Digitalisasi Sebagai Strategi Branding Organisasi IMM FISIP UMJ
Info Terkini | 2024-02-03 13:05:19Era digital merupakan era dimana komunikasi seluruhnya berjalan dengan instan, ditandai dengan adanya bentuk implementasinya berupa internet. Seiring berkembangnya zaman digitalisasi melahirkan banyak inovasi dengan berubahnya media cetak ke media online dan muncul berbagai macam media seperti website dan media sosial. Tentu masyarakat khususnya kawala muda semakin kesini dipaksa harus mengikuti arus digital yang begitu pesat sehingga generasi saat ini acap kali dikatakan sebagai generasi Z, atau generasi serba digital.
Mahasiswa Sebagai Generasi Z
Nah, organisasi mahasiswa disini sangat cocok apabila dikaitkan dengan digitalisasi dan generasi Z saat ini. Yang pertama, mahasiswa saat ini kurang lebih merupakan kelahiran (1995-2010) dimana tahun ini adalah tahun yang diklasifikasikan sebagai kelahiran generasi Z (Benscik, 2016).
Kedua, Menurut penelitian, 33% Gen Z menghabiskan lebih dari 6 jam sehari dalam menggunakan ponsel dan jauh lebih sering menggunakan media sosial dibandingkan dengan generasi pendahulunya. Bahkan, survei tersebut memaparkan bahwa Gen Z di Indonesia, khususnya, 3 menduduki peringkat tertinggi dalam penggunaan ponsel, yakni 8,5 jam setiap harinya (Kim, et al, 2020).
Pernyataan diatas tentu menguatkan kita bahwa mahasiswa saat ini tak lepas dari segala bentuk digital, sehingga dimanapun mereka berada pastinya akan dihadapkan dengan hal-hal digital. Kemudian melihat realita saat ini bahwa mahasiswa cenderung lebih suka melihat kontenkonten berupa video dan gambar di media sosial ketimbang harus membaca berita di media online.
Pentingnya Branding Organisasi Mahasiswa
Hal inilah yang menguatkan perlu adanya personal branding organisasi dalam new media, selain banyak diminati kaum muda, new media juga dapat menyampaikan informasi yang dapat dikemas dengan kreatifitas dan inovasi baru sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa baru untuk bergabung menjadi bagian dari organisasi ini.
Personal branding merupakan hal penting bagi setiap organisasi, selain untuk meningkatkan daya tarik, personal branding juga dapat menyebarkan citra baik bagi organisasi tersebut. Organisasi mahasiswa (Ormawa) perlu sadar akan hal ini, perlu kita ketahui bahwa mahasiswa baru hadir dikampus dengan motivasi yang beragam, salah satunya adalah ingin mendapatkan pengalaman berorganisasi.
Berdasarkan pengalaman yang penulis rasakan, ketertarikan bergabung dengan organisasi mahasiswa tak lain yaitu dengan melihat track record organisasi tersebut di media sosial. Kita pasti seringkali bertanya-tanya, apakah ormawa ini akan membawa saya lebih baik? Apakah organisasi ini penting bagi masa depan saya? Hanya dengan mengetahui segala aktivitas ormawa saja kita dapat menilai, seberapa baik dan buruknya substansi dalam organisasi tersebut.
Media saat ini dikatakan sangat mendukung adanya branding organisasi, generasi Z dengan kepiawaiannya dengan digital dapat mengelola dengan baik, sehingga akan banyak muncul ide-ide kreatif untuk meningkatkan daya tarik ormawa. Hal ini harus digaris bawahi bahwa perlu adanya pemanfaatan digitalisasi dengan baik.
Personal Branding IMM FISIP UMJ
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), pada Januari 2023 lalu, dalam pengkaderan tambahan yaitu School Of Thinker (SOT) yang diikuti pula oleh kader IMM FISIP UMJ, yang membahas bagaimana Muhammadiyah hadir di masyarakat apakah sudah massif atau belum.
Pengkaderan ini menekankan pentingnya branding di era digital untuk meningkatkan eksistensi Muhammadiyah dikalangan masyarakat, yang akan dipelopori oleh IMM itu sendiri sebagai tonggak kemajuan Muhammadiyah.
Pimpinan Komisariat IMM FISIP UMJ telah menerapkan hal ini dalam skala kecil yaitu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammdiyah Jakarta (FISIP UMJ). Fakultas ini setidaknya kurang lebih diduduki oleh 1000 mahasiswa.
Pada Masa Taaruf (MASTA) IMM FISIP UMJ 2023 lalu, IMM FISIP UMJ berkreasi dengan branding-branding uniknya di media sosial yang diinisasi oleh tim branding. Hal ini juga merupakan salah satu inovasi yang dibuat oleh bidang Media dan Komunikasi (MEDKOM) untuk meningkatkan daya tarik IMM FISIP dikalangan mahasiswa hingga tingkat nasional.
IMM FISIP mengikuti trend terkini dengan mengikuti perkembangan di media sosial seperti Tiktok, Instagram, dan Youtube guna meningkatkan minat mahasiswa untuk bergabung dengan IMM. Komunikasi yang disampaikan kepada mahasiswa dikatakan efektif karena dapat dibuktikan dari jumlah mahasiswa yang mengikuti pengkaderan utama yaitu Daarul Arqom Dasar (DAD) yang menjadi syarat untuk menjadi kader IMM.
Pada tahun 2022 DAD hanya diikuti oleh 65 mahasiswa, kemudian tahun 2023 meningkat menjadi 108 mahasiswa. Tentu hal ini merupakan peningkatan yang signifikan, bahkan menjadi rekor mahasiswa FISIP terbanyak yang mengikuti DAD dari tahun-tahun sebelumnya. IMM FISIP membuktikan bahwa personal branding merupakan komunikasi organisasi yang penting dan tak bisa dianggap sepele.
Meskipun begitu, tak semua hal dalam branding organisasi dianggap positif dikalangan mahasiswa, adapula yang menganggap bahwa branding hanyalah suatu bentuk pencitraan agar dianggap baik oleh publik dan tidak sesuai realita.
Namun dapat kita liat bahwa dampak positif yang terjadi juga begitu banyak, seperti meningkatnya sumber daya manusia dari tahun ke tahun,membangun kreatifitas kader dalam pemasaran organisasi dan yang jelas adalah menjadikan image organisasi baik di mata publik.
Dengan perkembangan digital yang sungguh cepat, IMM tetap merawat tradisi yang telah ada, namun juga merespon moderenisasi. Sehingga eksistensi IMM dan substansinya tetap terjaga sampai kapanpun. Hal ini dapat menjadi titik utama kemajuan IMM yang dapat ditiru oleh komisariat-komisariat lainnya guna meningkatkan citra serta melebarkan sayap dakwah Muhammadiyah di kalangan masyarakat.
Musyafa Danish Alfitra
Mata Kuliah Komunikasi Organisasi
Dosen Pengampu : Winda Dwi Astuti Zebua, M.Ikom
Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.