Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Haika Rapa

Sosial Media dapat Merusak Mental? Benarkah?

Teknologi | 2024-02-20 19:45:18

Kecanduan media sosial bukanlah hal yang bisa dianggap sebagai kebetulan. Para teknisi dari perusahaan-perusahaan besar seperti Google, YouTube, Instagram, dan Facebook telah merancang adiksi ini dengan matang sejak lama. Adiksi yang kini merajalela di masyarakat merupakan hasil dari desain yang dipikirkan secara mendalam.

Mereka mengawasi perilaku kita di media sosial, mulai dari konten favorit hingga siapa saja yang kita "stalking". Data-data ini dikumpulkan untuk merancang strategi agar kita tidak bisa lepas dari media sosial. Data tersebut juga digunakan untuk menjual iklan di platform media sosial, sehingga merek-merek dapat memasarkan produk mereka kepada konsumen yang tepat. Singkatnya, data kita "diperdagangkan" kepada merek-merek untuk kepentingan strategi komersial.

Semua hal ini diungkap dalam film documenter The Social Dilemma. Film ini membahas betapa jahatnya perusahaan-perusahaan seperti Google, YouTube, dan Instagram dalam memanfaatkan data konsumen. Disutradarai oleh Jeff Orlowski, film ini menggali dunia kompleks media sosial. Para ahli yang pernah bekerja di balik layar platform besar seperti Google, Instagram, dan Facebook dengan jujur membahas aspek positif dan negatif media sosial dalam kehidupan kita saat ini.

Film ini juga mengupas bagaimana media sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental, kesejahteraan emosional, dan persatuan sosial. The Social Dilemma berhasil meraih rating 7,6/10 di IMDb, dan sangat cocok bagi Anda yang ingin memahami lebih dalam bagaimana media sosial seperti Instagram dan Facebook beroperasi. Anda dapat menonton The Social Dilemma di Netflix untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang isu-isu krusial ini

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image