Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Mengikuti Kebenaran: Sebuah Keniscayaan Bagi Seluruh Umat Manusia

Agama | Monday, 04 Mar 2024, 18:53 WIB
Dokumen Tribun travel

Dalam perjalanan hidup manusia yang penuh dengan dinamika dan tantangan, salah satu aspek paling fundamental yang harus selalu dipegang teguh adalah kebenaran. Kebenaran ibarat sebuah cahaya yang menerangi jalan, menuntun kita menuju kebahagiaan yang hakiki dan kebebasan dari belenggu kebodohan serta hawa nafsu.

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, sang pembawa risalah Ilahi, telah membawa kebenaran yang tak lain adalah al-haq itu sendiri. Kebenaran yang abadi, yang tidak ternoda oleh kebatilan, dan yang seharusnya menjadi pedoman bagi seluruh umat manusia. Namun sayangnya, terkadang kita tersesat di dalam kegelapan karena terjerat oleh hawa nafsu dan kebodohan yang membutakan mata hati kita.


Maka, sudah menjadi kewajiban bagi setiap insan untuk tunduk dan mengikuti al-haq yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Kebenaran ini tidak hanya memberikan petunjuk dalam aspek spiritual dan ketuhanan semata, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik, maupun bidang-bidang lainnya.


Mengikuti kebenaran bukanlah sekadar pilihan, melainkan sebuah keniscayaan. Sebab, hanya dengan mengikuti kebenaran, manusia dapat meraih kebahagiaan yang sejati dan terhindar dari kesengsaraan di dunia maupun di akhirat kelak. Kebenaran ibarat sebuah sinar yang menerangi jalan, menuntun kita menuju kebaikan dan keutamaan.


Namun, mengikuti kebenaran tidaklah selalu mudah. Terkadang, godaan hawa nafsu dan kebodohan begitu kuat menghantui kita. Kita mungkin terbuai oleh kemegahan dunia yang sementara, atau terjerat oleh kenikmatan semu yang pada akhirnya hanya akan membawa kesengsaraan. Oleh karena itu, kita harus senantiasa bersikap tawadhu' (rendah hati) di hadapan al-haq dan terus berdoa memohon petunjuk kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.


Tawadhu' di hadapan kebenaran bukanlah sebuah kelemahan, melainkan sebuah kekuatan. Seorang yang tawadhu' adalah seorang yang mampu mengendalikan ego dan hawa nafsunya, yang mampu menyadari keterbatasan dirinya sebagai manusia, dan yang senantiasa terbuka untuk belajar serta menerima kebenaran dari manapun datangnya.


Selain itu, doa dan memohon petunjuk kepada Allah merupakan sebuah langkah penting dalam mengikuti kebenaran. Kita harus senantiasa menyadari bahwa kebenaran adalah sesuatu yang berasal dari Allah, dan hanya dengan pertolongan-Nya kita dapat meraih kebenaran tersebut. Dengan berdoa dan memohon petunjuk, kita mempersiapkan diri untuk menerima cahaya kebenaran yang akan menerangi jalan hidup kita.


Mengikuti kebenaran bukan hanya sebuah kewajiban individu, tetapi juga sebuah tanggung jawab sosial. Sebagai umat manusia yang hidup di alam semesta ini, kita harus saling mengingatkan dan mengajak satu sama lain untuk senantiasa berada di jalan kebenaran. Dengan cara demikian, kita dapat menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera, di mana kebenaran menjadi landasan utama bagi setiap aspek kehidupan.


Pada akhirnya, mengikuti kebenaran adalah sebuah keniscayaan bagi seluruh umat manusia. Kebenaran adalah jalan menuju kebahagiaan dan kebebasan sejati, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Maka, marilah kita bersama-sama memeluk kebenaran, meninggalkan kebodohan dan hawa nafsu, serta senantiasa berdoa dan memohon petunjuk kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hanya dengan demikian, kita dapat meraih kebahagiaan yang hakiki dan terhindar dari kesengsaraan. Wallahu a'lambishshawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image