Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Meski Mulai Melemah, El Nino Bakal Sebabkan Suhu di atas Rata-rata di Seluruh Dunia

Iptek | Wednesday, 06 Mar 2024, 12:49 WIB
El Nino sebabkan cuaca ekstrem dan kekeringan berkepanjangan. Foto: woah.org.

POLA cuaca El Nino mulai melemah namun akan terus menyebabkan suhu di atas rata-rata di seluruh dunia. Demikian dinyatakan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) pada Selasa [5/3/2024] kemarin.

El Nino merupakan fenomena cuaca alami yang terkait dengan terganggunya pola angin yang menyebabkan suhu permukaan laut menjadi lebih hangat di Pasifik bagian timur dan tengah.

El Nino, yang terjadi rata-rata setiap dua hingga tujuh tahun, biasanya berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan dan dapat memicu fenomena cuaca ekstrem seperti kebakaran hutan, siklon tropis, dan kekeringan berkepanjangan.

Juru bicara WMO, Claire Nullis, mengatakan El Nino telah mencapai puncaknya pada bulan Desember dan akan menjadi salah satu dari lima yang terkuat dalam sejarah.“Sekarang secara bertahap melemah, namun jelas akan terus berdampak pada iklim global dalam beberapa bulan mendatang,” katanya kepada wartawan di Jenewa.

"Kami memperkirakan suhu di atas normal dalam beberapa bulan mendatang, antara bulan Maret dan Mei, dan secara keseluruhan di sebagian besar wilayah daratan,” sambungnya.

Dalam komentar terpisah, Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, mengatakan El Nino ikut berkontribusi terhadap rekor suhu baru-baru ini.

“Setiap bulan sejak Juni 2023 telah mencatat rekor suhu bulanan baru -- dan 2023 sejauh ini merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat,” kata Saulo dalam sebuah pernyataan.

“El Nino berkontribusi terhadap rekor suhu ini, namun gas rumah kaca yang memerangkap panas jelas merupakan penyebab utamanya,” tambahnya.

WMO mengatakan ada sekitar 60 persen kemungkinan terjadinya El Nino yang akan berlangsung pada bulan Maret hingga Mei dan 80 persen kemungkinan terjadinya kondisi netral, baik El Nino maupun La Nina, pada bulan April hingga Juni.

Ada kemungkinan La Nina -- pola cuaca yang ditandai dengan suhu dingin luar biasa di Samudera Pasifik -- akan terjadi akhir tahun ini, namun kemungkinannya masih belum pasti, kata WMO.***

Sumber: Reuters, Channel News Asia

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image