Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fahrijal Nurrohman

Kajian Qamiut Thugyan #4

Agama | Friday, 01 Mar 2024, 10:39 WIB
Kitab Qamiut Thugyan

Kali ini kita masuk pada cabang iman ke-10 dalam Kitab Qamiut Thugyan yang menerangkan perihal cinta kepada Allah SWT. Namun, disini saya akan sedikit menambahkan pemaparan perihal cabang iman ke-9 yang menjelaskan tentang surga dan neraka. Ada banyak sekali kitab yang membahas tentang kondisi surga dan neraka, dan di sini hanya akan menjelaskan bagaimana gambaran surga yang dipaparkan oleh para ulama dalam kitab-kitabnya. Kitab Maa Laa Ainu Roat wa La Udzunu Sami'at (ما لا عين رأت ولا أذن سمعت) karya Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki. Beliau mengutip Surah Az-Zumar ayat 73 yang berbunyi:

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَ

Orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan sehingga apabila mereka telah sampai di sana dan pintu-pintunya telah dibuka, para penjaganya berkata kepada mereka, “Salāmun ‘alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu), berbahagialah kamu. Maka, masuklah ke dalamnya (untuk tinggal) selama-lamanya!” Az-Zumar [39]:73

Dalam Musnad Imam Ahmad, Nabi Muhammad SAW juga menggambarkan bagaimana sebenarnya keadaan dari surga. Nabi Muhammad SAW bersabda:

قال أبو القاسم صلى الله عليه وسلم في الجنة ما لا عين رأت ولا أذن سمعت ولا خطر على قلب بشر

Abul Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dalam surga ada sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah terbetik dalam hati manusia." Musnad Ahmad 10172.

Nabi Muhammad SAW mendefinisikan surga sebagai suatu tempat yang mata manusia belum pernah melihat, telinga manusia tidak pernah mendengar, dan tidak pernah terbesit sedikitpun dalam hati manusia. Menunjukkan bahwa kenikmatan yang ada di surga melebihi apa yang ada di dunia ini. Harta di dunia ini tidak bandingannya jika dibandingkan dengan jumlahnya di surga, pemandangan paling indah di dunia ini tidak ada bandingannya dengan pemandangan yang ada di surga.

Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki menjelaskan bahwa di surga nanti ada derajat khusus yang tidak bisa digapai kecuali oleh tiga golongan ini. Mereka adalah; (1) Imam atau pemimpin yang adil; (2) Orang yang gemar silaturahim; (3) Keluarga yang fakir dan sabar dengan kefakiran mereka.

Untuk selanjutnya kita akan masuk pada cabang Iman ke-10 sampai ke-13

10. Cabang Iman ke-10 (Cinta Kepada Allah SWT)

Dalam kitab Qamiut Thugyan, dijelaskan bahwa tanda seseorang itu mencintai Allah SWT adalah dengan mencintai Al-Qur'an, dan tanda mencintai keduanya adalah dengan mencintai Nabi Muhammad SAW, dan tanda mencintai Nabi Muhammad SAW adalah mencintai sunnah, dan tanda mencintai sunnah adalah mencintai akhirat, dan tanda mencintai akhirat adalah tidak senang terhadap dunia, dan tanda tidak senang terhadap dunia adalah tidak mengambil kecuali sebagian kecil darinya sebagai bekal menuju akhirat.

Imam Hatim bin 'Ulwan dawuh, "Barangsiapa yang mengaku pada tiga perkara tanpa melakukan tiga perkara lainnya, maka dia adalah seorang pembohong. (1) Barangsiapa mengaku cinta kepada Allah SWT tapi dia tidak menjaga diri (wara') dari perkara haram, maka dia adalah pembohong. (2) Barangsiapa mengaku cinta kepada Nabi Muhammad SAW tapi dia tidak cinta kepada orang-orang fakir, maka dia adalah pembohong. (3) Barangsiapa mengaku cinta kepada surga tapi dia tidak mau bersedekah dengan hartanya, maka dia adalah pembohong."

Sebagian orang-orang bijaksana berkata, "bahwa jika iman seseorang itu terletak di luar hati, maka rasa cintanya kepada Allah masih belum penuh. Namun jika rasa imannya telah masuk kedalam lubuk hatinya, maka rasa cintanya kepada Allah akan penuh dan dia akan meninggalkan maksiat."

Adapun menyatakan bahwa dia cinta kepada Allah SWT adalah sesuatu yang berbahaya, oleh sebab itu Imam Fudhail berkata, "Jika kamu ditanya apakah kamu cinta kepada Allah, maka diamlah. Jika kamu berkata tidak, maka kafirlah kamu. Jika kamu berkata iya, maka sifatmu bukanlah sifat dari seorang pecinta.

11. Cabang Iman ke-11 (Takut Akan Siksaan Allah SWT)

Bersambung...

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image