Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Dear Nathan

Pendidikan dan Literasi | Friday, 19 Jan 2024, 19:25 WIB

Judul: Dear NathanPenulis: Erisca FebrianiTahun terbit: 2016Jumlah halaman: 520Penerbit: Best MediaPenyunting: Maskur PriatnaDesain sampul dan penata isi: Rumah DesainUkuran Buku: 14 cm x 20.5 cmISBN: 9786026940148

ORIENTASIErisca Febriani (lahir 25 Maret 1998) adalah seorang penulis asal Indonesia. Dia memulai debutnya dalam sebuah novel berjudul Dear Nathan. Novel tersebut diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama.
SINOPISBuku ini bercerita tentang Salma, seorang pelajar dari Bandung yang baru pindah sekolah ke SMA Garuda. Sayangnya, hari pertama ia pindah, ia sudah telat mengikuti upacara dikarenakan terjebak macet. Salma tentu panik karena ia merupakan seorang siswa yang baik. Lalu ia bertemu dengan Nathan, salah satu murid SMA Garuda yang juga telat. Nathan mengajak Salma mengendap masuk ke sekolah melalui jalan pintas tersembunyi melalui gerbang samping sekolah.
Setelah membantu Salma masuk ke sekolah tanpa ketahuan, Nathan pergi tanpa sempat berkenalan. Salma pun tidak tahu nama Nathan. Namun di suatu kesempatan, Salma akhirnya bertemu dengan Nathan dan kemudian berkenalan. Nathan dan Salma memiliki sifat yang kontras. Nathan yang notabenenya anak "bandel" dan tidak tahu aturan di sekolah, sedangkan Salma merupakan murid dengan sikap terpuji. Perbedaan itu justru saling melengkapi pertemanan mereka dan membuat mereka semakin dekat. Lama-kelamaan, benih cinta pun tumbuh dan mereka mulai menjalin hubungan.
Hubungan Nathan dan Salma tentunya sama dengan hubungan lainnya yang mengalami pasang surut. Mereka dihadapkan dengan berbagai cobaan, mulai dari cobaan pribadi yang berasal dari masalah keluarga Nathan, hingga orang-orang yang berusaha memisahkan mereka. Hal ini membuat mereka harus berpisah dan merenggangkan hubungan.
Ada banyak jalan untuk menyelesaikan masalah jika Tuhan menghendaki, hal ini berlaku juga bagi Nathan dan Salma. Satu persatu masalah yang mereka hadapi bisa selesai walaupun harus melalui proses yang membuat perasaan naik-turun. Mereka akhirnya bisa bersama kembali, dengan perubahan sikap pada masing-masing individu ke arah yang lebih baik. Nathan mulai berubah menjadi murid yang rajin dan taat, Salma tetap bersikap lembut dan bersedia selalu ada di samping Nathan.Alasan pencipta mengulas novel Dear nathan ini memiliki karya terbaik dan menjadi salah satu buku besi seller indonesiaaRINGKASAN ISI BUKU dalam kisah masa putih abu-abu yang sweet.sangat sweet sampai kamu akan merasa kangen mnjadi anak SMA lagi. Jadi Remaja memang bagian hidup yang tak terlupakan. masa-masa dimana kita mencari jati diri, begitu Ingin bebas lepas, dan baru mengenal tentang cinta
ANALISIStema novel dear nathan termasuk temaa pencintaan anak SMA.kita bisa dapat melihat dari novel tersebut ada beberapa tokoh seperti Nathan,Salma Afifah,Orlin,Rahma,Jaya,Dinda,seli.latar waktu dalam novel di atas,pagi,siang,sore,malam(SMA GARUDA)
novel inii menceritakan tentang masa masa SMA yang swett dan terbawa baperr.

-AMANAT: Janganlah kita marah kepada orangtua karena, semaran dan sebenci apapun kita tida orang tua, kasih sayang orang tua kita tidak akan lernah berhenti mengalir untuk kita.
5.-KEKURANGAN dalam novel tersebut:Cara penulisan narasi beberapa terasa berlebihan. Terkadanng pemilihan diksinya terasa kurang pas.Masih banyak typo di beberapa bagian.Masih ada banyak kata yang menggunakan kata tidak baku.Narasinya yang terlalu berputar-putar.-KELEBIHAN dalam novel tersebut:Penulis mampu membuat karakter utama sangat kuat serta karakter tokoh pendukung juga memiliki ciri khas masing-masing. Padahal tokoh pendukungnya cukup banyak.
-cocok di baca oleh remaja remaja
TEKS ULASAN INI DI BUAT OLEH HANIA PUSPA KELAS VIII-G SMPN 5 KARAWANG BARAT.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image