Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nur azizah Ramadhani

Peran Komunitas Pojok Budaya dalam Upaya Melestarikan Budaya Lokal

Pendidikan dan Literasi | Tuesday, 02 Jan 2024, 10:11 WIB
Sumber: Panggungharjohttps://images.app.goo.gl/ttmyTLEaKxDeWexu6

Akibat pergaulan dari aspek modern budaya atau tradisi yang tertanam di dalam masyarakat secara perlahan mulai Pudar dan terlupakan, salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya informasi serta pembelajaran tentang kebudayaan, Dimana hal tersebut apabila terus dilakukan terus menerus akan sangat mengkhawatirkan apabila nilai-nilai kebudayaan hilang dan tidak teraktualisasi. masyarakat kita khususnya generasi muda akan kehilangan fondasi etik dan landasan fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang secara potensial akan berujung pada terpecah-belahnya persatuan bangsa. Oleh karena itu, wacana tentang kebudayaan, khususnya terkait nilai-nilai luhur harus terus disuarakan untuk menangkal pengaruh eksternal-negatif yang salah satunya dapat dilakukan dengan cara melestarikan, memajukan, dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan nusantara, serta menginternalisasinya di masyarakat khususnya para generasi penerus bangsa.

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kepulauan dan keanekaraman budaya, Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda dimana dari masing-masing suku bangsa tersebut memiliki berbagai keunikan dan perbedaan tersendiri, baik dari segi kebahasaan, adat istiadat, dan kebiasaan, hal tersebut lah yang dapat menjadi daya tarik Indonesia. Masyarakat indonesia itu sendiri merupakan masyarakat majemuk dari berbagai hal, baik dari keanekaramannya, lingkungan wilayah, dan adat istiadat. Kebudayan Lokal di Indonesia sangat beragam di mana hal tersebutlah yang menjadi suatu kebanggaan dan tantangan bagi seluruh rakyat untuk mempertahankan kebudaya lokal agar tidak hilang ataupun dicuri oleh bangsa lain. Sudah banyak kasus bahwa budaya kita banyak yang dicuri karena ketidakpedulian-nya para generasi penerus bangsa, dan ini menjadi pelajaran yang berharga bagi kita karena Kebudayaan Bangsa Indonesia adalah harta yang mempunyai nilai yang cukup tinggi di mata masyarakat dunia. Hal ini tentu menjadi tanggungjawab para generasi penerus dan juga perlu memiliki dukungan dari berbagai pihak, karena ketahanan budaya merupakan salah satu Identitas suatu Negara.

Tak dapat dipungkiri seiring dengan perkembangannya zaman, arus perkembangan teknologi pun semakin bergerak cepat, menimbulkan perubahan pada masyarakat. Akibatnya masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan kebudayaan lokal, rasa kepedulian dalam melestarikan kebudayaan lokal pun kurang tertanam pada para generasi penerus saat ini. Banyaknya faktor yang mempengaruhi dari hal tersebut yaitu kurangnya dalam memanfaatkan teknologi untuk memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan lokal, Kurangnya juga upaya dalam pembelajaran mengenai kebudayaan Indonesia.

Berbicara mengenai peran komunitas yaitu, komunitas pojok budaya dimana komunitas tersebut berupaya dalam melestarikan budaya Indonesia. salah satu warisan budaya lokal yang di lestarikannya adalah permainan tradisional. pelestarian budaya yang dilakukan adalah dengan memperkenalkannya makna-makna budaya yang terkandung dalam setiap permainan tradisional tersebut. dalam melestarikan kebedaraan permainan tradisional tersebut dibentukannya komunitas pojok budaya, yang merupakan suatu komunitas yang membantu operasional produksi mainan tradisional serta dalam kepengurusan kampung dolalan. Komunitas Pojok Budaya juga berusaha merevitalisasi nilai tradisi yang diyakini dengan adanya nilai-nilai luhur di balik makna permainan tradisional yang ada. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelestarian ini adalah dengan menyediakannya paket outbond wisata yang berbasis budaya (cultural tourism). Namun, berdasarkan penelitian para pendahulu yang peneliti lakukan, peran dari komunitas Pojok Budaya tersebut masihlah belum optimal. Pergerakannya dalam melestarikan permainan tradisional dirasa hanya pada variasi usaha outbond nya saja. Sarana promosi yang digunakan juga masih konvensional yaitu dari mulut ke mulut. (Dian T., dkk. 2017)

