Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Mau Berbagi Kebaikan? Yuk Tebarkan Saling Menasihati!

Agama | Wednesday, 10 Jan 2024, 17:37 WIB
Sumber foto: pexel.com


Saling menasihati adalah salah satu karakter terpuji yang sudah seharusnya melekat pada setiap Muslim. Karakter ini merupakan karakter mendasar yang ditunjukkan oleh Al-Quran sebagai ciri khas orang-orang yang selamat dari kerugian.
Dalam Surat Al-‘Ashr ayat 3, Allah berfirman:
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 3)

Ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa salah satu ciri orang-orang beriman adalah saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Mereka senantiasa mengingatkan satu sama lain untuk tetap istiqamah dalam berbuat kebaikan dan sabar dalam menjalani cobaan hidup.

Pentingnya Saling Menasihati dalam Kehidupan Bermasyarakat

Dalam kehidupan bermasyarakat, saling menasihati sangat dibutuhkan. Sebab, dalam masyarakat pasti ada beragam macam manusia dengan beragam karakter dan pemahaman.

Ada yang memiliki pengetahuan agama minim sehingga mudah terjerumus dalam kesalahan. Ada pula yang lalai dalam beribadah dan cenderung mengikuti hawa nafsu. Tak jarang pula orang-orang yang terjebak pada pemikiran keliru dan menyimpang.

Maka hadirnya sikap saling menasihati akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dengan saling mengingatkan, diharapkan setiap orang dapat memperbaiki diri dan kembali pada jalan yang benar.

Semakin banyak yang memiliki karakter saling menasihati, semakin banyak pula manusia yang akan terhindar dari bahaya kesesatan. Mereka akan terbantu untuk kembali pada fitrahnya sebagai hamba Allah.

Cara Bermanfaat dalam Menasihati Sesama

Agar nasihat yang disampaikan memberi manfaat, beberapa hal perlu diperhatikan:
Pertama, nasihat harus disampaikan dengan lemah lembut dan penuh hikmah. Jangan sampai cara penyampaian justru melukai hati dan martabat orang yang dinasehati.

Kedua, pilihlah waktu dan tempat yang tepat dalam menasihati. Misalnya, jangan menasihati saat orang sedang marah atau kesal. Pilihlah saat orang tengah tenang dan lapang hatinya.

Ketiga, berikan teladan dan contoh nyata dalam menjalankan nasihat tersebut. Jadilah orang pertama yang mengerjakan apa yang kamu nasihatkan pada orang lain.

Keempat, doakan kebaikan bagi orang yang telah dinasehati. Mendoakannya dengan ikhlas agar ia mendapatkan hidayah dan petunjuk dari Allah.

Kelima, terus pantau dan tingkatkan kualitas nasihat agar senantiasa relevan dan kontekstual sesuai perkembangan zaman.

Keenam, jangan pernah bosan mengingatkan kebaikan meski nasihatmu berulang kali diabaikan. Tetaplah istiqamah dalam menjalankan tanggung jawab menasihati dengan baik.

Manfaat Besar Bagi Semua Pihak

Saling menasihati tidak hanya bermanfaat bagi orang awam, tetapi juga bagi orang-orang alim sekalipun. Sebab, manusia tidak luput dari kelalaian dan kesalahan. Maka mengingatkan satu sama lain akan sangat membantu untuk saling menguatkan dalam kebenaran.

Dengan tumbuh suburnya karakter saling menasihati di tengah masyarakat, kebaikan demi kebaikan akan terus bertambah. Silaturahmi antar sesama makin erat. Rasa cinta dan sayang pun semakin dalam.

Bahkan, tercipta suasana saling menjaga dan mengayomi satu sama lain. Layaknya saudara seiman yang siap membantu saat saudaranya jatuh dalam kesulitan. Tentu masyarakat dengan ikatan kuat seperti ini akan jauh lebih baik dan harmonis.

Itulah pentingnya menumbuhkan karakter mulia saling menasihati yang ditunjukkan Al-Quran. Marilah kita pupuk karakter ini dalam diri masing-masing. Dan sebarkan kepada sesama agar kebaikan makin melimpah di tengah masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image