Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Joko Susanto

Ketika City Tour Harus Tertunda

Agama | Sunday, 25 Feb 2024, 09:03 WIB

Udara Madinah dinihari Ahad 4 Juni 2023 sangat bersahabat. Para jamaah sudah membentuk shaf dengan cukup rapat. Mereka berdatangan dari berbagai penjuru dengan penuh semangat.

Waktu salat Subuh masuk pukul 04.02 WAS dengan imam Syekh Abdalla Buayjaan. Pada rakaat pertama, setelah surat al-Fatihah, beliau melantunkan surat Al-Qiyaamah, salahsatu surat favorit saya. Rakaat keduanya, setelah Al-Fatihah dilanjutkan dengan surat Al-Buruuj. Suara merdu yang sebelumnya hanya pernah saya dengar di media sosial, subuh itu saya dengar secara langsung.

Bakda Subuh kali itu, kami tidak berlama-lama di dalam masjid karena sesuai rundown acara ada agenda untuk kloter kami.

Empat sekawan teman sekamar hotel di Madinah bersiap menuju Masjid Nabawi. (Foto : Sasmita Aji)

Bermodal informasi yang telah disampaikan, setelah Subuh tepatnya pukul 06.00 akan ada kegiatan city tour Madinah dari jatah kloter 16 Surabaya. Kenapa kok berangkat pagi-pagi? Biar sebelum waktu Dhuhur sudah tiba kembali ke hotel dan dapat berjamaah di Nabawi.

Rencana destinasi yang dituju yaitu Masjid Quba, kebun kurma, dan Bukit Uhud. Kami berkumpul dan menunggu di jalan belakang hotel Mirage Taiba. Bis-bis rombongan lain sudah lalu lalang. Sudah banyak yang berangkat. Namun, hingga pukul 07.00 belum ada tanda-tanda akan segera berangkat.

Bis untuk kloter kami belum muncul juga. Hari semakin siang. Suasana diliputi ketidakpastian. Sayang kalau hanya menunggu di pinggir jalan.

Saya dan beberapa orang memutuskan untuk tidak ikut city tour karena khawatir terlambat salat Duhur berjamaah di Masjid Nabawi. Kami kembali ke kamar hotel. Peserta lain yang tetap berniat ikut, masih bersabar menunggu di lobbi luar. Apa hendak dikata, beberapa waktu berikutnya ada pengumuman bahwa acara city tour hari itu ditunda karena tidak ada bis yang dapat disewa oleh pihak hotel. Usut punya usut ternyata terkait penyediaan mobil ziarah kloter melibatkan panitia kloter dan pihak hotel. Tunda hingga kapan, nanti akan dikabari kemudian.

Semua jamaah pun akhirnya kembali ke kamar hotel. Hikmahnya, kami dapat segera bersiap-siap merapat ke Masjid Nabawi yang penuh pesona. Saya berempat bersama teman satu kamar yaitu Pak Mulyono, Pak Sasmita Aji, dan Pak Muttaqin akhirnya menyusuri trotoar dan jalanan yang bersih menuju masjid sehingga akhirnya dapat berjamaah salat Dhuhur dan Ashar di Nabawi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image