Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Olahraga sebagai 'Pil Ajabaib' untuk Kesehatan

Gaya Hidup | Tuesday, 20 Feb 2024, 18:05 WIB
Sekelompok warga tengah berolahraga. Foto: Putra M Akbar/Republika via republika.co.id.

WANITA dapat berolahraga lebih jarang dibandingkan pria dan mendapatkan manfaat kardiovaskular yang lebih baik. Demikian menurut sebuah penelitian terbaru.

Para peneliti menganalisis data dari lebih dari 412.000 orang dewasa di Amerika Serikat selama lebih dari 20 tahun yang memberikan informasi mengenai aktivitas fisik di waktu senggang.

Para peneliti menemukan bahwa pria mendapatkan manfaat paling banyak dengan melakukan aktivitas fisik, seperti jalan cepat atau bersepeda, selama lima jam per minggu, tetapi di luar waktu tersebut, manfaat kesehatan mereka menurun.

Sementara itu, wanita mendapatkan manfaat kesehatan yang sama dengan berolahraga selama 140 menit per minggu (kurang dari dua setengah jam), dengan manfaat yang meningkat untuk wanita hingga puncaknya lima jam olahraga per minggu.

Untuk latihan angkat beban atau latihan inti, pria memaksimalkan manfaatnya dengan melakukan tiga sesi mingguan, sementara wanita mendapatkan manfaat yang sama dengan hanya satu sesi per minggu.

Dilansir dari Euro News, temuan ini dipublikasikan dalam Journal of American College of Cardiology, baru-baru ini.

"Untuk semua orang dewasa yang melakukan aktivitas fisik secara teratur, dibandingkan dengan yang tidak aktif, risiko kematian diperkirakan lebih rendah," Susan Cheng, seorang profesor kardiologi di Smidt Heart Institute di Cedars-Sinai Medical Center di AS dan penulis senior penelitian tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Yang menarik, risiko kematian berkurang 24 persen pada wanita dan 15 persen pada pria," tambahnya.

Olahraga dianggap sebagai "pil ajaib" karena manfaatnya secara keseluruhan, termasuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner, stroke, diabetes tipe 2, dan kanker, menurut National Health Service (NHS) Inggris.

Rekomendasi untuk orang dewasa berusia antara 18 dan 64 tahun adalah melakukan 150 menit aktivitas dengan intensitas sedang dalam seminggu atau 75 menit aktivitas dengan intensitas berat.

Namun, ada juga kesenjangan gender antara pria dan wanita dalam hal frekuensi olahraga.

Sekitar 45 persen pria berolahraga atau berolahraga setidaknya sekali seminggu, dibandingkan dengan 37 persen wanita di Uni Eropa.

"Secara historis dan statistik, wanita secara historis dan statistik tertinggal dari pria dalam melakukan olahraga yang berarti," kata Martha Gulati, seorang profesor kardiologi di Smidt Heart Institute di Cedars-Sinai.

"Keelokan dari penelitian ini adalah mengetahui bahwa wanita dapat memperoleh lebih banyak manfaat dari setiap menit aktivitas sedang hingga berat daripada pria. Ini adalah gagasan yang memberi insentif yang kami harap akan diingat oleh para wanita," tambah Gulati, yang merupakan salah satu penulis utama penelitian ini.

Christine Albert, seorang profesor kardiologi di Smidt Heart Institute yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan: "Saya berharap bahwa penelitian perintis ini akan memotivasi wanita yang saat ini tidak melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk memahami bahwa mereka dapat memperoleh manfaat yang luar biasa untuk setiap peningkatan olahraga teratur yang dapat mereka investasikan untuk kesehatan jangka panjang mereka.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image