Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Yoga Bisa Meningkatkan Kesehatan Otak pada Perempuan Berisiko Alzheimer

Gaya Hidup | Thursday, 29 Feb 2024, 11:02 WIB
Yoga memiliki manfaat bagi kesehatan otak. Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara via republika.co.id.

MELAKUKAN yoga tampaknya mampu meningkatkan kesehatan otak wanita lanjut usia yang memiliki faktor risiko penyakit Alzheimer.

Meskipun penelitian tidak dapat membuktikan bahwa praktik yoga akan memperlambat atau mencegah timbulnya penyakit Alzheimer, namun tampaknya yoga dapat membalikkan beberapa bentuk penurunan neurologis. Demikian dikatakan para peneliti.

“Itulah manfaat yoga – mengurangi stres, meningkatkan kesehatan otak, kinerja memori subjektif, dan mengurangi peradangan serta meningkatkan neuroplastisitas,” kata penulis utama penelitian, Dr. Helen Lavretsky, psikiater kesehatan di Institut Ilmu Saraf dan Perilaku Manusia Jane dan Terry Semel, bagian dari UCLA Health.

Para peneliti mencatat karena wanita hidup lebih lama dan dipengaruhi oleh perubahan kadar estrogen seiring bertambahnya usia, mereka memiliki peluang dua kali lipat terkena Alzheimer dibandingkan pria.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 60 wanita berusia 50 tahun atau lebih. Semuanya adalah pasien di klinik kardiologi UCLA dan telah melaporkan masalah memori dan faktor risiko yang menunjukkan aliran darah otak yang lebih buruk.

Tim Lavretsky membagi partisipan menjadi dua kelompok. Salah satunya mengikuti sesi mingguan yoga Kundalini (berfokus pada meditasi dan latihan pernapasan daripada pose fisik) selama 12 minggu; sementara yang lainnya mengikuti pelatihan peningkatan memori, di mana cerita atau daftar digunakan untuk membantu meningkatkan kekuatan memori.

Para peneliti melacak kesehatan neurologis setiap wanita menggunakan sampel darah yang melacak tanda-tanda genetik atau molekuler dari penuaan atau peradangan otak (keduanya dapat mendorong terjadinya Alzheimer).

Partisipan juga diuji perubahan pemikiran, memori subyektif, depresi dan kecemasan.

Menurut Lavretsky yoga Kunadlini tampaknya terkait dengan perubahan positif yang tidak dialami oleh wanita yang mengikuti pelatihan memori.

“Ini termasuk peningkatan signifikan dalam keluhan memori subjektif, pencegahan penurunan materi otak, peningkatan konektivitas di hipokampus yang mengelola memori terkait stres, dan peningkatan sitokin perifer dan ekspresi gen molekul anti-inflamasi dan anti-penuaan,” tim peneliti menyatakan.

Pelatihan memori memang memiliki beberapa manfaat, kata tim peneliti, sebagian besar dalam hal memori jangka panjang.

Tidak ada kelompok yang mengalami perbaikan dalam hal kecemasan, depresi, stres atau ketahanan, kata Lavretsky, meskipun hal ini mungkin karena sebagian besar perempuan yang direkrut sudah sehat secara mental.

Lavretsky percaya bahwa, bagi wanita lanjut usia yang peduli dengan ketahanan otak, menggabungkan yoga dan pelatihan memori mungkin merupakan jalan terbaik.

“Idealnya, orang harus melakukan keduanya karena keduanya melatih bagian otak yang berbeda dan memiliki efek kesehatan yang berbeda secara keseluruhan,” kata Lavretsky. "Yoga memiliki efek otak neuroplastik anti-inflamasi, pengurangan stres, dan anti-penuaan yang dapat melengkapi pelatihan memori," tambahnya.***

Sumber: United Press International

--  

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image