Pelajaran dari Kisah Umat Terdahulu yang Ditimpa Azab
Agama | 2024-03-01 20:17:42
Sepanjang sejarah kemanusiaan, tak sedikit umat yang ditimpa azab oleh Allah karena penentangan dan kekafiran mereka terhadap para nabi dan rasul yang diutus kepada mereka. Kisah-kisah tersebut banyak disebutkan dalam Al-Quran, baik secara global maupun secara rinci pada kisah-kisah individu.
Tujuan utama penceritaan kisah-kisah umat terdahulu tersebut adalah untuk mengambil pelajaran (ibrah) bagi manusia. Pelajaran mengenai kekuasaan Allah dan kedahsyatan siksaan-Nya bagi kaum yang ingkar dan durhaka kepada-Nya. Juga untuk memberi peringatan bagi manusia agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, karena Allah pasti akan menimpakan azab yang setimpal kepada orang-orang kafir.
Salah satu kisah global adalah firman Allah dalam QS. al-An'am [6]:6 yang artinya: "Maka pernahkah kamu melihat bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap umat-umat yang mendurhakai nabi-nabi mereka, lalu Dia hancurkan mereka dengan sehancur-hancurnya? Dan telah Kami jadikan kisah kaum itu sebagai pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran."
Kisah kaum ‘Âd misalnya, mereka dibinasakan dengan angin topan yang dahsyat karena mendustakan nabi Hûd. Demikian pula kaum Tsamûd yang dibinasakan dengan suara yang mengguntur karena mendustakan nabi Sâlih. Kisah-kisah tersebut memperlihatkan kekuasaan Allah yang mampu memusnahkan sebuah kaum sekalipun mereka berjumlah ribuan atau bahkan ratusan ribu jiwa.
Salah satu kisah individu yang paling terkenal adalah kisah Firaun yang ditimpa azab tenggelam bersama bala tentaranya karena kesombongan dan keangkuhan mereka. Firaun menganggap dirinya tuhan dan menentang nabi Musa secara sengit. Namun pada akhirnya Firaun ditenggelamkan di laut dengan tubuhnya utuh agar menjadi pelajaran bagi generasi sesudahnya.
Kisah lain adalah kaum Luth yang ditimpa hujan batu berasal dari langit karena perilaku homoseksual yang mereka lakukan. Mereka adalah kaum pertama yang melegalkan dan menghalalkan perilaku menyimpang itu. Lalu dibinasakanlah mereka dengan sekali hujan batu, tanpa diberi kesempatan tobat.
Nabi Yunus juga hampir celaka karena menentang perintah Allah untuk berdakwah kepada kaumnya. Ia dimakan ikan paus dan terkatung-katung di dalam perutnya selama berhari-hari. Sungguh azab yang luar biasa, yang menjadikan Nabi Yunus sadar dan bertaubat kepada Allah.
Dari sekian banyak kisah, setidaknya ada dua pelajaran utama yang bisa dipetik:
Pertama, kekuasaan Allah itu mutlak dan azab-Nya sangat dahsyat. Ia mampu memusnahkan kaum sebesar apapun jumlahnya dengan berbagai cara. Tidak ada yang dapat menandingi kekuasaan-Nya.
Kedua, azab Allah pasti menimpa orang-orang yang ingkar kepada-Nya. Tidak peduli seberapa kuat dan kaya mereka, pada akhirnya Allah yang berkuasa. Maka jagalah iman dan taatilah perintah-Nya.
Kisah-kisah umat terdahulu tersebut menjadi pelajaran berharga yang seharusnya menjadikan kita semakin takut kepada Allah dan menjauhi kekafiran. Kisah tersebut juga peringatan agar kita tidak meniru perilaku buruk mereka yang akhirnya ditimpa siksaan pedih.
Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah, patuh pada perintah agama, dan mencontoh akhlak mulia para nabi dan rasul. Karena itulah jalan lurus menuju keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.