Pojok Budaya merupakan sebuah komunitas yang dibangun oleh anak-anak muda yang mempunyai tujuan melestarikan kebudayaan lokal Kampung Dolanan, Dusun Pandes Sompokan, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta sejak tahun 2007. Dusun Pandes Sompokan merupakan dusun yang secara historis dikenal sebagai daerah penghasil dolanan yang berbahan bambu dan kertas, dari salah satu sumber sejarah lokal, Asal mula terbentuknya Komunitas Pojok Budaya didasari oleh adanya keprihatinan anak-anak muda terhadap kebudayaan lokal khususnya permainan tradisional yang semakin lama keberadaannya semakin sulit untuk dijumpai. Hal ini dikarenakan perkembangan zaman yang semakin modern dalam bidang teknologi, yang juga menyebabkan dimana gadget lebih populer dikalangan anak-anak. Semenjak masuknya juga mainan - mainan dari Cina dan Jepang yang mulai hadir, perlahan namun pasti, permainan tradisional mulai ditinggalkan secara bertahap dan secara tidak langsung juga, membuat para pengrajin dolanan Dusun Pandes untuk segerah beralih profesi. Akibat dari semakin majunya zaman, semakin majunya teknologi yang membuat para masyarakat tertutup mata, dari hal tersebut. ( Dian T., dkk. 2017)

Jika kondisi yang seperti itu terus dibiarkan, hanya menunggu waktu saja sampai permainan tradisional benar-benar punah. Untuk mencegah hal itu terjadi, Komunitas Pojok Budaya memilih untuk melakukan pelestarian. Pelestarian ini dilakukan dengan menjadikan Dusun Pandes sebagai desa wisata budaya (cultural tourism). Pengembangan cultural tourism ini diwujudkan dalam paket-paket outbond. Dalam paket outbond ini, anak-anak nanti akan diajarkan berbagai macam permainan-permainan tradisional, lagu-lagu dolanan dan tradisional, serta workshop dalam pembuatan permainan tradisional. Workshop pembuatan permainan tradisional ini dilakukan langsung di tempat para pengrajin membuat permainan tradisional. Hal ini merupakan penghasilan utama dari para pengrajin yang tidak lagi mampu menjajakan hasil produksi permainan tradisional seperti dulu kala. ( Dian T., dkk.2017)

Tujuan dari melestarikan budaya adalah dengan mempertahankan, melestarikan budaya, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim sembarangan oleh negara lain. Berikut ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka melestarikan budaya.

1) Mempertahankan dan menjaga kebudayaan

a) Dengan adanya budaya lokal dapat menjadi ciri khas yang identik dengan negara kita. Dan tidak dapat di samakan dengan budaya lokal negara lain, Budaya lokal yang dimiliki Indonesia sendiri beranekaragam karena pada setiap daerah di Indonesia sendiri memiliki berbagai macam jenis budaya lokal dan adat istiadatnya tersendiri yang menjadikan Indonesia sebagai Negara yang memiliki 1.239 warisan budaya. Dan pada tiap daerah tersendiri memiliki ciri khas budaya yang berbeda pula, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut pada setiap daerah. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional

b) Ciri khas yang dimiliki budaya Indonesia. Kekhasan budaya lokal yang dimiliki pada setiap daerah di Indonesia memiliki kekuatan tersediri Misalnya dari rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut pada setiap daerah. Ke ciri khas budaya lokal ini lah yang sering kali menarik pandangan negara lain. Hal ini terbukti dari banyaknya warga Negara asing yang mempelajari budaya Indonesia seperti mempelajar tarian khas dari tiap - tiap daerah atau mencari barang - barang kerajinan tangan lainnya yang digunakan untuk dijadikan buah tangan. Dan ini dapat membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang unik yang dapat menarik minat dari warga asing.

d) Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bagi bangsa, budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas Negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh dan satu.

2) Kekurangan dalam masyarakat tentang kebudayaan.

a) Kekurangnya komunikasi antar budaya

b) Kurangnya kesadaran dari masyarakat dalam menjaga kebudayaan. Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal ssaat ini masih terbilang kurang. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangannya zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyaknya faktor budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Budaya lokal di Indonesia, kepribadian bangsa budaya lokal juga dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan tidak meningalkan ciri khas budaya itu sendiri.

c) Kurangnya pembelajaran budaya pada anak-anak usia dini. Pembelajaran tentang budaya Indonesia, harus ditanamkan sejak dini. Namun masih banyak yang sudah tidak menganggap penting mengenai mempelajari kebudaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya ini lah, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta bagaimana cara mengadaptasi budaya lokal di tengah perkembangan zaman saat ini.

Sumber:

Dian Tarakanita, Pungky Ayu Yulitasari, Ismawati, Sriyono, dan Eka A. Rinaldhi. (2017). PERAN KOMUNITAS POJOK BUDAYA DALAM PELESTARIAN KEBUDAYAAN LOKAL MELALUI CULTURAL TOURISM DI BANTUL, 22(1), 46-47.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image