Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Joko Susanto

Catatan Perjalanan dari Madinah ke Makkah

Agama | 2024-01-14 11:54:05

Setelah melaksanakan ibadah arbain atau salat fardhu 40 waktu di Madinah, kami bergeser ke Makkah, melanjutkan perjalanan untuk umrah wajib dan persiapan rangkaian ibadah haji berikutnya. CJH gelombang satu pola perjalanannya memang demikian.

Hari terakhir di Madinah, sebelum menuju Makkah, Kamis 8 Juni 2023. Setelah Rabu malam 7 Juni 2023 menyiapkan koper besar untuk pindah ke Makkah, subuh Kamis 8 Juni 2023 kami sudah menggenapkan salat arbain.

Subuh itu imam masjid Nabawi membacakan surat Al-Mulk pada rakaat pertama dan surat Al-A'la pada rakaat kedua. Usai salat subuh di Masjid Nabawi, kami segera kembali ke hotel karena dijadwalkan akan segera berpindah ke Makkah. CJH sudah mandi dan berniat ihram, laki laki sudah berpakaian ihram.

Persiapan telah beres. Bis rombongan 10.1 telah menunggu kami di depan Rawdat Al Safwa Hotel, sebuah hotel di belakang hotel kami yang parkiran dan jalannya lebih luas.

Rencana keberangkatan menurut pengumuman awal yaitu pukul 06.00 pagi. Kami hanya menenteng tas kecil atau tempat sandal dan kartu pengenal. Sedangkan tas ukuran sedang dan koper besar sudah ditangani oleh kru hotel.

Kami disilakan naik ke bis sesuai nomor tulisan yang tertempel di kaca depan. Kondisi bisnya bagus, tidak kalah dengan bis-bis eksekutif jalur trans tol Jawa yang sering kami tumpangi.Tidak lama setelah kami duduk, ada pembagian konsumsi untuk sarapan pagi.

Setelah menunggu pengangkutan koper beres, akhirnya kami berangkat pukul 07.05 WAS dari hotel kami di Madinah. Perjalanan menuju Makkah dianjurkan memperbanyak talbiyah dan berdzikir.

Kami tiba di Bir Ali atau masjid Dzul Hulaifah pukul 08.00-an. Jaraknya sekitar 9 km dari Madinah. Suasana masjid cukup ramai. Ada petugas yang mengarahkan dan membantu jamaah. Kami ambil miqot. Masuk ke masjid melaksanakan salat Sunnah. Banyak pula jamaah dari negara-negara lain. Di luar masjid, banyak pohon kurma yang sedang berbuah. Tidak sedikit yang berfoto di sana.

Pukul 08.30 lanjut perjalanan ke Makkah. Sekitar 08.37 melewati pos pemeriksaan peziarah haji. Sepanjang jalan, pemandangan kanan kiri jalan menarik perhatian kami. Kondisinya jauh beda dengan alam Indonesia. Padang tandus yang menghampar dan pegunungan bebatuan.

Pegunungan bebatuan di perjalanan antara Madinah dan Makkah. (Foto dok Joko Susanto)

Pukul 09.42 kami melewati wadi Al Fora'a. Bis berhenti di rest area pom petro. Penumpang bergantian ke kamar kecil. Tersedia juga toko minuman dan roti. Berikutnya, ada papan nama plang besar bertuliskan lafadz alhamdulillah. Kemudian bis melewati jalan dekat perkebunan kurma.

Memang benar pesan panItia, dianjurkan bawa makanan ringan atau roti untuk mengganjal perut saat lapar. Pukul 10-an kami melewati gunung-gunung bebatuan di kanan kiri jalan. Melalui kaca bus terlihat pemandangan pegunungan, bongkahan batu cadas, gurun pasir, perkampungan nun jauh di sana, pohon meranggas, dan semak rerumputan.

Setelah lima jam perjalanan melewati tulisan besar Al-Jumum. Lalu jalanan seperti membelah gunung batu.

Jalanan beraspal sangat mulus.

Pukul 12.50 melewati peternakan atau tempat menggembala onta di kanan jalan.

Pukul 13.00 bis memasuki tempat cek point kedua dengan lahan luas seperti bandara. Kru bis turun menunjukkan surat atau dokumen ke petugas. Ukuran tempat dan aparat pemeriksaan kali ini lebih besar dari sebelumnya. Tidak jauh dari jalan ada papan tulisan besar : welcome to the quest of Rahman.

Pukul 13.17 bis melewati jalan berkelok yang diapit gunung-gunung..Ternyata sudah masuk Makkah. Puncak zamzam tower sudah sempat kelihatan di sebelah kanan bis, meskipun kemudian tertutup gunung dan gedung.

Tidak lama kemudian sudah terlihat tanaman tertata rapi di sudut-sudut jalan. Ternyata semacam taman kota pun tersebar di Makkah.

Pukul 13.39 sudah sampai di kawasan hotel yang dituju, hanya saja jalanan menuju hotel padat merayap. Kami sampai di depan hotel pukul 13.40 WAS, belum.boleh turun dari bis. Info yang kami terima, hotel baru siap menerima jamaah pukul 14.00 sedangkan kami tiba dua puluh menit lebih awal.

Hotel kami di Makkah yaitu Hotel Al-Ahbab Al-Kubra di distrik Raudhah Al-Aam Street, Makkah. Berjarak sekitar 6 KM sebelah timur laut dari masjidil Haram.

Berangkat dari Madinah pukul 07.05 pagi hari. Perjalanan Madinah ke Makkah yang berjarak sekitar 450 km ini ditempuh sekitar 5,5 jam.

Dari arah sebaliknya, dahulu Rasulullah dan para sahabatnya tercinta berhijrah dengan tantangan alam yang tidak bersahabat. Kini, kita menempuhnya dengan cukup duduk di bis dengan kursi yang empuk dan suhu ruangan yang sejuk. Jalanan luas antar dua kota itu pun sangat mulus dan umumnya lurus.

Labbaika Allahumma Labbaik. (Jakarta 14 Januari 2024)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image