Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Jenis Konten Medsos yang Dibagikan Pengaruhi Persepsi Orang Lain terhadap Diri Kita

Gaya Hidup | 2024-01-22 18:42:36
Medsos membentuk persepsi diri kita dan orang lain. Sumber gambar: Freepik via republika.co.id.

SEBUAH penelitian anyar yang dilakukan tim peneliti Cornell University menemukan hubungan yang signifikan antara bagaimana individu memandang diri mereka sendiri dan bagaimana mereka dilihat oleh orang lain melalui unggahan di media sosial mereka.

Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Qi Wang dari Culture & Cognition Lab ini merupakan peneiltian pertama yang menganalisis persepsi kepribadian berdasarkan unggahan online, khususnya di platform Facebook.

"Perasaan diri dan identitas kita tereksternalisasi dalam dunia yang dimediasi secara digital. Perkembangan media sosial dan internet selama beberapa dekade terakhir telah memperkenalkan cara-cara baru dalam representasi dan ekspresi diri," tulis para peneliti.

"Menggunggah pengalaman dan opini pribadi di media sosial adalah kegiatan sehari-hari yang ada di mana-mana bagi banyak orang. Dengan audiens yang tidak terbatas dan penyimpanan permanen untuk informasi yang dibagikan di ruang siber, kegiatan ini telah menjadi sarana penting bagi individu untuk mencapai ikatan sosial dan ekspresi pribadi."

Namun, tidak banyak yang diketahui tentang bagaimana presentasi diri melalui unggahan online dilihat oleh pengguna media sosial lainnya. Demikian menurut para peneliti.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa khalayak sering kali memandang pengguna media sosial secara berbeda dengan bagaimana pengguna memandang diri mereka sendiri. Perbedaan ini terlihat jelas di berbagai ciri kepribadian.

Sebagai contoh, penelitian ini menunjukkan bahwa khalayak umumnya menganggap pengguna Facebook memiliki harga diri yang lebih rendah dan lebih terbuka dibandingkan dengan penilaian pengguna itu sendiri.

"Kesan yang dibentuk orang tentang kita di media sosial berdasarkan apa yang kita unggah bisa berbeda dengan cara kita memandang diri kita sendiri," kata Profesor Wang.

Ia menambahkan bahwa ketidaksesuaian antara siapa diri kita dan bagaimana orang lain memandang kita dapat memengaruhi kemampuan kita untuk merasa terhubung secara online dan manfaat dari interaksi di media sosial.

Menariknya, para peneliti menemukan bahwa jenis konten yang dibagikan memengaruhi keakuratan penilaian ini. Pembaruan status yang menyertakan elemen multimedia seperti foto, video, atau tautan memberikan representasi yang lebih akurat tentang kepribadian pengguna daripada yang hanya terdiri dari teks.

Penelitian ini dikembangkan dari penelitian sebelumnya yang mengeksplorasi persepsi kepribadian dari situs web pribadi dan profil online.

Namun, penelitian oleh tim Cornell University ini secara unik berfokus pada persepsi yang terbentuk melalui postingan media sosial. Dalam domain ini, pengguna sering kali tidak membagikan narasi pribadi yang kohesif dan berinteraksi dengan berbagai kenalan, beberapa di antaranya hampir tidak mereka kenal.

Salah satu aspek yang menarik dari penelitian ini adalah temuannya mengenai norma-norma budaya dan perwujudannya dalam persona online. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembaruan status Facebook sering kali mencerminkan norma-norma budaya yang berkaitan dengan gender dan etnisitas, bahkan ketika orang yang melihatnya tidak mengetahui identitas pengguna.

Misalnya, pengguna wanita dinilai lebih ekstrovert daripada pengguna pria, sejalan dengan ekspektasi masyarakat yang lebih luas.

"Kita menampilkan diri kita sesuai dengan kerangka budaya kita, dan orang lain dapat melihat 'persona berbudaya' kita melalui pemaknaan postingan kita," kata Profesor Wang.

Menurutnya, jika pandangan orang terhadap kita sangat berbeda dengan siapa diri kita yang sebenarnya, atau bagaimana kita ingin dipersepsikan, hal itu dapat merusak kehidupan sosial dan kesejahteraan kita.

Hasil lengkap penelitian masalah ini diterbitkan dalam jurnal PLOS One.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image