Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Hasil Penelitian: Junk Food dan Juga Kurang Olahraga Tingkatkan Risiko Kanker Usus Besar

Info Sehat | Wednesday, 28 Feb 2024, 19:10 WIB
Junk food tidak bagus untuk kesehatan. Foto: changer.org.

JUNK food meningkatkan risiko kanker usus besar, begitu juga alkohol, kurang olahraga, dan obesitas. Sayangnya, banyak orang tidak mengetahui faktor risiko kanker usus besar ini. Demikian temuan sebuah riset terbaru.

Kanker usus besar dan rektum telah meningkat pada orang-orang di bawah usia 50 tahun selama dua dekade, kata para peneliti, yang berarti bahwa banyak orang yang mengidap kanker sebelum skrining kolonoskopi direkomendasikan.

“Kita tahu bahwa skrining kolonoskopi menyelamatkan nyawa dengan mendeteksi penyakit ini pada tahap awal dan sering kali bersifat prakanker, namun hal ini tidak disarankan untuk orang dengan risiko rata-rata sebelum usia 45 tahun saat ini,” kata peneliti Dr. Matthew Kaladay, kepala bedah kolorektal di Kolonoskopi di Pusat Kanker Komprehensif Universitas Ohio, Amerika Serikat, seperti dikutip kantor berita UPI.

“Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa banyak faktor yang berkontribusi terhadap risiko kanker kolorektal, dan tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan guna membantu mengurangi risiko jika Anda memiliki kekuatan untuk melakukannya,” kata Kaladay.

Kaladay menganjurkan agar masyarakat mengonsumsi makanan tinggi serat, rendah lemak, dan daging merah, dengan empat hingga enam porsi buah dan sayur sehari.

“Perubahan tersebut tidak hanya berdampak pada risiko kanker, tapi kemungkinan besar akan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan,” tambah Kaladay.

Menurut Kaladay, semakin banyak berat badan di atas berat badan ideal, maka kita berisiko lebih tinggi terkena kanker kolorektal, jadi mengambil beberapa langkah sederhana namun penting – seperti diet sehat dan olahraga teratur dan moderat – akan berdampak besar bagi kesehatan kita secara keseluruhan.

Kaladay juga merekomendasikan agar masyarakat segera memeriksakan gejala apa pun, berapa pun usianya. Gejalanya bisa berupa pendarahan dubur, perubahan kebiasaan buang air besar secara tiba-tiba, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan sakit perut.

“Orang-orang dapat melakukan segalanya dengan ‘benar’ dan tetap terkena kanker -- itulah mengapa sangat penting bagi siapa pun yang memiliki gejala kanker kolorektal untuk segera mencari nasihat medis, berapapun usianya,” kata Kaladay.

“Kanker stadium awal sangat bisa diobati dan seringkali bisa disembuhkan sepenuhnya. Peluang untuk sembuh semakin kecil seiring dengan penyakit yang sudah lanjut,” tegasnya.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image