Berharganya Wanita
Curhat | 2022-01-11 10:39:20????Wanita, boleh ku bercerita padamu?
Tentang kita, kaum wanita..
Lihatlah, betapa mereka saat ini tengah tertawa lebar di tengah kehancuran diri mereka
Saat itu, atas nama kesetaraan, agar bisa setara dengan pria dalam hal dunia
Mereka dituntut, ku bilang BUKAN untuk berkarya
Lebih pantasnya mereka dituntut untuk menjadi budak hawa nafsunya
Lihatlah, mereka tak sadar kapitalisme tengah menista mereka habis-habisan
Doktrin-doktrin terlaknat sukses membuat mereka tak lagi punya kehormatan
"Rasa malu" hanya tinggal kata identik yg melekat pada kaum wanita tapi tak lagi berartikan
Demi popularitas mereka rela kehilangan harga dirinya
Bersolek, berpose, berjoget seakan ingin menunjukkan kehebatannya
Tapi sayang, yg terlihat justru itulah bentuk ketidakberdayaan mereka
Saat ini..
Saat kamu lihat di beranda atau dilayar kaca
tingkah mereka yg amat memerihkan mata
Dengan pakaian vulgar dan tingkah yang jauh dari kesantunan
Sungguh, itu bukan prestasi! itu bukan kehebatan! itu bukan keberhasilan!
Itu adalah bukti ketidakberdayaan mereka menghadapi dunia.
Mereka mengumbar diri mereka demi nafsu
Kira-kira berapa rupiah yg mereka dapat dengan merendahkan harga diri mereka?
Sungguh, sebanyak apapun rupiah yg mereka terima tak bisa untuk menggantikan sebuah kehormatan yg telah hilang dengan cara murahan
Apalah arti popularitas setinggi-tingginya
Jika dengan itu mereka harus terhinakan serendah-rendahnya?
Sungguh, tangis ku terhadap kondisi saudara-saudaraku para kaum wanita
Tak tahukah Rabb kita telah memberi kita banyak kemuliaan?
Jangan berpaling pada yg lain
Kamu tahu wanita? kita sedang dimatai-matai, kita sedang diincar oleh mereka para penggila kuasa & harta, para pemuja kerusakan
Tiada yang bisa melindungi kita kecuali hanya Islam,
Maka kembalilah padanya
Kamu bisa Mulia tanpa cara yang hina
Kamu bisa hebat tanpa tutorial terlaknat
Jadilah kamu sebaik-baik perhiasan dunia
Pembawa Surga bagi sang Abi
Penyempurna agama bagi Suami
Dan pemilik rahim hebat untuk para generasi
By Yuli Saputri (Konten Kreator, Aktivis Muslimah, Pemerhati Generasi)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.