Kehidupan Unik di Kampung Ipir: Antara Keindahan Alam dan Tantangan Teknologi
Teknologi | 2024-01-19 18:44:59Warga di Kampung Ipir, tepatnya di Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, memiliki cara unik untuk mendapatkan sinyal yang sangat penting bagi sarana komunikasi jarak jauh.
Secara umum, dusun ini terletak di tepi Pantai Selatan Kabupaten Sikka. Sudah jelas bahwa sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan, sementara beberapa lainnya adalah petani.
Pantai Selatan yang indah, bagaikan permata tersembunyi di tepi laut, tidak hanya mempesona dengan airnya yang jernih, tetapi juga dengan sunsetnya yang menakjubkan. Masyarakat Ipir menikmati kenikmatan tersendiri yang diberikan oleh alam, terutama saat senja tiba, disertai dengan gemuruh ombak yang berirama.
Selain keindahan pemandangan, tenun ikat hasil karya ibu-ibu di Ipir sangat memukau dengan berbagai motif yang beragam. Tenun ikat ini menjadi salah satu hobi umum dan dijual di pasar sebagai sumber penghasilan tambahan.
Namun, dalam era modern seperti sekarang, telekomunikasi menjadi sarana penting bagi semua lapisan masyarakat, baik di kampung maupun di kota. Sayangnya, minimnya kekuatan sinyal jaringan telepon di Kampung Ipir membuat warga kesulitan untuk berkomunikasi jarak jauh melalui ponsel mereka.
Menurut Yodi, warga setempat, "Tower itu ada tapi jauh di Wologahar sana, jadi mau sebagus apapun ponsel kami tetap sinyalnya kosong." Hal ini menandakan bahwa di Kampung Ipir tidak terdapat satu tower BTS pu
Meskipun demikian, ada hal unik yang perlu diketahui. Pantai yang indah di kampung tersebut menjadi kunci segala kebutuhan mereka, mulai dari mata pencarian, aset wisata, hingga sinyal. Vika, seorang mahasiswa di Kampung Ipir, mengungkapkan, "Kami mencari sinyal di Pantai karena di sana sinyal itu ada. Jadi, ketika butuh internet untuk tugas kampus, pasti kami ke Pantai."
Cara unik masyarakat di Kampung Ipir dalam mencari sinyal, dengan berjalan ke Pantai, duduk bersantai menikmati angin sepoi-sepoi, mendengar gemuruh ombak, sambil menikmati media sosial yang hanya bisa mereka akses jika berada di Pantai Ipir, mencerminkan kekayaan alam dan kreativitas dalam mengatasi keterbatasan teknologi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.