Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tasya Anugrah

Membangun Networking Melalui Marketing

Bisnis | Friday, 07 Jan 2022, 10:45 WIB
Ilustrasi social networking (sumber foto: unsplash.com)

Beberapa orang akan berkata banyak mendapatkan relasi dari pertemanan SD, SMP, SMA, Kuliah, atau bahkan teman kerja. Faktanya, membangun relasi dari berbagai kalangan dapat kita temui dimana saja dan kapan saja. Seperti contoh, saat kita hendak ingin membangun usaha, namun koneksi pertemanan kita hanya beberapa saja. Nyatanya, sebagai pemilik usaha, jaringan atau networking adalah kunci utama dalam menjalankan usaha, Terlebih apabila usaha yang dijalankan termasuk dalam usaha kecil menengah. Namun tahukah anda? Membangun usaha agar penjualan laku keras dengan bantuan promosi antar teman, bukanlah suatu ‘tameng’ yang tepat.

Bagi seorang introvert yang ingin mencoba membangun usaha. Mungkin relasi pertemanannya hanya sekedar beberapa saja yang dapat dijangkau. Terlebih, jika memang teman tersebut juga memiliki banyak relasi lainnya. Apakah langkah ini menjadi lampu hijau untuk seorang introvert? Namun, disisi lain, masih banyak cara juga agar seseorang dapat menjangkau relasinya di luar circle pertemanan. Seperti contoh, mendapat jaringan melalui teman mutual instagram, twitter, facebook, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut mungkin menjadi landasan yang tepat bagi kaum introvert.

Saat ini, media sosial sudah menunjang banyak sekelompok orang untuk bertambahnya jaringan sosial atau pertemanan online. Menggunakan nama anonymous menjadi hal yang lumrah, karena tidak ingin memperlihatkan identitas aslinya. Seperti pada instagram atau twitter, biasa dikenal dengan second account atau fan account. Hal tersebut saat ini bahkan dapat dijadikan tempat untuk menambahnya relasi karena sama-sama memiliki hobi dan tujuan yang sama.

Ini bisa menjadi keterikatan bila seorang pengusaha tersebut memiliki sisi introvert. Mereka bisa mendapatkan relasi, juga mengiklankan usahanya dengan baik. Seorang pengusaha adalah profesi yang cukup luas apabila dibandingkan dengan salesman atau marketer. Pengusaha sendiri dapat memikirkan semua hal yang akan dilakukan ketika produk/brand nya telah dipasarkan. Bagaimana mereka akan mencapai target, siapa saja sasaran market mereka, apa saja jenis produk yang dibutuhkan, dan lain sebagainya.

Perjalanan seorang pengusaha memang berliku-liku, karena yang sering kita lihat kebanyakan dari pengusaha merintisnya dari bawah hingga bisa menjadi sukses. Ketekunan ini menjadi gambaran, bagaimana seorang pengusaha itu dapat menguasai jaringannya yang luas, menjadikan mereka sebagai pelanggan setia, bahkan menganggapnya sebagai kerabat. Hal-hal tersebut sangat berguna bagi seorang calon pengusaha yang sedang mempertimbangkan profesi ini.

Pemasaran Melalui Social Media

Digital marketing atau kerap disapa pemasaran digital adalah orang yang memahami bagaimana langkah mengiklankan produk dengan menggunakan trik tren-tren terkini. Seperti TikTok yang menggunakan audio visual, dapat lebih menarik perhatian masyarakat. Terlebih waktu dalam video TikTok sangat singkat, sehingga dapat meringkas persoalan yang dibahas dan mudah dipahami masyarakat. Dengan begitu mereka dengan mudah mengetahui brand yang kita pasarkan dan menjadi daya tarik tersendiri bila mempromosikannya dengan baik dan benar. TikTok juga menyediakan kolom komentar sehingga pengusaha dapat terkoneksi langsung dengan mereka dan bantu mem-blow up brand kita.

Instagram Adsense, juga menjadi salah satu marketing yang cukup efektif bila pengusaha ingin mendapatkan target market sesuai keinginannya. Dengan menggunakan modal, trik itu menjadi salah satu strategi agar penjualan brand bisa dikenal banyak orang. Instagram Ads memberi keuntungan lebih melalui penambahan followers dan koneksi langsung dengan pembeli. Dengan begitu, salah satu trik marketing menjadi berhasil, karena kebanyakan dari masyarakat akan melihat bisnis seseorang melalui jumlah followers yang asli dan banyaknya testimoni.

Penggunaan Tutur Bahasa yang Baik

Proses pemasaran kedua yang baik adalah dengan komunikasi kepada pembeli. Mereka akan merasakan kenyamanan saat sang penjual memberikan tata bahasa yang baik dan sopan. Penggunaan bahasa tersebut tidak harus formal maupun baku. Namun, dari komunikasi kita dapat menyampaikan hal-hal yang mudah dimengerti olehnya dan berbicara layaknya teman atau kerabat. Hal tersebut menjadi salah satu trik marketing agar mereka yakin bahwa pengusaha ini memberi sisi yang baik bagi pembeli. Apabila mereka sudah merasa nyaman dengan pelayanan kita, otomatis mereka akan kembali membeli meskipun harga produk kita cukup tinggi dibanding kompetitor lain. Tentu mereka tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena mereka yakin kualitas brand yang kita pasarkan sangat baik dan sesuai dengan keinginannya.

Mulut ke Mulut

Membangun usaha tidak hanya sekedar menambah relasi, tetapi bisa juga meningkatkan kualitas usaha kita. Karena dengan adanya ‘pelanggan setia’ mereka akan yakin dan terus mendukung produk kita hingga kualitas yang kita miliki sudah cukup baik. Dengan adanya pelanggan setia, mereka akan membicarakan produk tersebut antar relasinya. Hal ini sering dikatakan pembicaraan mulut ke mulut. Dengan begitu, akan jauh lebih banyak orang yang akan tertarik dengan produk dan jasa yang ditawarkan dari mulut ke mulut tersebut.

Dari sini, banyak dari orang menyatakan relasi saat berbisnis bukan sekedar sang penjual dan pembeli saja. Bukan hanya semata-mata ingin meningkatkan penjualan karena banyak omongan orang. Namun, ada baiknya kita melihat sisi dimana bekerja sama dengan orang lain dapat meningkatkan pengetahuan dalam mengembangkan usaha. Sadar tidak sadar, semua alur akan berjalan dengan sendirinya apabila ada ketekunan dari diri sendiri

Dengan membangun relasi, memang benar sebagian besar merupakan salah satu strategi dalam menjalankan bisnis. Namun, tidak semata-mata hanya itu saja, mengenal banyak orang yang memiliki pandangan berbeda-beda dan dikelilingi oleh banyak teman dibidang yang beragam akan menjadikan pribadi yang lebih baik dan juga menambah wawasan akan dunia bisnis maupun pribadi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image