Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Kejujuran Jalan Menuju Surga

Agama | 2024-01-05 17:06:00
Sumber foto: dokumen pribadi via image creator Canva

"Kejujuran adalah jalan terbaik dalam hidup ini." Pepatah bijak ini senantiasa relevan dari masa ke masa. Dalam ajaran Islam, kejujuran sangat ditekankan dan dijunjung tinggi.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud:
"Sesungguhnya kejujuran akan menuntun kepada kebaikan dan kebaikan itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat jujur, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat benar. Sesungguhnya dusta/bohong akan menuntun kepada kefajiran dan kefajiran itu menuntun ke neraka. Jika seseorang selalu bohong dan bersungguh-sungguh dengan kebohongan ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat pembohong.”

Sabda Rasulullah ini dengan tegas menunjukkan betapa pentingnya berlaku jujur dan menjauhi dusta dalam kehidupan sehari-hari bagi seorang muslim. Jujur merupakan kunci menuju kebaikan, yang pada akhirnya akan menuntun seseorang ke surga. Sementara dusta adalah jalan menuju kejahatan yang berujung pada siksa neraka.

Lantas, mengapa kejujuran begitu ditekankan dalam Islam? Apa hikmah di balik perintah untuk senantiasa berkata dan berbuat jujur sebagai seorang muslim? Berikut penjelasannya:
Pertama, kejujuran mencerminkan ketakwaan. Orang yang jujur berarti ia takut kepada Allah. Ia rela mengorbankan kepentingan pribadi demi mengikuti perintah Tuhannya. Kejujuran juga identik dengan keadilan, di mana seseorang memberikan haknya secara sempurna kepada yang berhak menerimanya.

Kedua, kejujuran membawa ketenangan. Hidup dengan kejujuran membuat seseorang tenang dan damai. Ia tak perlu susah payah menutupi kebohongan atau tidak konsisten dalam ucapan dan tindakannya. Sementara orang yang gemar berdusta akan selalu diliputi kegelisahan. Ia takut kebohongannya terbongkar suatu saat.

Ketiga, kejujuran mendatangkan kepercayaan. Sifat jujur yang melekat pada diri seseorang akan membuat orang lain percaya kepadanya. Kejujuran menjadi modal utama dalam menjalin relasi sosial yang harmonis di tengah masyarakat. Sebaliknya, orang yang sering berdusta lambat laun akan kehilangan kepercayaan dari orang-orang sekitarnya.

Keempat, kejujuran mencerminkan akhlak mulia. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dipilih Allah sebagai uswatun hasanah atau teladan yang baik bagi umatnya. Beliau dikenal sebagai Al-Amin, yang memiliki sifat amanah dan jujur, sebelum diangkat menjadi Rasul. Tentunya, sebagai pengikut Nabi, kita wajib meneladani akhlak mulia beliau, termasuk berlaku jujur.

Kelima, kejujuran membawa berkah. Allah berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 70 yang artinya, "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu." Ayat ini menunjukkan bahwa Allah akan memberkati kejujuran hamba-Nya dengan memperbaiki amal dan mengampuni dosa.

Itulah lima hikmah dibalik pentingnya kejujuran bagi setiap muslim. Lalu, bagaimana cara menerapkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari?

Berikut beberapa tipsnya:
1. Niatkan bahwa kejujuran merupakan ibadah kepada Allah. Ini akan memotivasi kita untuk konsisten bersikap jujur.
2. Berani mengakui kesalahan dan meminta maaf jika melakukan kekeliruan. Jangan menutupi kesalahan dengan kebohongan.
3. Tegakkan keadilan dan anti korupsi. Beri hak setiap orang secara benar tanpa ada unsur suap menyuap.
4. Tepati janji dan tunaikan kewajiban dengan baik. Jangan ingkar janji atau lalai dalam tugas.
5. Jauhi sifat munafik. Selaraskan ucapan dan perbuatan, jangan berbeda di depan dan di belakang orang lain.
6. Bertutur kata dengan lemah lembut dan bijak. Jika ragu, lebih baik diam daripada berkata bohong.

Dengan menerapkan nilai-nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, kita telah menjalankan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya. Mari budayakan kejujuran demi memperoleh keridhaan Allah, ketenangan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat kelak. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kejujuran senantiasa menuntun pada kebaikan, hingga akhirnya mengantarkan kita ke surga-Nya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image