Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Pilihan Makanan Ikut Pengaruhi Mekanisme Pertahanan Tubuh

Gaya Hidup | Sunday, 11 Feb 2024, 19:07 WIB
Diet kaya sayur dan buah sangat dianjurkan para pakar medis dan nutrisi. Foto: Cara Cormack/BHG via bhg.com.

PARA peneliti di National Institutes of Health (NIH) telah menemukan perubahan sistem kekebalan tubuh yang cepat dan signifikan pada individu yang beralih ke pola makan vegan atau ketogenik (keto). Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana pilihan diet dapat memengaruhi mekanisme pertahanan tubuh kita.

Penelitian ini dilakukan oleh para ahli dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) dan Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal (NIDDK) NIH.

Tim peneliti memantau dengan cermat respons biologis para peserta saat mereka berganti-ganti antara pola makan vegan dan keto selama dua minggu, dalam urutan acak.

Para partisipan penelitian, yang terdiri dari beragam etnis, ras, jenis kelamin, indeks massa tubuh (BMI), dan usia, menjalani analisis menyeluruh melalui sampel darah, urin, dan feses.

Penelitian ini menggunakan pendekatan "multi-omik", menilai respons biokimia, seluler, metabolisme, dan kekebalan tubuh, serta perubahan mikrobioma.

Pola makan vegan, yang biasanya tinggi serat dan rendah lemak, menyebabkan perubahan penting pada jalur yang terkait dengan sistem kekebalan bawaan, termasuk respons antivirus.

Diet ini dikenal karena tidak mengonsumsi produk hewani dan dalam penelitian ini, mengandung sekitar 10% lemak dan 75% karbohidrat. Menariknya, partisipan yang menjalani diet vegan mengonsumsi lebih sedikit kalori dibandingkan dengan mereka yang menjalani diet keto.

Diet keto, yang rendah karbohidrat dan umumnya tinggi lemak, mendorong peningkatan yang signifikan dalam proses yang terkait dengan imunitas adaptif, terutama jalur yang terkait dengan sel T dan B.

Dengan sekitar 76% lemak dan 10% karbohidrat, diet keto juga berdampak pada protein yang lebih luas dalam plasma darah dan memengaruhi kadar protein dari berbagai jaringan, termasuk darah, otak, dan sumsum tulang.

Kedua diet tersebut menghasilkan perubahan pada mikrobioma partisipan, yang menyebabkan pergeseran dalam kelimpahan spesies bakteri usus yang sebelumnya dikaitkan dengan diet ini.

Pola makan vegan, dengan kandungan zat besi yang lebih tinggi, mendorong lebih banyak jalur yang berhubungan dengan sel darah merah, termasuk yang terlibat dalam metabolisme heme. Diet keto dikaitkan dengan perubahan metabolisme asam amino, yang mencerminkan jumlah protein yang lebih tinggi yang dikonsumsi pada diet ini.

Terlepas dari keragaman partisipan, penelitian ini mengungkapkan bahwa perubahan pola makan secara konsisten memengaruhi jalur yang tersebar luas dan saling berhubungan di dalam tubuh. Perubahan metabolisme dan sistem kekebalan tubuh yang berbeda yang diamati menyoroti dampak besar yang dapat ditimbulkan oleh pola makan terhadap kesehatan kita.

Para ahli menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana intervensi nutrisi ini secara khusus memengaruhi komponen sistem kekebalan tubuh. Mereka menyarankan bahwa respons imun yang cepat terhadap perubahan pola makan dapat membuka jalan baru untuk mencegah penyakit atau melengkapi pengobatan kanker atau gangguan neurodegeneratif.

Penelitian ini menandai langkah penting dalam memahami hubungan yang kompleks antara pola makan, sistem kekebalan tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan. Penelitian ini menunjukkan potensi penggunaan intervensi diet sebagai alat terapi, yang menawarkan harapan untuk strategi nutrisi yang dipersonalisasi dalam pengobatan dan pencegahan berbagai penyakit.***

Sumber: Euro News

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image