Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image isdie

Kisah Tragis Pranacitra dan Roro Mendut melebihi Romeo Juliet

Sana Sini | Thursday, 25 Jan 2024, 03:11 WIB
Pranacitra dan Roro Mendut sebuah kisah asmara yang menarik melebihi kisah Romeo Juliet

Sebagai orang Indonesia mungkin jarang mendengar tentang Pranacitra dan Roro Mendut, sebagian besar orang Indonesia terutama para muda-mudi lebih familiar jika disebut tentang Romeo dan Juliet, karena Romeo dan Juliet sudah melekat menjadi icon mengenai kisah asmara yang mendunia karena berakhir sampai kematian bersama antara keduanya.

Perlu kita ketahui di Indonesia khususnya di Jawa ada sebuah kisah asmara yang justru melebihi ketragisan dari kisah Romeo dan Juliet yaitu Pranacitra dan Roro Mendut, jika Romeo dan Juliet terbatas hanya antara dua kalangan yang berbeda dan tidak mendapatkan restu sampai mereka merencanakan sesuatu yang berakhir kematian bersama.

Sedangkan kisah Pranacitra dan Roro Mendut merupakan cerita asmara yang lebih kompleks karena bukan hanya melibatkan dua unsur kalangan saja atau dua keluarga akan tetapi melibatkan unsur kekuasaan pada masanya yaitu pemangku kebijakan kerajaan. Pranacitra dan Roro Mendut menjalin kasih dari pertemuan di kampungnya sampai Roro Mendut diboyong seorang Adipati untuk dijadikan selir, sampai dua kali Roro Mendut diboyong oleh pemangku kerajaan, akan tetapi meskipun hidup dikalangan kerajaan Roro Mendut tetap setia pada cinta sejatinya yaitu Pranacitra, mengetahui ada penghalang antara sang pemangku kerajaan dengan Roro Mendut maka sang pemangku kerajaan menghabisi Pranacitra, mengetahui Pranacitra dihabisi oleh pemangku kerajaan Roro Mendut juga melakukan aksi bunuh diri secara jantan di depan pembunuh kekasihnya di atas pulasara kekasihnya juga.

Lebih menariknya Roro Mendut dikuburkan satu liang dengan Pranacitra.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image