aura Rimbi
KOMAHI UMY Being My Family
Ekspresi | 2024-02-08 18:43:30
Hidup diperantauan tidaklah mudah, apalagi ketika merantau dengan tujuan melanjutkan pendidikan. Sebagai seorang perantau saya dihadapi dengan banyak kesulitan yang harus bisa diselesaikan seorang diri, saya sebagai mahasiswa baru juga mendapatkan struggle yang tentunya masih awam dengan materi materi yang baru di pelajari, sebab saat SMA saya adalah siswa jurusan IPA sehingga ketika masuk jurusan HI saya benar benar belajar dari 0 mengenai ilmu sosial. Stress menjadi makanan sehari sehari ketika dihadapi dengan tugas yang sulit untuk dipahami, sampai pada akhirnya saya mengenal KOMAHI UMY; Korps Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bukan hanya saat sudah berorganisasi di KOMAHI, namun saya juga mempelajari banyak hal dari awal proses pendaftaran KOMAHI, mulai dari membuat cv hingga cara berkomunikasi yang baik ketika wawancara. Saking excited nya saya, saya menjadi pendaftar pertama pada recruitment komahi 2023/2024. Tentunya banyak proses yang dilalui oleh saya serta rekan rekan seperjuangan untuk dapat bergabung menjadi keluarga KOMAHI UMY. Namun yang paling membekas adalah masa Training Organizations yang menjadi tahap terakhir penerimaan anggota KOMAHI.
KOMAHI UMY memiliki tradisi tersendiri dalam menerima anggota baru nya yang setiap tahun akan dilakukan dengan metode yang sama, saya yang sebelumnya belum pernah masuk dalam organisasi apapun dan tidak pernah merasakan bagaimana rasanya menjalani Training organization sebelumnya sempat merasa trauma sepulang dari TO yang diadakan KOMAHI. Kami diharuskan untuk membangun tenda sendiri, tidur dalam satu tenda yang sama tanpa beralaskan kasur dan bantal, makan minum dengan satu wadah yang sama, menyelesaikan challenge bersama, hingga dimarahi bersama, semua hal harus dilakukan bersama.
Tetapi dari TO KOMAHI saya mengerti arti kebersamaan, kerja sama, dan kedisiplinan yang membuat saya termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya. Perasaan kesal kepada para senior yang memarahi saya ketika TO seketika lenyap ketika acara Malam Keakraban berlangsung. Para senior menjelaskan metode egaliter yang digunakan oleh KOMAHI bukan semata mata untuk menakut nakuti, namun untuk mengajarkan betapa pentingnha raza kekeluargaan dalam berorganisasi.
Dan benar saja, semua hal yang saya dan rekan rekan lewati terbukti sangat berguna ketika berorganisasi. Setelah berhasil menjalankan TO, rasa kepedulian antar satu sama lain tak perlu di pertanyakan lagi, chemistry yang dimiliki sejak TO sebelumnya sangat berguna ketika terdapat eventyang dijalani, pengaplikasian kerja sama yang baik dan kedisiplinan anggota menjadi kunci utama dalam berorganisasi.
KOMAHI bukan hanya menambah wawasan saya dalam bidang akademik, namun setelah melewati berbagai problematika yang dilewati bersama, saya akhirnya menyadari bahwa KOMAHI adalah keluarga tanpa hubungan darah didalam nya. Apalagi bagi sesama anggota divisi, divisi saya sendiri yaitu Divisi Pengembangan Wacana, menjadi rumah kedua saya di perantauan ini. Terkadang saya bertanya mengenai mata kuliah yang belum dipahami atau bahkan sekedar meminta makan untuk ditemani, apapun itu rekan rekan saya pasti akan menyempatkan diri untuk membantu tanpa pamrih.
Jadi, Komahi bagi saya bukan hanya sekedar organisasi, namun KOMAHI UMY just like a family to me. Terima kasih kepada rekan rekan KOMAHI UMY sekalian, semoga semua kerja keras kita menghasilkan hasil yang memuaskan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
