Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasan Albana

6 Tips Spesial dari Yai Nurbani Yusuf (Ngaji santai ala SITAYA)

Agama | Saturday, 27 Jan 2024, 20:24 WIB
Yai Nurbani Yusuf saat ngaji santai di SDIT Ahmad Yani Malang

SDIT Ahmad Yani senantiasa konsisten untuk terus concern dalam penguatan karakter. Bertajuk Sitaya Ngaji Santai (SNS), kegiatan diawali tepat pukul 08.00 dan di hadiri oleh para Guru, Karyawan, Orang Tua Peserta Didik Kelas 1-6. Tema yang diangkat dalam program ruhiyah tersebut adalah ‘Ikhtiar bersama menghantarkan anak berakhlakul karimah’

Dilaksanakan pada hari sabtu 15 Rajab 1445 H atau bertepatan dengan 27 Januari 2024 serta Mengundang khusus ketua MUI Kota Batu KH. Nurbani Yusuf.

Pembicara yang juga dosen universitas Muhammadiyah malang tersebut sangat tepat dihadirkan dengan konsep ngaji santai. Karena beliau mendelivery materi dengan santai serta fakta fakta empiris untuk diambil hikmahnya

Kegiatan yang diadakan di lapangan futsal SDIT Ahmad Yani tersebut dihadiri oleh kurang lebih 200 orang tua maupun guru dan karyawan. Dalam sambutannya, Bu Rahma panggilan akrab Kepala SDIT Ahmad Yani, mengungkapkan bahwa kegiatan rutin berupa santapan ruhiyah ini dilaksanakan dalam rangka mengisi nutrisi Rohani dari pada keluarga besar SDIT Ahmad Yani. Karena PR besar menjadikan anak sebagai Qurota a’yun menjadi misi dari pada kegiatan tersebut, bermodalkan ilmu maka amal atau aplikasi menuju terciptanya anak yang berakhlakul karimah akan lebih mudah. Tentu dengan kerja sama yang bagus antara orang tua dengan para guru di sekolah.

Dalam tausiyah santainya, KH. Nurbani mengawali muqoddimah dengan mengutip QS Lukman ayat 12-19. Beberapa poin penting yang ditekankan dalam nasehat yai Nurbani adalah bagaimana Upaya bersama menghadirkan keturunan sebagai Qurrota A'yun. Yai Nurbani mencontohkan Ketika beliau tinggal di Amerika Serikat tahun 2003 lampau. Bahwa Lembaga-lembaga kursus di sana sangatlah banyak, kursus matematika, fisika, kimia, dan lain sebagainya. Namun uniknya tidak seperti di Indonesia, Lembaga kursus akan dibanjiri oleh para pelajar bahkan mahasiswa, namun berbeda dengan di Amerika Serikat, disana para peserta kursus adalah para ibu ibu hamil. Bahwa Pendidikan di mulai dari utlubul ilma minal mahdi ilal mahbi, tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga liang lahat. Bilamana kita ingin anak kita sholeh sholehah maka dimulai sejak dari kandungan, dan konsep Islam tersebut dipakai oleh orang orang yahudi maupun Kristen yang ada di Barat.

Pentingnya Pendidikan bagi anak untuk mencapai generasi Islam yang baik dimulai dengan pertama menanamkan Tauhid yang kuat. Ini adalah pondasi utama, jangan di ajari matematikan dulu, sebelum dikuatkan tauhidnya karena apapun yang dipelajari bila belum mengenal dengan baik Tuhannya Maka akan sia sia belaka nantinya.

Yang kedua adalah ajarkan Adab, kenalinah guru guru anak anak kita, karena dari guru yang berakhlak baik maka anak akan meniru guru gurunya. Ajarkan adab kepada gurunya,sehingga ilmu yang diajarkan akan tembus dan melekat kuat pada diri anak

Yang ketiga adalah ajarkan Al-Qur’an, sebagai pedoman hidup yang sempurna tentu mengajarkan Al-Quran menjadi hal yang sangat penting, jangan bangga anak kita pandai matematika, karena ia cukup mudah dipelajari dilembaga kursus dalama waktu 3 bulan, namun jangan sampai anak kita tumbuh besar namun belum bisa membaca Al-Qur’an. Maka sangat tepat bapak ibu menyekolahkan putra putrinya di SDIT Ahmad Yani yang mengajarkan Al-Qur’an.

Keempat adalah berikan makanan yang halal kepada anak anak kita, jangan sampai setetes darahpun anak kita mengalir di darahnya dari hasil makanan yang haram. Yang kelima adalah metode terbaik untuk menjadikan anak beraklhakul karimah adalah degna metode dialog atau diskusi. Contoh terbaik telah diberikan oleh tauladan para nabi, tatkala mendidik anaknya, dengan berdialog maka chemistry orang tua dengan anak terbangun,jangan sampai kita hidup serumah namun terasa sangat jauh, terlebih di era digital ini mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat, meskipun hidup serumah namun terasa jauh, karena semua sibuk dengan gadgetnya masing masing.

Oleh karenanya Solusi mengajar dialog menjadi kebutuhan mendesak jaman sekarang, bapak bapak ibu ibu mulai saat ini jangan lupa untuk senantiasa mengajak dialog anak anak kita, dimomen apapun dan dimanapun. Dan yang keenam tips dari Yai Nurbani adalah doakan anak anak kita, di malam hari di shalat tahajud kita, panggil nama anak kita dan doakan, tatkala mereka tertidur pandanglah wajah mereka dan doakan secara istiqomah, insyaAllah harapan kita mendaptkan generasi Qurota a’yun yang sholeh sholehah berakhlakul karimah akan terwujud, insyaAllah.

Pewarta : Hasan Albana

Wartawan receh

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image