Buat Apa Sih Menulis Resolusi di Tahun Baru?
Eduaksi | 2024-01-06 15:47:43Oleh Neneng Hendriyani
Setiap awal tahun tiba kita seringkali menjumpai beberapa tokoh yang menjadi public figure asyik mengunggah resolusinya di media sosialnya masing-masing. Ada yang menuliskan ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi, lebih sukses, lebih bahagia, dan lainnya.
Nah, tahukah kamu kalau hal-hal itu ternyata sudah semakin membudaya di negeri kita? Tak hanya aktris dan aktor, para penyanyi pun sama-sama menunjukkan eksistensinya di awal tahun dengan mengunggah hal yang senada. Isinya rerata adalah harapan positif untuk tahun yang baru saja tiba.
Pernah nggak sih kamu berpikir tentang apa sih pentingnya menulis resolusi di tahun baru seperti yang dilakukan oleh para idolamu?
Buat kamu yang cuma sekadar ikut-ikutan yuk baca tulisan ini hingga selesai, ya.
Manusia siapapun ia secara naluriah senantiasa menginginkan kebaikan di dalam hidupnya. Sebejat-bejatnya manusia di muka bumi pun tidak ada yang ingin mengulangi keburukan dan kekecewaan datang berulangkali menghampiri hidupnya. Ia pasti berharap bahwa segala hal yang buruk tidak ikut membersamainya di waktu yang akan datang.
Sepanjang tahun yang kita lalui kita pasti mengalami banyak hal. Di antaranya adalah hal-hal yang kita memang kita rencanakan untuk terjadi dan hal yang tidak pernah kita rencanakan dan inginkan terjadi namun kita mengalaminya. Ada banyak kebahagiaan, juga mungkin kesedihan berkelindan di hari-hari yang telah kita jalani, kan? Nah, dari tiga ratus enam puluh lima hari tersebut berapa banyak kita mengalami kebahagiaan dan kesedihan? Apakah seimbang? Ataukah lebih banyak salah satunya?
Apa saja yang menyebabkan kita bahagia? Apakah prestasi yang berhasil kita capai? Apakah hubungan personal yang mengalami kemajuan dari tahun sebelumnya? Ataukah kita mendapatkan rejeki nomplok alias keberuntungan?
Apa sajakah yang menyebabkan air mata kita mengalir deras tanpa diundang? Apakah ada hal-hal yang di luar kendali kita terjadi dan memberikan dampak begitu besar bagi emosi kita? Apakah kita gagal dalam meraih sesuatu? Apakah kita kecewa terhadap sesuatu?
Dari jawaban-jawaban yang kita gali dari semua pertanyaan di atas kita jadi tahu bahwa kita tak bisa mengendalikan apapun dalam hidup. Kalau pun kebahagiaan itu muncul dalam sebagian kecil waktu yang kita jalani sepanjang tahun karena prestasi yang kita capai apakah kita masih ingat berapa banyak lelah dan sakit yang kita tahan selama proses mencapainya?
Nah, inilah intinya.
Untuk bisa menuliskan resolusi yang tepat di awal tahun baru di mana kita yakin itu semua bukan retorika kata yang semu maka kita perlu refleksi terhadap diri dengan sejujur-jujurnya. Apa yang sudah kita alami sepanjang tahun sebelumnya? Apa yang sebenarnya ingin sekali dicapai namun belum kesampaian? Apa yang luput dari perhatian sehingga semua itu justru jadi hal yang mengecewakan? Dan, masih banyak lagi pertanyaan lain yang bisa kita buat dan tanyakan kepada diri sendiri.
Jawaban-jawaban yang keluar dari suara hati kita saat mendengar semua pertanyaan tersebut kemudian diramu sedemikian rupa menjadi hal yang singkat dan sederhana berupa resolusi.
Resolusi yang secara harfiah diartikan sebagai putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal (KBBI V) merupakan bagian inti dari semua jawaban yang tadi kita tanyakan kepada diri sendiri. Inilah yang ingin kita capai dan rasakan di tahun baru. Sesuatu yang bisa diukur, dicapai, dan dialami dengan wajar sesuai dengan kondisi, dan kompetensi yang kita miliki tentunya. Ini merupakan hasil dari refleksi mendalam terhadap diri kita sendiri. Sebuah kejujuran yang hanya kita sendiri yang bisa mendengarnya apabila kita memang serius menggalinya dari dalam diri sendiri.
Resolusi yang lahir dari proses di atas adalah resolusi yang bisa dicapai secara maksimal oleh penulisnya, yaitu kita. Resolusi yang ditulis hanya dari hasil ikut-ikutan orang lain agar dipandang bagus, kekinian, dan embel-embel modern lainnya adalah resolusi yang berupa hiasan.
Lalu, apa manfaat menulis resolusi di tahun baru?
Resolusi adalah keputusan bulat yang diambil secara sadar oleh manusia sebagai jawaban atau solusi dari sekian banyak hal yang terjadi di sekitar dirinya. Dengan menulis sebuah resolusi manusia ingin mengubah semua hal yang mengecewakan dan membuatnya bersedih di waktu sebelumnya menjadi hal yang indah dan membanggakan di waktu yang akan datang. Resolusi memberikannya semangat, harapan, tenaga, juga impian indah baginya dalam mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental untuk berani meneruskan kehidupannya kembali.
Jadi, tunggu apalagi? Belum terlambat untuk membuat resolusimu sendiri untuk tahun ini. Seperti orang bijak katakan, lebih baik terlambat daripada tergesa-gesa dalam mencapai sesuatu. Ayo, mulai melakukan refleksi mendalam terhadap diri sendiri. Tanyakan dan jawab sejujurnya mengenai perasaan yang kamu alami sepanjang tahun 2023. Semoga semua jawaban tersebut dapat membimbingmu dalam menyusun resolusi terbaik untuk menjalani kehidupan yang penuh warna di tahun 2024. Selamat membuat resolusi!
(Bogor, 6 Januari 2024)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.