Pertunjukan Hadroh Gemakan Peringatan Isra Mikraj di MTsN 1 Bantul
Edukasi | 2024-02-06 22:06:23
Bantul (MTsN 1 Bantul) – Bulan Februari 2024 ini ada dua peringatan hari kebesaran agama, yaitu 8 Februari peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW oleh umat islam dan 10 Februari Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili oleh umat agama Konghucu maupun masyarakat Tionghoa. Umat islam memperingati Isra Mikraj sebagai suatu peristiwa penting dimana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian dinaikkan ke langit ketujuh dalam waktu semalam untuk diperlihatkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah secara langsung serta menerima wahyu berupa perintah salat wajib lima waktu dalam sehari.
MTsN 1 Bantul yang merupakan sekolah dengan karakter utama islam, tentunya sebagaimana umat islam lainnya ikut memperingati peristiwa ini di lingkungan madrasah. Hal ini dilakukan agar semua warga madrasah khususnya siswa bisa lebih memahami, menghayati, dan mengamalkan manfaat dari berlangsungnya peristiwa ini. Peringatan Isra Mikraj berlangsung di musala Daarul ‘Ilmi pada Selasa (6/2/2024) dengan diawali pertunjukkan hadroh dari siswa dimana merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler dengan membawakan solawat-solawat terkini sehingga siswa antusias untuk mengikutinya, seperti alamate wong soleh. “Kami berlatih keras dan rutin agar bisa membawakan berbagai solawat kekinian. Bangga rasanya jadi bagian tim ini,” ujar Andika siswa kelas 9 salah satu anggota tim hadroh madrasah. Beberapa lantunan lain solawat seperti turi putih dan mahallul qiyam dengan merdu dan membahana menggemakan musala yang juga disiarkan secara langsung melalui kanal youtube MTs Negeri 1 Bantul Official. “Kami ingin kegiatan ini juga menjadi bentuk syiar islam dari madrasah untuk masyarakat luas melalui streaming youtube,” ujar Arief Rahman selaku koordinator dokumentasi dan publikasi kegiatan.
Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB setelah proses pembelajaran yang diawali pertunjukkan hadroh, dilanjutkan pembacaaan maulid nabi (kitab Dzibaiyah) oleh Syaekhul Fatah yang dilanjutkannya dengan ceramah singkat mengenai hakekat dan makna dari Isra Mikraj. “Kalian harus mengerti, dari persitiwa ini maka solat adalah kewajiban yang harus kita laksanakan. Jagalah! Karena solat adalah tiang agama agar islam selalu kuat dan jaya!” tuturnya. Diakhir ceramah, Fatah menegaskan kembali bahwa pembiasaan-pembiasaan kegiatan peribadahan di madrasah kembali manfaaatnya untuk diri sendiri dan akan selalu dijaga secara berkelanjutan. Sebagai bukti mengikuti pelaksanaan kegiatan, siswa diminta untuk meresume berlangsungnya acara yang telah diikutinya dan jadi bahan evaluasi mengenai pemahaman siswa mengenai makna dari peristaiwa Isra Mikraj. (ARF)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
