Meski Mengandung Oksigen Rendah, Bulan Es Jupiter Kemungkinan Bisa Dihuni
Riset dan Teknologi | 2024-03-11 11:39:11SEBUAH penelitian baru menunjukkan bahwa bulan es Jupiter, Europa, menghasilkan oksigen jauh lebih sedikit daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Penelitian tersebut didasarkan pada data yang dikumpulkan oleh pesawat luar angkasa Juno milik badan antariksa Amerika, NASA. Juno merupakan pesawat pengorbit yang telah mempelajari Jupiter sejak Juli 2016.
Penelitian tersebut melibatkan instrumen Juno yang mengukur kadar molekul oksigen dan hidrogen yang berasal dari atmosfer Europa. Data menunjukkan bulan es menghasilkan sekitar 1.000 ton oksigen setiap 24 jam. NASA mengatakan jumlah tersebut akan cukup “untuk membuat satu juta manusia bernapas selama sehari.
Namun, badan antariksa tersebut mencatat perkiraan tingkat oksigen tersebut “jauh lebih rendah” dibandingkan yang diukur dalam penelitian sebelumnya tentang bulan.
Ukuran Europa sedikit lebih kecil dibadingkan bulan Bumi. Tapi, ini masih salah satu yang terbesar di tata surya kita. Pengamatan NASA menunjukkan adanya lautan di bawah lapisan es tebal di permukaan Europa. Para ilmuwan memperkirakan lautan di bulan mungkin mengandung air dua kali lebih banyak daripada lautan di bumi.
Studi baru ini didasarkan pada data yang dikumpulkan Juno pada tahun 2022 selama penerbangan jarak dekat Europa. Penerbangan tersebut diyakini membawa pesawat ruang angkasa tersebut berada dalam jarak 350 kilometer dari bulan.
Penelitian ini dipimpin oleh tim dari Universitas Princeton di New Jersey dan Institut Penelitian Southwest Maryland. Para ilmuwan memperkirakan Europa menghasilkan sekitar 12 kilogram oksigen per detik. Prediksi sebelumnya memperkirakan bulan melepaskan hingga 1.000 kilogram per detik.
Karena Europa diyakini memiliki lautan luas di bawah permukaannya, para peneliti di masa lalu mengidentifikasinya sebagai kandidat yang baik untuk memiliki kondisi yang tepat guna mendukung suatu bentuk kehidupan. Data tersebut terutama berasal dari pengamatan teleskop terhadap tingkat oksigen yang ada di permukaan es bulan.
Perkiraan oksigen baru yang lebih rendah tidak mendukung pengamatan sebelumnya. Tim yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi temuan terbaru.
Scott Bolton, peneliti Juno di Southwest Research Institute dan salah satu penulis penelitian ini, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa temuan baru tim berdampak langsung pada kemungkinan Europa bisa dihuni. Meskipun jumlah oksigen yang diukur jauh lebih rendah, kajian terbaru memberi para ilmuwan “kisaran sempit yang dapat mendukung kelayakan huni,” kata Bolton.
Peneliti Universitas Princeton Jamey Szalay, penulis utama penelitian, mengatakan bahwa temuan ini dengan jelas menunjukkan bahwa oksigen terus diproduksi di permukaan, hanya sedikit lebih rendah dari yang mereka perkirakan.
Szalay menambahkan, penerbangan Juno ke Europa menandai pertama kalinya pesawat ruang angkasa mampu mengukur atmosfer bulan secara langsung. “Kami tidak sabar untuk mengintip di balik tirai lingkungannya yang kompleks,” tulisnya kepada The Associated Press melalui surat elektronik.
Para peneliti mengatakan pengukuran baru ini dapat membantu para ilmuwan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang Europa dan lingkungannya, serta “membuka pintu bagi model yang lebih baru dan lebih tepat.”
Robert Ebert, peneliti di Southwest Research Institute dan salah satu penulis penelitian ini, mengatakan meskipun dengan hasil baru, dia yakin penyelidikan lebih lanjut harus dilakukan untuk mencari tanda-tanda kehidupan di Europa. “Air penting bagi keberadaan kehidupan, Europa adalah tempat yang baik untuk mencari air di tata surya kita,” tuturnya.
NASA berharap untuk meluncurkan misi Europa Clipper pada bulan Oktober. Pengorbit ini dirancang untuk melakukan pemeriksaan dekat Europa. Ia akan mencari tanda-tanda bahwa ia mungkin memiliki kondisi yang tepat untuk mendukung kehidupan.
NASA mengatakan pesawat pengorbit tersebut berencana untuk terbang dalam orbit di sekitar Jupiter dan melakukan penerbangan jarak dekat berulang kali ke bulan es.***
Sumber: Associated Press, Voice of America
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.