Fakhruddin Arrozi
Pesona Masjid Badshahi, Warisan Kesultanan Mughal di Pakistan
Wisata | Thursday, 08 Feb 2024, 16:46 WIB
Saya berkesempatan dapat bersentuhan langsung dengan megahnya warisan budaya Islam dari kesultanan Mughal di kota Lahore, Pakistan pada 2016.
Menikmati dari dekat pesona arsitektur khas Mughal yang masih terawat dengan baik. Yaitu Masjid Badshahi.
Masjid Badshahi merupakan salah satu saksi sejarah era keemasan Islam di negeri anak benua (Pakistan, India dan Bangladesh). Badshahi secara harfiah berarti ‘kaisar’.
Selama dua abad lebih kesultanan Islam memerintah di sebagian besar wilayah anak benua sejak tahun 1526 hingga 1858.
Masjid ini didirikan oleh raja keenam kesultanan Mughal, raja Abu Al-Muzaffar Muhyiddin Muhammad Aungrazeb Alamgir, pada tahun 1671 dan selesai pada 1673.
Pertama kali melihat masjid Badshahi, saya terkesan dengan warna merah dindingnya yang khas. Setelah saya dekati, ternyata dinding masjid tersebut terbuat dari batu bata merah. Terlebih saat itu masjid sedang diguyur hujan, jadi menambah kesan merahnya.
Selain itu, saya juga terpesona dengan bentuk kubahnya yang menyerupai bawang raksasa. Lalu, kepala kubahnya seakan bermahkotakan kelopak bunga dengan posisi terbalik yang di atasnya seperti tertancap sebuah jarum.
Kabarnya, desain kubah berbentuk bawang ini disebut sebagai model Indo-Persiani. Ekspresi puncak model seperti ini adalah kubah Taj Mahal di India.
Memasuki bagian dalam masjid, di ruang shalat utama, mata akan dimanjakan dengan pemandangan karya seni tingkat tinggi.
Betapa tidak, lantai-lantainya terbuat dari batu marmer yang elegan. Dari dinding hingga ke langit-langit terukir ornamen-ornamen dengan motif bunga dan kubah yang indah. Ditambah lagi lampu-lampu gantungnya yang antik.
Konon, keseluruhan dekorasi yang menghiasi ruang shalat utama ini mengadopsi desain arsitektur Yunani, Asia Tengah, dan India.
Masjid ini dikelilingi tembok tinggi seperti benteng yang berbentuk persegi yang dilengkapi dengan menara yang berdiri kokoh di setiap sudutnya.
Masjid Badshahi ini memperlihatkan betapa canggihnya karya seni arsitektur Islam pada zaman tersebut.
Bagi saya, napak tilas peradaban Islam seperti ini merupakan aktivitas yang menarik. Dengan menyaksikan langsung jejak keemasan Islam di masa lalu, bisa membangun rasa bangga menjadi muslim. Juga bisa menginspirasi untuk mengulangi kegemilangan tersebut di masa kini.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
