu saja.

Satu-satunya cara untuk kita tak berlarut dalam keadaan rasa itu adalah kembali kepada ke Yang Punya Semesta, kembali mengingat-Nya, kembali berpelukan dengan-Nya dan sertakan Dia selalu di setiap tarikan nafas kita.

Dan lagu ini benar-benar menjadi pengingat saya, lagu ini selalu membangunkan saya, dan dengan energi baik yang ditularkan BTS pula, saya merasa sadar dan aman akan kekuasan dan ketentuan Allah.

Ditambah gerakan-gerakan tarian mereka yang menunjukkan kekompakan dan kerja keras mereka membentuk sebuah grup. Mereka menari dan bernyanyi dengan cinta sehingga bisa sampai di hati masyarakat dunia khususnya saya, yang diberi rasa lebih untuk merasakan kehadiran Allah lewa karya mereka. Sarangheyo Bangtan!

With love from: Baby Army si bucin Kim Soekjin dan Jeon Jungkook, ga deng, semuanya.

photo: UN
photo: UN

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image