Mengurangi Stunting dengan Inovasi Pakan Ikan Lele Kaya Omega-3 dari UAD
Teknologi | 2024-02-27 23:35:18Pada tahun 2050, orang-orang di seluruh dunia akan mengonsumsi makanan bersumber dari laut dua kali lebih banyak. Sumber pangan dari laut tersebut antara lain dari berbagai satwa laut (missal ikan laut, kerrang dan sebagainya) dan rumput laut.
Karena terjadinya perubahan iklim, ekosistem laut terancam mengganggu produktivitas laut dalam menyediakan sumber pangan untuk manusia. Selain itu, tingkat pencemaran akibat logam berat dan mikroplastik yang mengkhawatirkan ikut mengurangi kuantitas maupun kualitas produksi hasil laut.
Permintaan kebutuhan ikan yang semakin meningkat akhirnya sebagian besar akan dipenuhi oleh ikan yang dibudidayakan. Permintaan ikan hasil budidaya memiliki konsekuensi permintaan akan pakan budidaya juga meningkat. Agar pakan berkualitas, asam lemak esensial Omega-3 rantai panjang adalah nutrisi yang harus ditambahkan ke pakan untuk beberapa spesies yang dibudidayakan dan nutrisi ini secara tradisional bersumber dari minyak ikan, yang sering kali berasal dari ikan tangkapan liar.
Melalui penyediaan Omega-3 (EPA & DHA) yang bersumber dari mikroalga, Tim Pengabian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan alternatif sumber pakan yang inovatif, terbarukan, dan juga terjangkau. Selain itu, produk perikanan hasil budadaya dapat tumbuh tanpa meningkatkan potensi ancaman kerusakan ekosistem laut akibat overfishing (pengangkapan berlebihan) sehingga membantu menjaga keseimbangan ekosistem yang semakin terdampak.
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan bangga mengumumkan program pengabdian masyarakat yang inovatif di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Sebagai mitra adalah Pimpingan Ranting Muhammadiyah Desa Wukirsari. Program ini bertujuan untuk kontribusi pada peningkatan kualitas pangan melalui aplikasi pakan ikan kaya omega-3 dari mikroalga Aurantiochytrium. Ditemukan di hutan bakau Indonesia, mikroalga ini dijadikan sebagai bahan utama dalam produksi pakan ikan yang kaya akan omega-3, dengan ikan lele sebagai percontohan.
Dengan fokus pada kesehatan dan nutrisi, proyek ini bertujuan untuk membuat sumber pangan beromega-3 lebih terjangkau bagi masyarakat. Omega-3 merupakan asam lemak esensial yang dikenal dengan manfaatnya yang luar biasa untuk kesehatan jantung, otak, dan pengurangan risiko penyakit kronis. Sayangnya, akses terhadap sumber makanan yang kaya omega-3 seringkali terbatas dan mahal, khususnya di beberapa daerah di Indonesia.
Melalui penggunaan pakan yang dibuat dari mikroalga Aurantiochytrium, ikan lele budidaya diharapkan memiliki kandungan omega-3 yang tinggi, tidak kalah dengan ikan salmon yang dikenal sebagai sumber omega-3 terbaik. Ini merupakan terobosan signifikan dalam industri perikanan dan akuakultur, memberikan alternatif sumber omega-3 yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Selain manfaat kesehatan, proyek ini juga berkontribusi pada upaya pengurangan stunting di Indonesia. Stunting, atau pertumbuhan terhambat pada anak-anak akibat kekurangan gizi, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Dengan menyediakan akses ke sumber protein yang kaya omega-3, diharapkan anak-anak dapat memperoleh nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Tim UAD yang beranggotakan Dr.-Ing Suhendra, dr. Dewi Yuniasih dan Dr. Agung Budiantoro menyatakan akan terus berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat melalui penelitian dan inovasi. Program ini tidak hanya menawarkan solusi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan pengembangan ekonomi lokal melalui pemanfaatan sumber daya alam Indonesia.
Program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di masa depan, memperluas penggunaan pakan ikan kaya omega-3 untuk berbagai jenis ikan budidaya. Dengan demikian, UAD berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui akses yang lebih luas terhadap pangan yang bergizi dan terjangkau.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.