Perlukah Kita Mengkonsumsi Suplemen Pencegah Kanker?
Gaya Hidup | 2024-01-13 13:32:37
MAKANAN yang kita makan dapat memengaruhi risiko terkena beberapa jenis kanker. Begitu menurut para ahli.
Pada dasarnya, diet tinggi energi dan tinggi lemak dapat menyebabkan obesitas dan secara umum dianggap dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
Seperti kita ketahui, pola makan hanyalah salah satu faktor gaya hidup yang memengaruhi risiko terkena kanker.
Meskipun beberapa makanan dapat terkait risiko kanker, sebegitu jauh belum ada bukti bahwa makanan tertentu dapat menyebabkan atau menyembuhkan kanker.
Banyak bukti penelitian yang menunjukkan bahwa mengkonsumsi daging olahan dapat meningkatkan risiko kanker usus.
Maka, World Cancer Research Fund (WCRF) merekomendasikan agar orang menghindari makan daging olahan.
Daging olahan termasuk daging apa pun yang telah diawetkan dengan cara diawetkan, diasinkan, diasapi, atau dengan menambahkan bahan pengawet kimia.
Disarankan para pakar agar anak-anak tidak diberikan daging olahan. Hal ini karena banyak kebiasaan yang kita kembangkan saat kecil akan terbawa hingga dewasa. Pengganti daging olahan yang direkomendasikan untuk anak-anak adalah ikan atau unggas tanpa lemak, daging tanpa lemak, atau keju rendah lemak.
Terdapat bukti pula yang meyakinkan bahwa daging merah juga meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus. Oleh sebab itu, individu, terutama pria, perlu mengurangi asupan daging merah.
WCRF sendiri merekomendasikan untuk membatasi jumlah daging merah segar yang kita makan kurang dari 500 gram daging merah yang dimasak (atau 700 gram daging merah mentah) dalam seminggu.
Bagaimana sekarang dengan suplemen? Apakah kita perlu mengkkonsumsi suplemen untuk mencegah kanker?
Menurut WCRF, suplemen makanan dosis tinggi tidak direkomendasikan untuk pencegahan kanker.
Penelitian mungkin menunjukkan bahwa makanan yang mengandung nutrisi tertentu memiliki efek perlindungan terhadap kanker. Namun, ini tidak berarti bahwa nutrisi tertentu akan memberikan manfaat yang sama untuk pencegahan kanker jika dikonsumsi sebagai suplemen.
Bahkan, dalam beberapa kasus, justru terjadi peningkatan risiko kanker pada orang-orang yang mengonsumsi suplemen nutrisi dengan dosis yang lebih tinggi daripada jumlah nutrisi yang biasa dikonsumsi lewat makanan.
Sebagai contoh, penggunaan suplemen beta-karoten dan vitamin E belum terbukti efektif dalam pencegahan maupun pengobatan kanker paru-paru. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen beta-karoten justru meningkatkan risiko kanker paru pada orang yang merokok.***
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
