Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Setiawan

Munggahan dan Babacakan, Tradisi Lokal Makan Bareng Jelang Ramadhan

Ngariung | Friday, 08 Mar 2024, 22:49 WIB
Tradisi Munggahan dan Babacakan di Kabupaten Pandeglang Jumat, 8 Maret 2024 / Foto Dokumentasi Pribadi

Khasanah budaya Indonesia kaya akan tradisi dalam menyambut bulan Ramadhan. Salah satunya adalah tradisi munggahan dengan makan bersama atau babacakan.

Di Kabupaten Pandeglang contohnya, hari ini Jumat (08/03/2024) seluruh pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang (DPKP) menggelar ritual tahunan munggahan.

Para pegawai kumpul bareng menyambut momen Ramadhan 1445 H, bulan dalam kalender hijriyah yang mewajibkan umat Islam berpuasa selama sebulan penuh.

Kepala DPKP Pandeglang, Nasir menjelaskan, kegiatan tersebut telah menjadi rutinitas dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Selain sebagai bagian dari persiapan menyambut Ramadhan, munggahan dengan babacakan juga menjadi momen penting untuk menjalin silaturahmi di antara pegawai.

“Dalam rangka munggahan kita adakan pengajian, siraman rohani untuk persiapan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Alhamdulillah tadi pagi sudah pengajian di isi oleh guru ngaji Ustadz KH. Hasimi. Kemudian dilanjutkan babacakan siang hari ba’da Jumat” ujar Kepala DPKP Pandeglang Nasir.

Sekretaris DPKP Pandeglang Uun Junandar mengatakan, tradisi munggahan dengan babacakan bukan hanya sekadar ritual tetapi juga memperkuat rasa persaudaraan di antara sesama pegawai.

“Munggahan ini sebagai ajang silaturahmi untuk saling maaf memaafkan dan bersyukur atas nikmat yang dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadhan,” katanya.

Tampak menu babacakan yang disajikan mulai dari nasi liwet, ikan tongkol, daging ayam, tahu dan tempe, ikan asin, serta sambal dan lalapan/ Foto Dokumentasi DPKP Pandeglang

Pantauan di lokasi pada Jumat siang puluhan pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dari berbagai bidang, termasuk Unit Pelaksana Teknis (UPT), berkumpul di Aula DPKP Pandeglang untuk ikut serta dalam acara makan bareng atau babacakan.

Tradisi ini menjadi momen yang dinantikan untuk mempererat tali persaudaraan dan menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh suka cita.

“Dalam acara munggahan, kita saling bermaaf-maafan dan berdoa bersama agar mendapatkan kekuatan dan kemudahan selama menjalankan ibadah di bulan Ramadhan,” tutur Kepala UPT Puskeswan Pandeglang Ade Setiawan yang hadir di acara tersebut.

Babacakan merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya lokal masyarakat Pandeglang. Tradisi babacakan ini diisi dengan makan bersama beralas sambil duduk lesehan.

Tampak menu yang disajikan mulai dari nasi liwet, ikan tongkol, daging ayam, tahu dan tempe, ikan asin, serta sambal dan lalapan.

Pola makannya dilakukan dengan cara memanjang, artinya makan babacakan dilakukan secara berhadap hadapan. Babacakan ini nampak meriah walaupun makan bersama tanpa alas piring dan sendok.

Tonton videonya disini : Marhaban ya Ramadhan! Bulan yang penuh keberkahan dan sarat keistimewaan, serta sangat dimuliakan Allah SWT. (Ade Setiawan)***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image